Seorang pemimpin akan menjadi salah satu pemandu yang mengantarkan masyarakatnya menuju surga atau neraka.
Namun, ternyata banyak pemimpin yang tidak bisa mengemban amanahnya dengan baik di atas jalan kebenaran yang diperintahkan oleh Allah. Ia tidak memberikan ketenteraman dan keadilan bagi masyarakatnya
Pemimpin seperti inilah yang kelak akan membawa diri dan rakyatnya ke dalam api neraka
“Sesungguhnya seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang mempersulit (menyusahkan) rakyatnya. Oleh karena itu, janganlah sampai kamu tergolong dari mereka,” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Aidz bin Amar).
Rasulullah saw mengingatkan kepada para pemimpin untuk tidak berbuat zalim dan curang dengan menyusahkan kehidupan rakyatnya.
“Tidaklah seorang hamba dianugerahi kepemimpinan oleh Allah atas suatu rakyat, lalu ia mati dalam keadaan curang (mengkhianati rakyatnya) melainkan Allah mengharamkan surga baginya,” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Ya’la Ma’qil bin Yasar).
Hadis tentang pemimpin tersebut menyatakan bahwa Allah mengharamkan surga bagi orang-orang yang memimpin masyarakat dengan cara yang curang, yaitu dengan berkhianat.
Jika seorang pemimpin memiliki sifat khianat, dapat dipastikan sebagian rakyatnya pun akan mengikuti jejak yang sama. Apakah kita juga ingin menjadi manusia yang diharamkan untuk memasuki surga hanya karena mengikuti contoh pemimpin seperti itu?
“Apabila para pemimpin curang (zalim), langit tidak akan menurunkan keberkahannya. Apabila zina merajalela, kefakiran dan kemiskinan pun akan merajalela” (H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar).
Jika pemimpin-pemimpin kita saat ini justru dekat dengan maksiat dan juga mengarahkan rakyatnya untuk ikut bermaksiat, pemimpin seperti inilah yang harus ditolak dan tidak wajib ditaati karena hanya akan membawa kesengsaraan dan kemurkaan Allah.
Pemimpin tersebut berpotensi menjerumuskan kita ke neraka yang tidak ada satu pun manusia sanggup menahan panas percikan apinya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara memilih pemimpin yang dicintai dan mencintai Allah.
Bacalah berbagai referensi, baik ayat Alquran atau hadis tentang pemimpin yang menjadi petunjuk cara memilih pemimpin yang benar.
Jangan memilih seorang pemimpin atas dasar ikut-ikutan karena Allah telah menjelaskan dalam Alquran dan hadis.