3 Fase Menuntut Ilmu

Oleh: Fahmi Bahreisy, Lc
 
Pada umumnya orang menuntut ilmu (di zaman sekarang ini) ada 3 fase:
Fase pertama, ia baru mencicipi dan berkenalan dengan ilmu yang ia tekuni.
Di fase ini ia merasa bahwa dirinya adalah orang yang hebat, sudah menjadi orang yang alim, berani mentarjih pendapat-pendapat para ulama mujtahidin, bahkan berani merendahkan ulama yang dipandang tidak sejalan dengan madzhab atau pendapatnya, padahal dia belum memahami dan mendalami qowoid tafsir an-nushush, dan masih jauh untuk sampai kepada kedudukan al ijtihad.
Fase kedua, ia sudah mulai mengenal lebih dalam ilmu yg ia tekuni, ilmunya semakin berkembang seiring dengan bertambahnya buku yang ia baca dan pengalaman-pengalaman yang ia dapatkan.
(Baca juga: Adab Menuntut Ilmu Syar’i (1)]
Dalam fase ini, ia sudah mulai sadar akan kebodohan dirinya, menyadari bahwa ilmunya masih dangkal, meskipun seringkali perasaan ujubnya masih muncul, hanya saja dia segera sadar akan kesalahannya tersebut, dan ia semakin semangat untuk mempelajari ilmu yang belum ia dapatkan.
Fase ketiga, sudah semakin banyak ilmu yang ia dalami, berbagai macam kitab telah ia baca, wawasannya juga semakin luas.
Dalam fase ini, dia menyadari kebodohannya, semakin ia pelajari ilmu, semakin tersingkap kebodohannya, ia menyadari bahwa ternyata ilmu yang selama ini ia pelajari, bagaikan tetesan air di tengah samudera yang luas. Di fase ini, sifat wara’ dan tawadhu’nya akan muncul, tidak mudah menyalahkan pendapat yang bertentangan dengannya, apalagi sampai merendahkannya, karena boleh jadi pendapat tersebut didasarkan pada dalil yang belum ia ketahui. Hal ini sebagaimana ditampakkan oleh ulama-ulama terdahulu yang tidak diragukan lagi keilmuannya.

X