Sejarah Baru Tercipta di 212, Shalat Jum'at Terbanyak

Hujan mengguyur Jakarta siang ini. Meski demikian, kumpulan orang yang jumlahnya sangat besar, masih setia berkumpul di Lapangan Monas dan sekitarnya.
Massa yang jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan ini, berkumpul dalam rangka Aksi Damai Bela Islam III. Aksi ini diisi dengan tausiah, dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh sejumlah ulama, kemudian Salat Jumat berjamaah.
Salat Jumat berlangsung, hanya suara imam yang terdengar, kemudian disusul suara makmum di waktu-waktu tertentu. Bila dilihat dari ketinggian, Lapangan Monas kini berubah menjadi lautan putih, karena rata-rata massa aksi damai memang mengenakan pakaian serba putih.
Monas yang merupakan ikon Ibu Kota menjadi saksi bisu bahwa sejarah baru telah tercipta di Indonesia. Sejarah baru bahwa di tempat itu pernah berlangsung Salat Jumat dengan jumlah jamaah yang yang sangat banyak. Saking banyaknya, jamaah bahkan sampai “luber” di jalan-jalan sekitar Monas.
Menjadi menarik, karena Monas bukanlah rumah ibadah, melainkan area museum nasional yang menampilkan perjuangan Bangsa Indonesia. Jamaah Salat Jumat ini diikuti ulama-ulama mahsyur hingga pemimpin negeri, yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allâh dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui“. (Q.S. al-Jumu’ah ayat 9)
Diriwayatkan dari Abdullâh bin Umar Ra dan Abu Hurairah bahwa keduanya mendengar Rasûlullâh Saw bersabda di atas mimbarnya:
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ
Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat Jum’at menghentikan perbuatan mereka, atau benar-benar Allâh akan menutup hati mereka, kemudian mereka benar-benar menjadi termasuk orang-orang yang lalai.” (HR Muslim)
Memang belum ada jumlah pasti berapa jamaah yang ikut dalam Salat Jumat tersebut, tapi bila dibandingkan dengan luasan Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Tanah Air, lapangan Monas bisa menampung massa lebih banyak. Masjid Istiqlal sendiri mampu menampung sekira 200.000 jamaah, sedangkan lapangan Monas menurut Polisi, bisa menampung hingga 700 ribu orang. Belum lagi, jumlah massa yang tumpah ruah di sekitaran Monas. Perkiraan yang beredar hingga 7 juta orang.
Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, saat acara aksi damai baru dimulai, mengatakan aksi damai ini mirip seperti orang tengah beribadah di Padang Arafah. Ungkapan ini merujuk pada massa yang jumlahnya sangat besar.

Indahnya Persatuan dalam Aksi Bela Islam 3

Sesungguhnya, agama kita mengajarkan segala kebaikan yang dibutuhkan umat manusia. Sedangkan persatuan umat Islam merupakan salah satu prinsip terbesar agama ini. Dengan izin Allah terdapat cara mengobati penyakit perpecahan umat yang sudah lama menggerogoti.
Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka”. [Q.S. al Anfal : 63]
Dan firmanNya :
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللهِ لاَتُحْصُوهَا
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya”. [Q.S. Ibrahim : 34].
Dalam persatuan, umat Islam bisa saling menasihati. Mengingatkan hadits Tamim ad Daariy, ia berkata: bersabda Rasulullah :
الدِّينُ النَّصِيحَةُ ثَلَاثَ مِرَارٍ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Din (agama) ini adalah nasihat” (tiga kali). Para sahabat bertanya : “Nasihat bagi siapa, wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab,”Nasihat terhadap Allah (maksudnya dengan mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan niat dalam beribadah, Red), nasihat terhadap kitabNya (maksudnya, dengan mengimaninya dan mengamalkan isinya, Red), nasihat terhadap para pemimpin kaum Muslimin (maksudnya, dengan mentaati mereka dan tidak memberontak) dan nasihat bagi kaum Muslimin secara umum”.
Renungkanlah, betapa indahnya tatanan masyarakat ini, yang saling mencintai satu sama lain, saling menolong, mengingatkan, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, dengan penuh kecintaan, kasih-sayang, rahmat dan kelembutan. Membayangkan bagaimana bersatunya masyarakat dengan menampakkan persatuan kata yang hanya dilandasi atas persatuan tauhid.
Kita berdoa kepada Allah agar menyatukan kaum Muslimin di atas Kitab dan Sunnah RasulNya, menjauhkan dari segala fitnah yang ada, baik yang nampak atau yang tidak, menghilangkan setiap bentuk kesyirikan, bidah dan perbedaan. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. [Q.S. al Anfal : 46].

X