TEL AVIV – Mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, mengatakan, ia khawatir Israel berada di ambang pertempuran dengan dunia Muslim.
Pernyataan Livni muncul di tengah ketegangan terbaru antara Israel dan Palestina di komplek al-Aqsa, yang memancing kecaman serius dari dunia Muslim.
“Israel satu langkah mengubah konfliknya dari melawan orang-orang Palestina, menjadi peristiwa melawan negara Muslim.” kata Livni dalam sebuah wawancara dengan media Israel.
Livini, seperti dilansir Spunnik pada Senin (24/7), kemudian mengatakan, ia yakin pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus bersikap tegas dan mencegah agar skenario semacam itu tidak muncul.
Belum lama ini negara-negara Muslim sejumlah 20 negara melakukan latihan perang gabungan bersama, bernama Northen Thunder. Parade militer ini termasuk yang terbesar dengan berbagai alat tempur canggih.
Negara-negara yang berpartisipasi adalah Saudi Arabia, Turki, Malaysia, Pakistan, Mesir, UAE, Jordan, Bahrain, Senegal, Sudan, Kuwait, Maladewa, Maroko, Chad, Tunisia, Kepulauan Comoro, Djibouti, Oman, Qatar, Mauritania, dan Mauritius.
North Thunder mengirimkan pesan yang jelas bahwa Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara saudara serta negara-negara sahabat yang bergabung dalam manuver ini berdiri bersama-sama dalam menghadapi semua tantangan untuk memelihara perdamaian dan stabilitas regional khususnya dan dunia pada umumnya.
Inilah yang ditakutkan Israel, sebuah negara kecil yang tidak memiliki koalisi. Dan hanya mengandalkan lobi Amerika. Tindakan menjajah Palestina menjadi kebencian semua bangsa Dunia.
Pihak keamanan Israel pun akhirnya membuka kompleks masjid itu beberapa hari kemudian. Dan mencopot detektor logam yang menghina tempat ibadah umat Islam, Masjid Al Aqsha. Kebijakan tersebut juga akibat tekanan dunia Internasional.
 
Sumber : Middleeastupdate/SindoNews