Ummu Ma'bad Al-Khuza'iyyah: Pemilik Domba yang Penuh Berkah (4-akhir)

Oleh: Lia Nurbaiti
 
Sehingga ia (Ummu Ma’bad) sabar dan ridha atas kepergian Rasulullah saw. Ia hanya berharap kepada Allah agar diberikan pahala bagi orang-orang yang sabar.
Domba Ummu Ma’bad pada Masa Paceklik “Aam Ramaadah”
Kaum muslimin pernah mengalami masa paceklik sangat hebat yang dikenal dengan peristiwa “aam ramaadah“.
Ibnul Jauzi berkata “pada tahun itu, kaum muslimin ditimpa kekeringan, paceklik dan kelaparan yang sangat hebat, sehingga binatang liarpun turun ke kampung -kampung. Angin bertiup kencang dan menerbangkan debu (ramaad) sehingga peristiwa ini dikenal dengan sebutan ‘aam ramaadah.
Bahkan mereka yang menyembelih domba hampir tidak ada daging yang bisa ia dapatkan. Melihat kondisi ini, Umar bersumpah tidak mau makan minyak samin, susu atau daging hingga kehidupan kaum muslimin normal kembali.
Sampai suatu saat seorang pembantu Umar membeli minyak samin dan susu seharga 40 dirham. Dan memberikannya kepada Umar. Namun Umar berkata “Shadaqahkanlah minyak samin dan susu itu, sesungguhnya aku tidak suka berlebih-lebihan (israaf). Bagaimana aku bisa peduli dengan keadaan rakyat, jika tidak merasakan apa yang sedang mereka rasakan.” (Al-Muntahzam, vol.4 hlm 250 )
Kekeringan yang melanda kaum muslimim masih berlangsung, tetapi lain halnya dengan Domba Ummu Ma’bad ra. Yang susunya pernah diusap oleh Rasulullah saw. Domba itu pernah menerima berkah Rasulullah saw, sehingga tetap mengeluarkan  susu dengan deras dari pagi hingga sore.
Ummu Ma’bad ra menceritakan “Kami tetap memerah susu domba itu di pagi dan sore hari, padahal saat itu hampir tidak ada lagi domba yang masih mengeluarkan susu. Semua itu karena berkah Rasulullah saw”.
Sahabat-sahabat Rasulullah saw sangat menghormati dan menjunjung tinggi kedudukan Ummu Ma’bad ra. Terlebih lagi para Khulafaa’ Rasyiduun, semoga Allah meridhai mereka semua. Mereka mengetahui betul kedudukan dan budi baiknya seorang Ummu Ma’bad ra. Terhadap Rasulullah saw saat menempuh perjalanan hijrah yang penuh berkah itu.
Saatnya Berpisah
Setelah melewati masa hidup yang cukup panjang, akhirnya sahabat wanita yang mulia itu terbaring lemah untuk bersiap kembali menghadap Allah swt, setelah ia berusaha sekuat tenaga untuk membela agama Allah swt.
Ummu Ma’bad ra telah tiada, tetapi kita masih teringat kisah penuh berkah yang telah memenuhi dunia dengan semerbak keikhlasan dan pengorbanannya. Semoga Allah meridhainya dan menjadikannya ridha, serta menjadikan surga firdaus sebagai tempat persinggahan terakhirnya.
Baca juga:
Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyyah: Pemilik Domba yang Penuh Berkah (bagian 1)
Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyyah: Pemilik Domba yang Penuh Berkah (bagian 2)
Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyyah: Pemilik Domba yang Penuh Berkah (bagian 3)
Referensi:
35 Sirah Shahabiyah Jilid 2, Mahmud Al-Mishri

X