Tadabbur:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
[الجزء: ٢ | البقرة ٢ | الآية: ١٨٣]

Tadabbur 3:
Kewajiban berpuasa tersebut juga diberlakukan kepada generasi nabi-nabi sebelum Rasul saw. Ini mengandung sejumlah hikmah:
Pertama, berarti umat Muhammad saw tidak sendirian. Tapi umat lain pernah melakukan hal yang sama.
Kedua, ini menunjukkan adanya kesinambungan risalah dan kesamaan sumber risalah. Para nabi sama-sama diutus oleh Allah Swt. Mulai dari Adam as sampai kepada Nabi saw.
Yang membedakan hanya bentuk syariatnya disesuaikan dengan kondisi dan zamannya. Semoga kita termasuk dalam rombongan orang-orang saleh tersebut.
Tadabbur 4:
Tujuan puasa bukan untuk membuat manusia lapar, haus, dan seterusnya. Tidak demikian.
Namun ada tujuan besar yang ingin Allah hadirkan untuk manusia. Yaitu bahwa puasa mendidik manusia agar menjadi orang bertakwa.

  • Takwa ditandai dengan kondisi hati yang bersih dan sehat.
  • Takwa ditandai dengan kemampuan mengontrol nafsu.
    Tanda ditandai dengan kemampuan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Bila hal itu tercapai, maka manusia naik derajat kepada tingkatan yang paling mulia.
Sebab, “yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang bertakwa.
 
Oleh : Ustad Fauzi
Telegram Tadabbur

X