Ditengah Milad, PKS Bersedih Atas Peristiwa Bom Surabaya

PKS menggelar rangkaian puncak Milad ke-20 PKS di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat pada Ahad kemarin (13/5).
Bersamaan dengan rangkaian puncak milad, terdengar kabar tentang pengeboman gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengungkapkan bela sungkawa yang mendalam terhadap peristiwa pengeboman rumah ibadah di Surabaya.
Sohibul Iman menyebut peristiwa teror di Surabaya sudah di luar perkiraan manusia.
“Di tengah Milad ke-20 ada kesedihan mendalam saat mendengar peristiwa yang saya kira luar nalar manusia.”
“Kami sampaikan bela sungkawa terhadap para korban dan kami mengutuk tindakan tersebut,” kata Sohibul dalam konferensi pers Puncak Milad 20 PKS di SICC, Bogor.
Sohibul melanjutkan tindakan anarkis terhadap sesama manusia apalagi tindakan tersebut dilakukan di tempat ibadah.
Sohibul menegaskan tindakan terorisme dengan menyerang rumah ibadah umat lain adalah tindakan yang sama sekali tidak diajarkan dalam agama, lebih-lebih dalam agama Islam.
Sohibul berharap teror di Surabaya tidak memicu konflik dan perseteruan antarumat beragama. Meski, papar dia, patut dicurigai ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba antarumat beragama.
“Saya Presiden PKS bersama elemen bangsa ini akan bahu membahu melawan setiap adu domba rakyat Indonesia yang sudah berada dalam kondisi rukun,” ujar Sohibul.
Senada, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengutuk keras aksi teroris itu sebagai tindakan biadab.
“Aksi bom teroris ini sangat biadab dan jahat. Kita tegas mengutuk dan melawan tindak kejahatan berat yang dilakukan teroris ini,” ungkap Jazuli geram.
Menurutnya, seluruh umat agama wajib mengutuk perilaku orang-orang yang mengoyak kedamaian bangsa Indonesia sambari meminta aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku dan aktor terorisme ini.
“Kita minta aparat keamanan untuk mengusut tuntas siapa pelaku dan motifnya, siapa aktor intelektualnya dan dari kelompok mana serta apa tujuannya.
Dan, jika telah teridentifikasi secara akurat agar menindak tegas pelaku dan aktor-aktor yang terlibat dan segera mungkin memulihkan dan menjamin keamanan masyarakat,” katanya.
Menurut Jazuli, siapapun pelaku dan motifnya apakah sengaja untuk menciptkan kekeruhan kondisi sosial politik atau motif lainnya tindakan ini jelas barbar dan nyata sebagai tindakan terorisme yang tidak bisa ditolelir sedikitpun.
“Tidak ada tempat bagi terorisme di negeri ini. Teroris telah mencampakkan agama dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi di negara ini secara sempurna. Indonesia tidak boleh kalah melawan terorisme,” pungkas Jazuli.
 
Sumber : IndoPos

Masa Aksi Bela Rohingya '169' Banjiri Kawasan Patung Kuda Monas

Masa Aksi Bela Rohingya '169' Banjiri Kawasan Patung Kuda Monas

Peserta aksi bela Rohingnya datang membanjiri kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hari ini Sabtu (16/9). Aksi itu juga diberi nama 169 karena digelar pada 16 September 2017.
Peserta aksi yang jumlahnya mencapai ribuan memadati kawasan tersebut sejak pukul 09.00 WIB. Beberapa bus dan kendaraan kecil lain, pengangkut para peserta juga tampak berjejer, di sekitar Monas dan Patung Kuda.
Aksi kali ini digelar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan dihadiri sejumlah organisasi masa (Ormas) Islam seperti FPI, PUI, Ikadi, Mathlaul Anwar serta berbagai elemen masyarakat.
Pusat acara dihelat tepat di sisi kiri muka pintu barat Monas, dekat Patung Kuda. Mereka mendirikan satu panggung, lengkap dengan pengeras suara bagi para tokoh yang berorasi.
Melalui pengeras suara, juga terdengar beberapa kali ajakan dari atas panggung kepada peserta aksi untuk meneriakan takbir beberapa kali. “Allahu Akbar Allahu Akbar.”
Peserta aksi juga mengawali kegiatan tersebut dengan melantunkan doa bersama. Masa aksi dari berbagai elemen yang dominan memakai pakaian serba putih itu berdatangan menuju Patung Kuda. Ratusan aparat gabungan, baik TNI dan Polri juga terus bersiaga selama berlangsungnya aksi.
Prabowo dan Amien Rais Datangi Aksi Bela Rohingya
21743006_10209815854334487_3972127237843852550_n
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan mantan ketua umum PAN Amien Rais, juga hadir di aksi bela Rohingya 169 yang digelar di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Prabowo hadir dengan pengawalan ketat, dan menggunakan mobil Lexus LX570 berwarna putih. Sesampai di lokasi, Prabowo langsung naik panggung dan disambut Presiden PKS Sohibul Iman.
Prabowo langsung duduk di panggung dan mendengarkan orasi-orasi. Dia juga sempat mendapat sabutan dari massa aksi. Massa aksi pun langsung meneriakkan takbir. Tak lama kemudian Amien Rais tiba saat Prabowo berorasi.
Dalam kata sambutannya, Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada 30 ormas Islam dan Presiden Partai PKS karena sudah mengundang dirinya hadir di tengah-tengah massa aksi bela Rohingya.
“Saya hadir di sini untuk menyampaikan solidaritas kita untuk etnis Rohingya,” ujarnya saat berorasi di depan massa aksi bela Rohingya.
Sementara, Amien Rais menyampaikan dalam orasinya, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak dari segala bangsa.
“Makanya rezim Jokowi ini memang punya tugas secara konstitusional untuk membantu mengatasi kezaliman yang ada di muka bumi dan membantu kaum Rohingya,” katanya.
Walubi Budha Indonesia
21752782_10209815693330462_2891756865329077284_o
Dalam kesempatan ini Walubi mewakili Budha Indonesia menyesalkan tragedi kekejaman di myanmar dan turut mendoakan akan kedamaian disana.
Warga Rohingya beserta Anaknya
IMG_20170916_120334_1505548507233_1505548526750
 
Dua pria rohingya beserta anak-anaknya yang berjilbab turut hadir. Dalam waktu dekat memang membutuhkan bantuan bagi pengungsi rohingya. Namun dalam waktu lama membutuhkan kewarganegaraan dan keadilan dari myanmar.
 
Sumber : Viva/CnnIndonesia

Polisi : Tak Ada Penolakan Jenazah Nenek Hindun

Polisi turut membantah jenazah Nenek Hindun binti Raisman (78) ditolak warga untuk dishalatkan di Mushola al-Mu’minun di Kelurahan Setia Budi, Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan menegaskan, tidak ada penolakan terhadap nenek yang wafat pada usia ke-78 tersebut.
“Saya sudah konfirmasi sendiri ke pihak keluarga, bahwa tak ada penolakan,” ujar Iwan kepada wartawan, Senin (13/3).
Berdasarkan pengakuan keluarga, kata Iwan, Nenek Hindun tak bisa dishalatkan di mushola karena keterbatasan orang. Sementara, hanya ada Ustadz Ahmad Syafi’i di sana dan cuaca sedang hujan.
“Jadinya terpaksa Ustadz Syafi’i menshalatkan di rumah bu Hindun,” kata Iwan.
Ia mengatakan, pihak polisi juga juga sudah berkoordinasi dengan pengurus RT, pihak masjid, warga sekitar, dan pihak keluarga Nenek Hindun untuk memperjelas permasalahan tersebut.
Republika.co.id pun berusaha mengecek kebenaran kabar tersebut ke lokasi kejadian.
Kesalahpahaman Media
Menurut dia, permasalahan tersebut muncul karena kesalahpahamann saja. Namun, saat ini sudah tidak ada masalah lagi.
“Tidak ada masalah. Hanya kesalahpahaman saja sehingga tersebar di media massa,” kata Iwan.
Kesalahan informasi tersebut, karena informasi yang sepotong-sepotong didapatkan wartawan, beberapa hari setelah jenazah almarhumah dimakamkan.
Yang mengurus jenazah Nenek Hindun Kader-kader PKS
Dalam kenyataannya, yang mengurusi jenazah Nenek Hindun adalah kader-kader PKS yang merupakan pendukung Anies-Sandi.
“Perlu diluruskan agar mendapat pemahaman yang utuh,” kata anggota tim sukses Anies-Sandi, Andre Rosiade saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (12/3).
Menurut Andre, wakil sekretaris jenderal DPP Partai Gerindra, selain kader-kader PKS yang memandikan dan menshalatkan jenazah, yang mengantarkan jenazah Nenek Hindun ke pemakaman adalah ambulans dari tim sukses Anies-Sandi.
Ambulan Jenazah Dari Gerindra
Syamsul Bahri, warga RT 05 menambahkan warga menelepon ambulans dari partai Golkar, PDI Perjuangan dan Gerindra. “Hanya ambulans dari Partai Gerindra yang bisa datang ke Mushala Almukminun,” ujarnya.
Penjelasan Ketua RW 05
Ketua RW 05, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Ishak mengatakan apa yang disampaikan di media bahwa jenazah almarhum tidak disholatkan atau ditolak warga itu tidak benar.
Padahal, kata dia, tidak lama setelah almarhum meninggal pada hari Selasa (7/3), saat itu juga pengurus Musala Almukminun membantu proses pemandian dan pengafanan.
Terkait jenazah yang tidak disholatkan di musala yang sempat dipersoalkan keluarga korban, Ketua RW menyampaikan ini bukan karena penolakan terkait pilihan politik. Akan tetapi waktu yang saat itu memang sudah sangat singkat jelang petang hari.
“Sedangkan keluarga almarhumah meminta agar jenazah dimakamkan saat itu juga.”
Penjelasan Ketua RT 09/RW 05
Menurut penjelasan Ketua RT 09/RW 05, lokasi rumah almarhumah, Abdul Rachman, warga sudah berusaha mengurus jenazah nenek Hindun sejak pemandian di rumah duka hingga ke pemakaman. Jenazah tidak disholatkan di Musala Almukminun karena sudah mendekati waktu sholat Magrib dan hujan.
“Almarhumah meninggal pukul 13.30 WIB. Prosesi pemandian dan pengafanan pukul 17.30 WIB. Jadi waktunya mepet jelang Magrib dan kondisinya hujan,” ujarnya kepada Republika.co.id di kediamannya, Sabtu (11/4).
Soal nenek Hindun yang tidak dishalatkan di musala, Abdul Rachman juga mengatakan warga yang meninggal di wilayahnya bisa disholatkan di rumah atau di musala. Jenazah warga yang disholatkan di rumah bukan terjadi pada nenek Hindun saja.
Persoalannya adalah waktu pemakaman yang tidak bisa dilakukan di atas pukul tujuh malam. Menurut Abdul Rachman, bila melewati pukul tujuh malam biasanya jenazah dimakamkan pada keesokan harinya.
Karena waktu yang mepet, maka jenazah nenek Hindun pun hanya dishalatkan di rumah duka. “Jadi nggak ada tuhyang dikatakan ditolak, kita semua jalankan sesuai prosedur bila ada warga yang meninggal,” katanya.
Abdul Rachman mengatakan, pengurus RT juga menyiapkan berbagai kebutuhan pemakaman mulai dari surat menyurat kematian, pembelian kain kafan, meminta dana bantuan sosial ke warga, hingga mencarikan ambulans.
 
Sumber : Republika
http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/03/13/omqum2377-polisi-tak-ada-penolakan-jenazah-nenek-hindun
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/11/omnfql415-ambulans-gerindra-mengantar-jenazah-nenek-hindun-ke-pemakaman
http://m.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/17/03/12/omp406326-wasekjen-gerindra-kader-pks-yang-urus-jenazah-nenek-hindun

X