Seorang pemuda yang sangat tampan dan rajin beribadah tinggal di Kuffah. Ia adalah orang yang zuhud. Pada suatu hari ketika sedang bertamu pada sebuah keluarga, ia melihat seorang gadis anggota keluarga itu yang sangat cantik. Ia pun dibuat terpesona serta mabuk kepayang. Ia mencintai gadis tersebut.
Rupanya perasaan yang sama juga dialami oleh si gadis tersebut. Gadis itu mencintai pemuda itu. Lalu pemuda itu pun mengutus seorang kurir untuk melamar sang gadis kepada ayahnya. Sang ayah memberitahu bahwa gadis itu sudah menjadi tunangan saudara sepupunya sendiri.
Inilah yang membuat sepasang muda-mudi itu sama-sama menderita sakit asmara. Si gadis lalu berkirim surat kepada pemuda itu yang diantar oleh seorang kurir.
“Aku sudah mendengar bahwa kamu sangat mencintaiku. Dan aku pun demikian. Jika mau, aku akan mengunjungimu atau aku akan memberimu jalan supaya kita bisa bertemu di rumahku.”
Selesai membaca surat itu, sang pemuda berkata kepada si kurir,“Kedua-duanya tak akan aku lakukan, katakanlah,
قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
‘Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabbku’ (Q.S az Zumar: 13)
“Aku takut akan api neraka yang panasnya tidak akan pernah reda, dan nyalanya tidak akan pernah padam.”
Setelah mendengar jawaban pemuda yang disampaikan kurirnya itu, si gadis seketika bertaubat.
Sumber: Wanitashalihah