AMAL kebaikan tentu bisa rusak. Amal itu rusak akibat dari perbuatan diri kita sendiri. Sehingga, amal kebaikan yang telah kita lakukan dengan usaha dan keringat menjadi berkurang dan hilang.
Ya, beramal memang tidak mudah. Karena bisa saja ketika diri ini belum diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk beramal, maka hal itu tidak akan terjadi.
Jadi, bersyukurlah ketika kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berbuat kebaikkan (amal).
Susah beramal kebaikan itu. Perlu perjuangan dan kesempatan. Jadi mengapa kita rusak amal kebaikan yang telah kita perjuangkan dan Allah berikan kepada kita.
Lantas, apa sih faktor yang membuat amal ini rusak dan luntur?
Nah, ada sepuluh hal atau faktor yang akan membuat amal kita rusak dan luntur, akibat diri sendiri yaitu :
- Munafik
- Riya’
- Mencampur adukkan niat amal, antara dunia dan akhirat.
- Mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dilakukan kepada orang lain.
- Menyebabkan kesusahan orang lain.
- Memberi jalan untuk merasa tidak ikhlas.
- ‘Ujub
- Menyesali amal yang telah dilakukan.
- Lesu dan malas.
- Takut celaan manusia.
Itu tadi sepuluh faktor penyebab amalan kita menjadi rusak. Kesepuluh faktor di atas sangat rentan menyerang diri kita.
Kemudian, bagaimana caranya agar kita tidak terserang penyakit perusak amal?
Salah satu caranya dengan berdoa kepada Allah SWT, meminta pada-Nya agar dilindungi dari segala macam penyakit yang mampu merusak amal kita.
Referensi: Minhajul Abidin (Jalan Para Ahli Ibadah), karya Imam al-Ghazali, penerbit Khatulistiwa