Turki Bangun Masjid Terbesar di Vietnam

Turki Bangun Masjid Terbesar di Vietnam

Pada hari Jumat (19/5/2017) dibuka masjid terbesar di Vietnam yang dibangun oleh Lembaga Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH), demikian lansir Turkey Post.
Pembangunan Masjid Karamanlar Rahmet, yang berkapasitas 1.200 orang berlangsung dua tahun, menurut Wakil Presiden IHH Hasan Aynaci.
Masjid tersebut merupakan sumbangan dari seorang pebisnis Turki, Thalib Karman, yang dibangun di wilayah Kein Giang, di Vietnam bagian selatan. IHH sendiri yang merancang desain masjid.
Dalam pembukaannya sendiri, masjid ini dikunjungi oleh 15 ribu umat Islam, baik dari Vietnam maupun Kamboja.

masjid-terbesar-vietnam-33ut2ckmxggamj6incf20w

Suasana malam perayaan pembukaan Masjid dengan hiasan lampu-lampu


“Pernyataan para warga Vietnam yang senang, dan penghargaan mereka kepada Turki membuat kami sangat bahagia,” kata Aynaci.
IHH akan terus mendukung proyek baru di negara Vietnam ini termasuk masjid, sekolah, dan pusat pelatihan.
Pihak IHH menyampaikan bahwasanya dibangunnya masjid tersebut karena permintaan warga setempat. Vietnam sendiri negara mayoritas Budha, disusul Katolik, sedangkan muslim sendiri paling minoritas sekitar 1%.
Pmbangunan masjid tersebut dilaksanakan sejak tahun 2014, saat IHH melakukan kunjungan ke wilayah tersebut.
 
Sumber : Hidayatullah/TurkeyPost

Arab Saudi Mulai Bangun 560 Masjid di Bangladesh

Arab Saudi dikabarkan telah memulai proyek pembangunan 560 masjid di Bangladesh, Islam.ru melaporkan.
Proyek ini mulai dijalankan setelah Bangladesh menyetujui sebuah proyek untuk membangun ratusan masjid bernilai 1 miliar USD dari Arab Saudi pada April lalu.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mencari dana dari Arab Saudi yang akan memberikan dana bantuan terbesar dari biaya proyek sebesar 1,07 miliar USD, dalam sebuah kunjungannya ke Saudi tahun 2016 lalu, kata Menteri Perencanaan Mustofa Kamal mengatakan kepada Strait Times.
“Pusat ibadah ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas penelitian, perpustakaan dan pusat kebudayaan.
Masjid-masjid ini kelak menjadi model bagi negara berpenduduk mayoritas Muslim ini,” kata Shamim Afzal, kepala Yayasan Islam yang dikelola negara.
Bantuan dari Saudi tersebut dapat membantu pemerintah memantau khotbah yang mungkin bermuatan kebencian.
“Sebelumnya ini adalah sebuah tugas berat di Bangladesh, mengingat pemerintah harus memantau sedikitnya 300 ribu masjid yang ada,” ungkap seorang aktivis terkemuka Shahriar Kabir.
“Saya pikir pemerintah harus mengendalikan semua masjid di seluruh negeri.
Dengan begitu, dapat dengan mudah mengidentifikasi di mana ekstremisme dipromosikan,” kata Kaibir kepada AFP.
 
Sumber : Islam.ru/Straittimes/AFP