Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, beliau dapati para ahli kitab Yahudi dan Nasrani yang telah Allah sebutkan disana.
Nabi tahu mereka membaca Taurat dan Injil yang didalamnya terdapat ciri beliau secara rinci. Beliau amat berharap mereka menerima dakwah.
Kiblat shalat, perintah puasa, dan bahkan penampilan beliau (sisiran rambut dan pakaian) pada mulanya mirip dengan para ahli kitab.
Dengan ini beliau saw berharap mereka kian bersimpati. Mau mengenal dan mendengar Al Qur’an dan akhirnya terbimbing kepada Islam.
Tetapi semakin lama, yang ada justru kedengkian dan permusuhan mereka. Mereka hanya mau ridha justru jika Rasul ikut agama mereka.
Lalu Allah swt menurunkan surah Al Baqarah ayat 120
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ۰
Artinya : Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.
Surah tersebut sebagai penguat sekaligus peringatan kepada Nabi -Nya agar tak ikuti hawa nafsu mereka. Maka Allah tegaskan pembeda. Nanti jua turun ayat perubahan kiblat dan puasa ramadhan. Dan nabi mengubah tatanan rambut dan pakaian.
Demikian keterangan sebagian mufassir (ahli tafsir) atas surat Al Baqarah ayat 20. Wallahu’alam
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media