Salah seorang dosen Syari’ah di kuwait melakukan sebuah “percobaan” kepada para mahasiswanya dengan mengubah sejumlah nama ulama terhadap beberapa fatwa.

  • Fatwa Syaikh Bin Baz (Arab), beliau ganti dengan Syaikh Al-Bouthiy (Suriah)
  • Fatwa Syaikh Utsaimin (Arab), beliau ganti dengan Syaikh Asy-Sya’rawiy (Mesir)
  • Fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan An-Najdiy (Arab), beliau ganti dengan Syaikh Al-Ghumari (Maroko) , dll.

Kebanyakan para mahasiswa memilih fatwa Syaikh Bin Baz, Syaikh Al-Utsaimin, dan Syaikh Shalih Al-Fauzan.
Tatkala mereka ditanya alasan mereka memilih fatwa Syaikh Bin Baz, Syaikh ‘Utsaimin, dan Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan?
Mereka menjawab: sebab para ulama tersebut diatas Al-Qur’an dan As-Sunnah, tidak sebagaimana fatwa Syaikh Al-Bouthiy, Syaikh Asy-Sya’rawiy, dan Syaikh Al-Gumari.
Kemudian mereka (para mahasiswa ini) di buat tercengang oleh sang Dosen.
Karena fatwa-fatwa yang mereka pilih tadi yang mereka anggap fatwa Syaikh Bin Baz, Syaikh Utsaimin, dan Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan (dengan alasan bahwa fatwa-fatwa itu berdiri di atas Al-Quran dan As-Sunnah) ternyata sebenarnya adalah fatwa Syaikh Al-Bouthiy, Syaikh As-Sya’rawi, dan Syaikh Al-Ghumari.
Kemudian sang dosen menjelaskan pada segenap mahasiswanya dengan penjelasan yang logis dan menyentuh hati bahwa mereka.
Ternyata umumnya kita hanya mengikuti kebenaran berdasarkan nama-nama tokoh semata, bukan berdasarkan dalil dan kedekatan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Demikianlah fakta diantara fakta-fakta yang terjadi di tengah ummat masa kini.
Mudah-mudahan Allah memberi kita hidayah kepada jalan yang lurus.
 
Dosen tersebut bernama:
Syaikh Dr. Yasir ‘Ujail An-Nasymi.

X