Isa 'alayhis-salam

Seorang keji mendatangi Isa ‘alayhis-salam. Dibawanya setimpuk kotoran menjijikkan, lalu dia ruahkan ke wajah dan tubuh Al Masih. Selanjutnya dari mulutnya keluar serapah laknat yang kotor dan lucah, menghinakan Nabi Isa dengan tuduhan jahat dan palsu. Maka tersenyumlah Isa menyimak hingga dia selesai berbicara. Kemudian diulurkan sebotol minyak wangi kepada orang itu, dan diterimanya.
Dijenak berikutnya, Isa bicara pada si keji dengan ucapan yang sangat indah dan mulia, selain itu Isa mendoakan dengan tulus dan rendah hati. Ketika lelaki itu pergi dengan tertawa-tawa bertanyalah para Hawari, murid-murid Isa, “Apa maksud semua ini Guru? Dia melumuri kotoran busuk menjijikkan, namun kau beri minyak wangi. Dia kasar mencaci maki tapi kau santun dan lembut bicara?
Isa menjawab, ” Lelaki itu memberiku kotoran busuk dan ucapan keji. Sayang aku tak punya yang serupa dengan itu untuk membalasnya.” 
“Ingatlah bahwa sesungguhnya setiap orang hanya bisa memberi apa yang dipunyai.” lanjut Isa.
Demikian sari dari sebuah atsar yang diurai Tarif Khalidi dalam sebuah buku Yesus seorang Muslim “The Muslim Jesus“. Semoga bisa ambil ibrah keburukan dibalas kebaikan ya Shalihin Shalihat.
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media.

X