SETIAP manusia pastilah menginginkan kehidupan di surga kelak. Untuk menuju hal tersebut kita harus memperbanyak bekal amal untuk menuju surga.
Terdapat 3 amal yang paling berat menurut Imam Syafi’i. Semakin berat suatu amalan, maka semakin berat pula pahala yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, simaklah ketiga amalan berat ini :
1. Murah hati ketika miskin
Sekdekah atau infaq merupakan amalan baik yang dapat mengantarkan kita menuju surga. Ketika seseorang dalam kelapangan atau memperoleh rezeki yang lebih maka ia akan dengan mudah bershodaqoh atau memberikan kelebihannya itu pada orang yang membutuhkan.
Namun berbeda halnya jika kita sedang berada di kondisi yang sempit. Artinya kita sedang mengalami kekurangan, baik itu kekurangan secara fisik atau secara ekonomi.
Pada umumnya orang yang mengalami kekurangan, ia akan mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Oleh karena itu, Allah sangat menyukai orang-orang yang bermurah hati pada orang lain meskipun ia dalam keadaan susah. Sebagai seorang muslim, hal ini juga ditunjukkan oleh Rasulullah. Beliau selalu bermurah hati meskipun dalam keadaan sempit.
Ketika beliau mendapatkan harta yang berlebih maka beliau akan membagikan harta tersebut pada orang lain yang membutuhkan. Bahkan pada suatu hari, beliau pernah mempercepat shalatnya, karena ingin segera menyerahkan harta yang baru saja didapatkannya kepada fakir miskin.
Sebagai umat manusia, hendaknya kita meneladani Rasulullah dalam kondisi lapang maupun sempit, beliau selalu menyempatkan diri untuk berbagi dengan sesama.
2. Wara’ saat sendiri
Wara’ adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Pada umumnya setiap orang akan memperlihatkan sisi positifnya pada orang lain. Hal ini akan berpengaruh pada keikhlasan kita untuk berbuat baik ataupun meninggalkan hal-hal yang diharamkan. Meninggalkan apa yang dilarang-Nya merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan.
Oleh karenanya, banyak orang yang melakukan larangan-larangan Allah seperti berzina, berjudi, minum minuman keras dan masih banyak lagi.
Bahkan mereka tidak lagi malu atau takut melakukannya secara terang-terangan di depan orang lain. Jika kita sedang sendiri, maka kecenderungan untuk kita melakukan larangan tersebut semakin besar. Karena kita merasa bahwa tidak ada orang lain yang mengawasi.
Jadi kita bisa sesuka hati melakukan apapun yang kita mau, termasuk dengan larangan Allah. Hal ini dikarenakan banyak orang yang melakukan perbuatan baik bukan karena keikhlasannya, tetapi hanya ingin dipandang baik oleh orang lain.
Oleh karena itu, orang yang meninggalkan larangan ketika sendiri merupakan orang yang memiliki keimanan kuat pada Allah.
3. Mengungkapkan kebenaran di hadapan orang yang ditakuti
Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa kita tidak perlu takut pada apa pun kecuali pada Allah. Namun, sebagai manusia biasa, pastinya kita pernah merasakan takut pada orang yang memiliki kekuasaan lebih tinggi atau kekuatan lebih tinggi.
Hal ini akan berpengaruh pada mental kita untuk mengungkapkan kebenaran. Ketika suatu kebenaran tertutupi, maka sebagai umat muslim yang baik kita harus mengungkapkan kebaikan tersebut.
Namun, karena ketakutan yang kita memiliki menyebabkan hilangnya keberanian untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan mereka yang kita takuti. Oleh karena itu, amalan ini termasuk tiga amalan yang berat karena memang sungguh sulit melakukannya.
Demikianlah tiga amal yang paling berat menurut Imam Syafii. Allah telah menyediakan balasan yang setimpal dengan apa yang kita lakukan. Jika amalan yang kita lakukan berat dan banyak, maka pahala akan terus mengalir pada kita