Kebaikan Yang Akan Menemui Kita Setelah Kita Meninggal

SAHABAT yang budiman, di antara berbagai amal kebaikan yang kita lakukan di dunia, ada beberapa amal yang kelak akan menemui kita setelah kematian.
Rasulullah Saw. bersabda: “Di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah :
Ilmu yang diajarkan dan disebarkan, anak shalih yang ditinggalkannya, mushhaf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya dari hartanya di waktu sehat dan semasa hidupnya. Semua ini akan menemuinya setelah ia meninggal dunia kelak.” (HR. ibnu Majah)
Penjelasan:
1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Baik menyebarkan melalui pendidikan formal maupun nonformal. Seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah menulis buku yang berguna dan mempublikasikannya.
2. Mendidik anak menjadi anak yang shalih.
Anak yang shalih akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadits tersebut, kebaikan yang dibuat oleh anak shalih pahalanya sempai kepada orang tua yang mendidiknya tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi.
3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.
4. Membangun masjid.
Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Saw., “Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena Allah, walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Bukhari dan muslim).
5. Membangun rumah atau pondokan bagi ibnu sabil (orang-orang yang bepergian untuk kebaikan).
Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.
6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tempat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak.
Setelah orang yang mengalirkan itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang masih hidup, maka ia mendapat pahala yang terus mengalir kepada dirinya.
Nah, sahabat yang budiman, mari kita lebih giat lagi beramal baik dan memperbanyak kemanfaatan diri kita untuk sesama. Semoga Allah Swt. menghendakinya, ya? Aamiin.
 
Sumber: Gimana Kabarmu Setelah 7 Malam di Alam Kubur?/ Syarif hidayatullah/ Safirah

Keringat Bahagia dan Derita

Tausiyah Iman – 15 April 2016
 
Penat, capek, dan lelah.
Belum lagi keringat yang mengucur di tubuh dan membasahi pakaian.
Itulah yang kita alami saat selesai bekerja dan beraktifitas.
Namun percayalah bahwa di samping sebagai reaksi tubuh akibat aktivitas dan kerja, keringat juga bisa menjadi saksi atas kebaikan atau keburukan seseorang di hari hisab.
Karena itu berbahagialah kalau masih bisa mengeluarkan keringat. Hanya saja, pastikan bahwa keringat itu keluar karena ibadah, taat, dan amal saleh yang dilakukan dengan sepenuh upaya.
(Baca juga: Cara Meraih Sukses)
Jika tidak, keringat tersebut akan keluar sebagai bentuk dan tanda duka.
Imam Abu Hamid al-Ghazali berkata,
“Setiap tetes keringat yang tidak keluar di jalan Allah entah karena berhaji, jihad, puasa, qiyam, membantu sesama, atau amar makruf nahi mungkar, maka keringat tersebut akan keluar karena rasa malu dan takut di hari kiamat disertai panjangnya derita.”
Karena itu, biarlah keringat ini keluar dalam rangka kebaikan. Hanya saja, jangan sampai ia mengganggu dan membahayakan diri dan orang di sekitar kita…..
Ustadz Fauzi Bahreisy
(Baca juga: Peran Ibu)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman

Berlomba dalam Kebaikan

Oleh: Iman Santoso, Lc
 
Kualitas keislaman seseorang adalah sejauhmana dia mampu melaksanakan amal-amal berkualitas dan meninggalkan perbuatan yang tidak berguna apalagi mengandung dosa. Rasulullah SAW bersabda: ”Diantara kebaikan Islam seseorang, ia meninggalkan segala sesuatu yang tidak berguna”.
Sedangkan hidup ini adalah kumpulan dari hari-hari, maka sangat merugilah orang yang menyia-nyiakan waktunya. Keimanan akan senantiasa mendorong dan memotivasi orang beriman untuk senantiasa beramal dan berlomba dalam setiap medan kebaikan.
Berlomba dalam Kebaikan (Musabaqoh Fil Khairaat)
Orang beriman memahami bahwa kewajiban yang ditugaskan lebih banyak dari waktu yang tersedia. Oleh karenanya, ia terus-menerus beramal dan keimanan itu memotivasi dirinya untuk tetap beramal dalam kondisi apapun. Bagi orang beriman tidak ada istilah menganggur dan tidak punya kerjaan karena amal shalih dan ibadah itu banyak sekali bentuk dan macamnya.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa sebagian sahabat bertanya pada Rasulullah saw. ”Wahai Rasulullah SAW orang-orang kaya telah memborong pahala kebaikan, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa. Dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka“. Rasul SAW bersabda: ”Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian bisa sedekah? Bahwa setiap tasbih sedekah, setiap takbir sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setia amar ma’ruf sedekah, setiap nahi mungkar sedekah. Dan seseorang meletakkan syahwatnya (pada istrinya) sedekah”. Sahabat bertanya: ”Apakah seseorang menyalurkan syahwatnya dapat pahala? Rasul SAW menjawab: “Ya, bukankah jika menyalurkannya pada yang haram akan mendapat dosa? Begitulah jika menyalurkan pada yang halal maka akan mendapat pahala”.
Hadits ini mengisyaratkan bahwa orang-orang beriman memiliki motivasi tinggi dalam beramal dan senantiasa belomba dalam kebaikan untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya kebaikan dan pahala. Dan hadits ini juga menerangkan betapa amal shalih itu banyak dan beragam bentuknya. Ketika kita melakukannya, dan dengan niat karena Allah, maka itu bagian dari sedekah dan kontribusi kita pada umat dan bangsa.
Lapangan hidup bagi orang beriman tidaklah sempit, bukan hanya rumah dan tempat mencari nafkah saja. Tetapi lapangan hidup orang beriman adalah bumi dan seisinya dengan berbagai macam aktivitasnya. Apalagi jika orang beriman terlibat dengan aktivitas dakwah, maka ia akan mendapatkan banyak manfaat dan kebaikan dari dunia ini.
Dan potret kehidupan yang luas dan diisi dengan semangat perlombaan ini sangatlah banyak pada orang-orang beriman generasi terbaik dari umat ini.
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab ra berkata: ”Rasulullah SAW melewati Abdullah bin Mas’ud, saya dan Abu Bakar bersama beliau dan Ibnu Ma’sud sedang membaca Al-Qur’an. Maka Rasulullah SAW bangkit dan mendengarkan bacaannya, kemudian Abdullah ruku dan sujud. Berkata Umar ra, Rasul SAW bersabda: ”Mintalah pasti akan dikabulkan, mintalah pasti akan dikabulkan”. Berkata Umar ra. Kemudian Rasulullah SAW berlalu (dari Ibnu Mas’ud ra) dan bersabda: ”Barangsiapa ingin membaca al-Qur’an seindah sebagaimana diturunkan, maka bacalah sebagaimana bacaan Ibnu Ummi Abdi (Ibnu Mas’ud)”. Berkata (Umar): ”Maka saya bersegera di malam hari datang menuju rumah Abdullah bin Mas’ud untuk menyampaikan kabar gembira apa yang dikatakan Rasulullah SAW, berkata (Umar): ”Tatkala saya mengetuk pintu atau berkata agar (Ibnu Mas’ud) mendengar suaraku, berkata Ibnu Mas’ud ra. “Apa yang membuatmu datang pada saat seperti ini?”. Saya (Umar) berkata : “Saya datang untuk menyampaikan kabar gembira (padamu) sebagaimana apa yang telah dikatakan Rasulullah SAW“. Berkata Ibnu Mas’ud ra. “Abu Bakar telah mendahuluimu”. Saya berkata: ”Apa yang dia lakukan, dia selalu menang dalam perlombaan kebaikan, tidaklah saya berlomba untuk suatu kebaikan pasti dia (Abu Bakar) telah mendahuluiku” (HR Ahmad).
Itu adalah motivasi keimanan yang menggerakkan orang-orang beriman untuk senantiasa berlomba dalam kebaikkan. Abu Bakar dan Umar telah mencontohkan yang terbaik dalam setiap perlombaan kebaikan. Begitulah kondisi mereka tidak pernah meninggalkan pintu-pintu kebaikan, kecuali mereka cepat melaksanakannya dengan motivasi yang kuat. Hal ini hanya dimiliki oleh orang-orang beriman yang selalu siap untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka yaitu pahala, keridhaan dan surga Allah.
Sumber:
Artikel Utama Buletin Al Iman. Edisi 352 – 4 Desember 2015. Tahun ke-8.
*****
Buletin Al Iman terbit tiap Jumat. Tersebar di masjid, perkantoran, majelis ta’lim dan kantor pemerintahan. Menerima pesanan dalam dan luar Jakarta.
Hubungi 0897.904.6692
Email: redaksi.alimancenter@gmail.com
Dakwah semakin mudah.
Dengan hanya membantu penerbitan Buletin Al Iman, Anda sudah mengajak ribuan orang ke jalan Allah.
Salurkan donasi Anda untuk Buletin Al Iman:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
Konfirmasi donasi: 0897.904.6692
Raih amal sholeh dengan menyebarkannya

X