Imam Syafi’i ditanya suatu persoalan, maka beliau diam. Ditanyakan, “Tidakkah engkau menjawab, semoga Allah menyayangimu?” Lalu ujar beliau, “Aku belum akan menjawab hingga kuketahui dimana hal yang lebih utama: dalam diamku ataukah jawabku.”
Cahaya Allah
Imam Syafi’i berkasidah, “Kuadukan pada Imam Waki’ buruknya dalam berhafalan.
Maka dia arahkan aku untuk meninggalkan kemaksiatan. Dan dia kabarkan padaku bahwa ilmu Allah itu cahaya. Dan cahaya Allah takkan dikaruniakan kepada pendurhaka.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Penerbit Pro-U Media
Related Posts
Guru dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang Rezeki
Inilah kisah antara Imam Malik sebagai guru dan Imam Syafii sebagai murid. Imam Malik ( guru Imam Syafii ) dalam majelis menyampaikan : "Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal...
Cerita Imam Syafii yang Berguru Kepada Imam Malik
Salah satu madzhab fiqih yang banyak dianut oleh pemeluk Islam dunia adalah madzhab Syafi'i. Abu Abdullah Muhammad bin Idris yang lebih terkenal sebagai Imam Syafi'i, pendiri madzhab fiqih Syafi'i, termasuk...