Memanfaatkan Waktu Terkait Hubungan dengan Orang Lain

Dalam bekerja, belajar atau dijalan, ada hal yang tak mungkin dihindari dan berdampak buruk bagi hati adalah berinteraksi dengan manusia lain. Rasulullah SAW bersabda :
“Orang yang berinteraksi dengan manusia dan bersabar atas perilaku buruk mereka, lebih baik daripada seseorang yang tidak berinteraksi dengan manusia dan tidak pula bersabar dengan perilaku buruk mereka”
“Barangsiapa yang mengajak kepada pe-tunjuk, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi dari pahalanya sedikitpun” (HR. Muslim)
Bila ada orang yang berkata kepada kita, “Lihat sinetron tidak kemarin?” Jawablah, “Sudah membaca Al-Qur’an kemarin”?
Ada dua kemungkinan bila kita menyampaikan hal ini kepada orang itu.
Pertama, ia akan tersadar dan mencoba untuk mengikuti kita, atau ia akan membenci kita karena tidak suka dengan jawaban yang diberikan. Ini seperti kata pepatah:
“Dari pada menghabiskan waktu untuk mengumpulkan kertas yang beterbangan tertiup angin, tutup saja jendelanya”.
Saudaraku, dalam perjalanan menuju Allah, kita akan menemui golongan yang lemah cita-citanya dan disisi lain ada golongan yang tinggi cita-citanya. Hendaknya kita bisa banyak bergaul dan bersama golongan yang memiliki cita-cita tinggi, bersih niatnya, baik akhlaknya.
Tinggalkanlah sikap berdiam diri namun dan jadilah bersama golongan terdepan dalam menggapai keridhaan Allah. Bila kita telah mendapati orang-orang itu, tetaplah bersama mereka.
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua mata mu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia.”
Jika kita melakukan aktifitas yang menyibukkan dengan kebaikan, maka setiap detik dalam hidup kita akan berbuah ketaatan.
Wirid Al Qur’an yang tidak terbatas itu bisa kita baca satu atau dua juz, bahkan hingga tiga atau empat juz. Sedangkan wirid tasbih kita bisa membacanya ribuan kali.
 
Sumber :
M. Lili Nur Aulia

X