Senyum merupakan ciri kelembutan hati seseorang, lemah lembut perwujudan dari cahaya hidayah sunnah dalam realita kehidupan dan sangat dicintai oleh Allah swt.
Di samping itu juga, senyum menjadi tanda mulianya akhlak seseorang, dan akhlak yang mulia adalah amalan yang sangat berat timbangannya di sisi Allah.
Dan juga menunjukkan kuatnya ittiba’ seseorang kepada Rasulullah, dimana beliau suka tersenyum kepada umatnya. Dan itu juga sebagai salah satu bukti keimanan dan ketakwaan seseorang, dan tentunya bernilai pahala di sisi Allah, karena senyum adalah sedekah, dan sedekah adalah bukti.
Berikut ini beberapa dalil seputar senyum:
Pertama: Senyum adalah sedekah
«تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ»
“Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” (Sahih, H.R. Tirmidzi no 1956).
Kedua: Senyum adalah kebajikan

«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ»

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).
Ketiga: Rasulullah tersenyum kepada para sahabat.
Jarir bin Abdillah menceritakan:

مَا رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسلَمْتُ إِلَّا تَبَّسَم فِي وَجْهِي

“Rasulullah tidak pernah melihatku sejak aku masuk islam, kecuali beliau tersenyum”. (Sahih, H.R. Bukhari no. 250)
 
Keempat : Menjadi sarana berbuat baik kepada manusia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.” (H.R. al-Hakim (1/212)
Kelima : Membuat orang lain bahagia
Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan. (Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” no. 6 hal 75-76)
Dan masih banyak lagi hadis yang menjelaskan tentang tersenyum, wajah berseri-seri. Ini adalah akhlak islam yang dipraktekkan oleh Rasululloh dan para sahabatnya.
Hasan al-Bashri mengatakan, tentang akhlak yang mulia:
كفّ الأذى و بذل النّدى و طلاقة الوجه
Mencegah gangguan, berderma dan wajah berseri-seri.
Tiga hal ini adalah inti dari akhlak yang mulia, dan diantaranya berwajah gembira atau tersenyum kepada manusia.
 
Oleh : Fathul Bari Lomboki