Relawan Lembaga Kemanusiaan Turki, IHH Bergerak Menuju Palu Sulawesi Tengah
NGO atau Lembaga Bantuan Kemanusiaan Turki, İnsani Yardım Vakfı (IHH) mengirim tim bantuan darurat setelah mengetahui terjadinya gempa bumi dan tsunami yang kuat menghantam Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia pada Jum’at (28/9).
Dalam sebuah pernyataan, IHH mengatakan, mereka telah mengirim tim yang terdiri dari lima orang untuk memberikan pertolongan kepada para korban di wilayah tersebut.
“Tim bantuan darurat kami telah mulai persiapan untuk pergi malam ini,” tulis akun resmi IHH di instagram
Melalui akun Twitter @IHHen yang diakses di Jakarta pada Minggu, IHH mengumumkan keberangkatan tim bantuan darurat yang terdiri dari empat orang.
Disebutkan bahwa tim tersebut telah berangkat dari Istanbul pada Jumat (28/9) waktu setempat.
Dalam akun tersebut, IHH juga menggalang donasi untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di Sulawesi.
Bantuan dana dapat dikirimkan melalui website resmi IHH www.ihh.org.tr/en/donate.
Dalam postingan ibu Fifi di facebook terlihat relawan IHH sudah sampai di bandara Soekarno Hatta.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Turki telah menyampaikan duka cita mendalam atas gempa bumi dan tsunami di Pulau Sulawesi, yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia, korban cedera, dan kerusakan parah di wilayah tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa sepenuh hati kepada sanak keluarga korban yang meninggal dunia, serta segenap rakyat Indonesia, juga mendoakan korban terluka agar lekas sembuh,” demikian pernyataan resmi yang diunggah di website Kementerian Luar Negeri Turki pada Sabtu (29/9).
Turki bersolidaritas penuh dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia dan siap memberikan bantuan apa pun yang mungkin diperlukan.
Sumber : Antara/Ummatpos
Balasan Turki, Erdogan Serukan Boikot Produk Elektronik Amerika Serikat
ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warganya tak membeli produk elektronik dari Amerika Serikat ( AS).
Dilansir AFP Selasa (14/8/2018), seruan boikot itu merupakan aksi balasan setelah AS mengeluarkan sanksi kepada Ankara.
Dalam pernyataannya di sebuah stasiun televisi, Erdogan meminta rakyat agar berhenti menggunakan produk dari Negeri “Paman Sam”.
“Jika mereka (AS) punya iPhone, maka masih ada Samsung di sisi lain,” ujarnya merujuk raksasa ponsel AS Apple dan Samsung yang berasal dari Korea Selatan (Korsel).
Selain itu, dia juga meminta masyarakat Turki agar membeli produk elektronik lokal seperti merek Venus dan Vestel.
Erdogan optimistis, Turki memiliki salah satu sistem perbankan yang paling kuat di dunia dalam segala hal. Oleh karena itu, negaranya siap memboikot produk-produk asal dan buatan AS.
“Kita dapat melakukan dua hal. Satu dalam ekonomi yang lain dalam politik. Kami telah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan ekonomi. Apa yang lebih penting, saya pikir, adalah menjaga sikap politik kami yang kuat,” ujarnya menambahkan.
Hubungan dua negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu sedang renggang setelah Turki menahan pendeta bernama Andrew Brunson, karena dianggap terlibat dalam upaya kudeta menggulingkan Erdogan yang gagal di 2016.
Selain menjatuhkan sanksi kepada dua menteri Turki, Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan penggandaan tarif bea masuk baja dan aluminium.
Keputusan Trump membuat mata uang Turki, lira, merosot hingga 16 persen dibanding dolar AS pada pekan lalu.
Pemimpin yang berkuasa sejak 2003 itu berkata, saat ini Turki tengah menerima serangan ekonomi yang hebat. Dia mengakui bahwa saat ini ekonominya tengah mengalami masalah.
“Namun syukur kepada Tuhan, ekonomi kami seperti mesin jam,” terangnya.
Maskapai Turkish Airlines juga menyuarakan dukungan kepada Erdogan melalui tagar #ABDyeReklamVerme (Jangan Beri AS Bantuan) di Twitter.
“Segala aksi yang diperlukan telah kami sampaikan kepada seluruh unit usaha kami,” kata juru bicara Turkish Airlines, Yahya Ustun.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bakal melakukan langkah hukum di WTO kepada pihak yang dianggap berkontribusi atas anjloknya kurs lira.
Menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tindakan Trump sama dengan menusuk sesama sekutu NATO dari belakang.
“Kita bersama-sama menjadi anggota NATO dan Anda menikam partner strategis dari belakang. Apakah hal semacam ini bisa diterima?” ujar Erdogan dalam sebuah konferensi di Ankara.
Bank Sentral Turki menjanjikan semua likuiditas yang dibutuhkan berbagai bank di negeri tersebut.
Sejumlah analis menilai, sanksi Washington terhadap Turki memicu secara langsung terjadinya sebuah krisis ekonomi secara tidak langsung dibeberapa negara.
Sumber : Kompas/Republika
Harun Yahya Ditangkap Polisi Turki, Ini 3 Fakta Kontroversialnya
Nama Harun Yahya sedang menjadi sorotan setelah dirinya ditangkap polisi Turki pada Rabu (11/7/2018). Penulis bernama asli Adnan Oktar itu sekaligus pemimpin sekte keagamaan ditangkap bersama dengan 235 pengikutnya yang disebut polisi sebagai “geng”.
Yahya dan gengnya disebut telah melakukan berbagai kejahatan, di antaranya adalah pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, penggelapan pajak, dan pelanggaran undang-undang terorisme Turki.
Di Indonesia, Harun Yahya mungkin lebih dikenal sebagai seorang ‘ilmuwan’ yang menulis berbagai buku dan memproduksi berbagai film yang menentang teori evolusi yang dicetuskan ilmuwan asal Inggris, Charles Darwin.
Namun di tempat asalnya, Turki, Harun Yahya ternyata bukan hanya terkenal karena pemikiran kreasionismenya, melainkan juga karena ia menciptakan kultus yang ia klaim berbasis kreasionisme Islam serta feminisme.
1. Ditegur Pertelevisian Turki
Dalam talk show Adnan Oktar, perempuan-perempuan ini disebut sebagai ‘kittens’ atau ‘anak kucing’ sedangkan para laki-laki disebut ‘lions’ atau ‘singa’.
Kepala Direktorat Hubungan Agama Turki (Diyanet) yang mengecam acara TV kontroversial itu, pada 31 Januari 2018. Acara itu disebutnya mencampur-adukkan percakapan agama dengan perempuan-perempuan yang telah dioperasi plastik.
Penulis bernama pena Harun Yahya itu kena tegur pengawas pertelevisian Turki pada Februari lalu karena dinilai melanggar kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
2. Memiliki Wanita “Kittens” dan Pria “Lions”
Dalam program talk show yang dibawakannya, sering kali Harun Yahya membahas nilai-nilai Islam dan terkadang menari dengan wanita-wanita muda yang disebutnya ‘kittens’ alias anak kucing.
Dia juga bernyanyi dengan pria-pria muda yang disebutnya ‘lions’ alias singa. Pengikut pria ini juga yang dituduh melakukan bisnis kriminal.
Mariana sebagai Komnas Perempuan Turki menganggap perilaku Yahya ini benar-benar ‘ngaco’. Dengan memanggil para perempuan tersebut kitten, ia menganggap Yahya telah menjadikan perempuan tersebut peliharaan, dan bukan bentuk penghargaan sama sekali.
3. Dikecam Warga Turki termasuk Ibu-ibu

Banyak warga Turki menilai perilaku Harun Yahya bersama dengan para kitten tidak pantas dan menyimpang dari Islam.
“Kalau ke rumah jangan bicara soal Adnan Oktar (Harun Yahya), ibu saya tidak suka mendengarnya. Dia adalah orang tidak berakhlak,” komentar Yusuf Pak, insinyur listrik berusia 27 tahun asal kota Kahramanmaras, kota di bagian selatan Turki saat dia diwawancarai kumparanSAINS, Kamis (12/7).
“Menurut saya, dia itu seperti komedian yang tidak lucu. Menurut saya, meski dia bicara soal Islam, yang dia ajarkan itu bukan Islam,” ujar Ahmet Elma, pria berusia 26 tahun asal kota Bursa, salah satu kota terbesar di Turki.
Tidak hanya dipandang miring, Harun Yahya juga disebut pernah melakukan pelecehan seksual pada kitten-nya.
“Organisasi ini sangat kotor di bagian dalamnya. Anak-anak usia tujuh hingga 17 tahun jadi korban pelecehan seksual. Beberapa wanita diperkosa berkali-kali,” kata Ceylan Ozgul, perempuan yang pernah menjadi kitten Harun Yahya.
Kemudian kepala Diyanet (Keagamaan Turki), Ali Erbas mengatakan
“Ada referensi keagamaan tertentu yang dicampur aduk Harun Yahya dan dia menampilkan penari perut. Apa yang seperti itu boleh dilakukan dalam agama? Dia sepertinya kehilangan keseimbangan mental.”
Sumber disadur : Kumparan
Rohingya Pernah Memberikan Bantuan kepada Turki saat Perang Dunia I
Solidaritas antara Muslim Rohingya sudah lama terjalin. Merujuk kepada sebuah dokumen yang dirilis oleh Wakil Perdana Menteri Turki, Fikri Isik pada hari Jum’at (08/09), Muslim Rohingya pernah memberikan bantuan dalam bentuk materi kepada Khilafah Turki Utsmani saat perang dunia pertama.
Menurut dokumen dari arsip Turki Utsmani tersebut, orang-orang Rohingya mengirim 1.391 pound untuk Turki Utsmani pada tahun 1913 untuk menolong orang-orang Turki yang terluka dalam perang Balkan yang berlangsung antara tahun 1912 hingga 1913.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Hilmi Pasha, berisi ucapan selamat kepada Turki Utsmani atas kemenangan yang diperoleh dalam perang Balkan.
“Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepada Yang Mulia, seluruh anggota kabinet serta semua rekan Turki saya atas perayaan mengagumkan dan menakjubkan merebut kembali Adrianople dan beberapa kawasan yang pernah lepas dan mengembalikan martabat Imperium Turki Utsmani.” tulis Kepala Dana Bantuan Turki Utsmani di Ragoon, Ahmed Mawla Dawood, dalam suratnya.
Wakil Perdana Menteri, Fikri Isik menulis dalam twitternya bahwa surat tersebut menunjukkan solidaritas yang sangat mendalam antara rakyat Rohingya dengan rakyat Turki.
“Bangsa kami selalu berdiri bersama orang-orang tertindas dan orang-orang yang tidak bersalah dan telah memberikan harapan kepada orang-orang yang membutuhkan.” Kata Isik.
Isik juga menyebutkan bahwa Turki di bawah kepemimpinan Presiden Recep Thayyeb Erdogan akan terus melanjutkan bantuan kepada setiap orang yang membutuhkan.
Pemerintah Ankara telag mendesak masyarakat internasional untuk bertindak melawan kejatahan atas Muslim Rohingya di Rakhine.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Cavusoglu juga telah membahas persoalan Rohingya dengan berbagai pemimpin dunia agar mereka mengambil tindakan.
Hari Kamis, Ibu Negara Turki beserta delegasi telah berkunjung ke Bangladesh untuk meninjau keadaan pengungsi serta memberikan bantuan di Cox’s Bazar.
Kekerasan kembali meletus di negara bagian Rakhine setelah militer Myanmar melancarkan operasi terhadap Muslim Rohingya, yang memaksa setidaknya 120.000 orang mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh, sejak 25 Agustus.
Militer Myanmar diyakini menggunakan kekuatan berlebihan serta menghancurkan perumahan penduduk.
Dokumen PBB menyebutkan telah terjadinya pemerkosaan massal, pembunuhan (termasuk bayi dan anak kecil), penyiksaan serta penculikan. Perwakilan Rohingya menyebutkan setidaknya 400 orang telah terbunuh sejak 25 Agustus.
Sumber : Turkinesia/Daily Sabah
8 Cara Erdogan Bangkitkan Kejayaan Islam di Turki
TURKI sekuler lahir dari jatuhnya kesultanan Ottoman, yang menyebabkan penghapusan kekhalifahan Islam.
Kemal Ataturk sebagai pendiri Turki Modern, memperkenalkan sejumlah reformasi yang mengurangi peranan Islam di negara itu.
Madrasah ditutup, jilbab dan pakaian keagamaan dilarang, adzan dirubah dari bahasa arab ke bahasa turki, dan penerapan undang-undang sekuler lainnya.
Disarikan dari ilmfeed, Turki menjadi negara sekuler untuk beberapa dekade, dan berlanjut hingga dewasa ini.
Namun berkuasanya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dibawah pimpinan Recep Tayyip Erdogan, mantan perdana menteri yang sekarang menjadi Presiden Turki, memutarbalik berbagai undang-undang yang di terapkan oleh Ataturk. Erdogan kembali membumikan Islam di Turki.
Berikut 8 langkah Erdogan mengembalikan kejayaan Islam di Turki:
1. Pembangunan Ribuan Masjid
Menurut (The Atlantic), sekitar 30 ribu masjid baru telah dibangun oleh pemerintah Turki antara tahun 2002 hingga tahun 2017.
Selain itu banyak masjid lainnya yang saat ini sedang dikembangkan di seluruh Turki, sejumlah masjid peninggalan era Ottoman juga tengah diperbaiki.
2. Larangan Pemakaian Hijab Dihapuskan
Hijab dilarang digunakan di sektor publik. Para guru, pengacara, anggota parlemen dan setiap perempuan yang bekerja di lembaga-lembaga negara, dilarang memakainya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Erdogan bersama partai AKP menghapuskan larangan pemakaian hijab di sekolah-sekolah dan berbagai lembaga negara.
Pada bulan November 2015, seorang hakim perempuan menggunakan hijab untuk pertama kalinya sepanjang sejarah (Al Arabiya).
Pada bulan Agustus 2015, Aysen Gurcan menjadi menteri yang pertama kali menggunakan hijab (Al Arabiya).
3. Satu Juta Siswa Terdaftar di Sekolah Islam Imam Hatip
Imam Hatip Lisesi, atau sekolah Imam Hatip adalah sebuah lembaga pendidikan yang dirancang untuk memberikan pendidikan agama dan melatih calon imam-imam di Turki.
Pemerintah Turki menunjuk masjid-masjid agar mengirimkan calon imam-imamnya, untuk dilatih di sekolah itu. Sekolah Imam Hatip didirikan setelah keberadaan madrasah dilarang dibawah kepemimpinan reformasi Ataturk.
Pada tahun 2002, sejumlah 65 ribu siswa belajar di sekolah Imam Hatip. Jumlah tersebut meningkat menjadi 658 ribu pada tahun 2013.
Bilal Erdogan, anak ketiga dari Recep Tayip Erdogan, yang merupakan tokoh utama dibalik kemajuan sekolah itu, baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah siswa telah mencapai satu juta (The Turkey Analyst).
4. Wajib Belajar Pendidikan Agama Diperkenalkan
Pemerintah Turki telah mengintruksikan sekolah-sekolah untuk memperkenalkan wajib belajar pendidikan agama. Kursus mengenai “kehidupan Nabi Muhammad,” dan “Al-Qur’an” juga diperkenalkan (The Turkey Analyst).
Erdogan mengatakan:
“Kami hendak membangkitkan pemuda-pemudi religius,”
“Apakah Anda mengharapkan AKP akan meningkatkan generasi Ateis? Ya mungkin itu tujuan bisnis Anda, misi Anda, tetapi itu bukan tujuan Kami. Kami akan meningkatkan generasi konservatif dan demokratis yang merangkul nilai-nilai dan prinsip-prinsip bangsa.”
5. Batasan Usia untuk Belajar Al-Qur’an Dihapus
Turki menghapuskan peraturan dimana anak-anak harus berusia minimal 12 tahun, untuk mempelajari Al-Qur’an.
Pada tahun 2013 Turki meluncurkan sebuah program, dimana anak-anak pra sekolah diperkenalkan dan diajarkan Al-Qur’an (The Turkey Analyst).
6. Pembatasan Penjualan dan Iklan Alkohol
Turki Sekuler melegalkan penjualan alkohol di negara itu. Erdogan lewat partai AKP pada tahun 2013 mengintruksikan larangan iklan dan penjualan alkohol dengan jarak radius 100 meter dari masjid dan atau sekolah.
Setiap iklan, penggambaran maupun film yang terafiliasi dengan alkohol, wajib disamarkan penayangannya (Reuters).
Asrama mahasiswa, lembaga kesehatan, klub olahraga, lembaga pendidikan dan SPBU dilarang menjual alkohol, di tempat-tempat yang menjual alkohol dilarang untuk menjual produk tersebut diatas jam 10 malam (Hurriyet Daily News).
7. Perluasan Perbankan Islam (Bank Syariah)
Perbankan Islam mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Ziraat Islamic Bank, bank syariah milik pemerintah Turki memiliki rencana membuka cabang sebanyak 170 kantor cabang hingga tahun 2018 (Daily Sabah)
Dalam pidatonya baru-baru ini, Erdogan mengatakan bahwa sistem perbankan berbasis bunga sangat kejam. Ia kemudian berbicara banyak mengenai manfaat perbankan syariah:
“Perbankan syariah adalah sistem yang sama sekali berbeda dengan sistem perbankan saat ini. Saya percaya bahwa sistem ini akan menjadi kekuatan yang mendorong ekonomi Turki.”
8. Lembaga Kemanusiaan Turki Membantu Jutaan Pengungsi
Lembaga seperti IHH, TIKA, dan lainnya dari Turki telah banyak membantu pengungsi muslim mulai dari Afrika, Asia, dan termasuk Suriah. Turki dibawah pemimpin Erdogan telah menerima dan menampung 3 juta pengungsi Suriah di Turki, dengan tenda mukim yang layak dan tercukupinya kebutuhan makan minum. Turki menjadi mercusuar dalam membantu dunia Islam.
Sumber : Islamfeed
Turki Tumpah Ruah Peringati Maulid Nabi
SELURUH Turki tumpah ruah memeringati maulid Nabi Muhammad, pada hari Rabu malam tadi. Demikian dilaporkan oleh World Bulletin,Kamis (30/11/2017).
Orang-orang Muslim Turki dari segala umur berbondong-bondong ke masjid untuk sholat dan mengucapkan shalawat yang dipersembahkan kepada Nabi.
Peringatan-peringatan diselenggarakan di masjid-masjid di Turki, termasuk Istanbul, Ankara, Bursa, Edirne, Gaziantep, Hatay, Konya, Hakkari dan Sanliurfa.
Pada malam suci ini, umat Islam mengucapkan doa mereka dan membaca Al-Quran di rumah dan masjid mereka. Selain berdoa, mereka juga melafalkan dzikir dan bershalawat kepada Nabi.
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yildirim juga merayakan Maulid al-Nabawi di kediaman mereka.
Kepala Direktorat Urusan Agama Turki juga menandai hari tersebut dalam sebuah pesan tertulis, mengatakan bahwa Nabi dan Alquran adalah kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
“Nilai, kedamaian dan kepercayaan bahwa orang-orang dan dunia saat ini hanya mungkin terjadi dengan kebenaran yang telah disampaikan Nabi kepada umat manusia,” kata Erbas.
Ibu Negara Emine Erdogan juga memposting pesan di akun Twitter-nya, menyampaikan salamnya untuk dunia Islam dan rakyat Turki.
“Saya berharap dari Tuhan bahwa malam yang diberkati ini akan membawa kedamaian, kesehatan pada seluruh dunia,” kata Emine Erdogan.