Imam Syafi’i ditanya suatu persoalan, maka beliau diam. Ditanyakan, “Tidakkah engkau menjawab, semoga Allah menyayangimu?” Lalu ujar beliau, “Aku belum akan menjawab hingga kuketahui dimana hal yang lebih utama: dalam diamku ataukah jawabku.”
Cahaya Allah
Imam Syafi’i berkasidah, “Kuadukan pada Imam Waki’ buruknya dalam berhafalan.
Maka dia arahkan aku untuk meninggalkan kemaksiatan. Dan dia kabarkan padaku bahwa ilmu Allah itu cahaya. Dan cahaya Allah takkan dikaruniakan kepada pendurhaka.
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Penerbit Pro-U Media