Tadabbur Q.S. Al Imran ayat 103 tentang Persatuan Umat

Tadabbur:

واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً  فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ  فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً

[الجزء: ٤ | آل عمران ٣ | الآية: ١٠٣]

Artinya : “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan, maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu menjadi bersaudara…”
Persatuan umat tidak berdiri di atas ruang hampa:

  • Tidak berdiri di atas slogan, dan Ungkapan indah

Namun ia hanya bisa berdiri di atas landasan yang kokoh dan kuat, berupa:

  • Kebeningan hati, dan Ketulusan jiwa dalam tautan akidah.

Hal itu ditunjukkan oleh kesiapan menerima perbedaan (dalam hal cabang);

  1. Saling mengingatkan dan memperbaiki dengan cara yang baik.
  2. Mau belajar kepada setiap ulama yang shalih, meski tidak sealiran
  3. Menjaga lisan terutama terhadap saudara seiman
  4. Menunjukkan akhlak dan sikap bersahabat
  5. Serta saling mendukung dan menguatkan.

Tapi bila yang ditunjukkan adalah sikap merasa paling benar, hanya mau bergaul dengan kelompoknya, tidak mau berguru kepada ulama di luar golongannya, mudah memvonis dan menyalahkan,
Maka ukhuwah dan persatuan umat hanya hayalan belaka.

X