Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Di bulan ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Usahakan sebisa mungkin untuk menghindari hal yang sia-sia. Ibadah-ibadah yang hanya ada di bulan ramadhan Seperti salat taraweh pun sungguh sayang untuk ditinggalkan.
Bagi muslimah yang sudah baligh tentu akan mengalami halangan setiap bulannya. Termasuk di bulan ramadhan. Walau pun terkadang ada yang merasa bahagia ketika haid datang disaat ramadhan. Nyatanya muslimah kehilangan beberapa nikmat yang dirasakan orang lain yang sedang berpuasa ramadhan. Lalu bagaimanakah cara menyiasati agar ukti tidak kehilangan momen ibadah ramadhan?
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa tak perlu kecewa ketika sedang haid. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: ”Kami keluar (safar) bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tujuan kami hanyalah ibadah haji. Sampai ketika kami tiba di Sarif atau dekat dengannya, aku mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis.
Lalu beliau bertanya:”Apakah engkau mengalami nifas?” maksudnya adalah haid (menstruasi). ‘Aisyah berkata:”Aku jawab:’Iya.’” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam.
Maka lakukanlah amalan-amalan haji, hanya saja janganlah engkau Thahwaf di Ka’bah sebelum engkau mandi (setelah suci dari haidh).” ‘Aisyah berkata:”Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua isterinya.” (HR. Muslim no 2976)
Perlu diingat bahwa haid merupakan ketetapan Allah bagi muslimah. Bukankah bersabar dalam menerima ketetapan Allah pun adalah ibadah. Maka ikhlas saat haid di bulan ramadhan merupakan salah satu amalan ramadhan.
Ada pun amalan lain yang dapat dilakukan adalah hal-hal berikut ini:
1. Mendengarkan Al-Quran
“Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan lah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat”…(Q.S. Al-A’raaf: 204)
2. Memperbanyak Dzikir
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Ahzab:35)
Dzikir sendiri bisa dilakukan baik sambil berdiri, duduk, maupun berbaring, dan bisa dilakukan dalam hati, perkataan, dan perbuatan.
3. Menuntut dan Membagikan Ilmu yang Bermanfaat
“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun” Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Muslim (no.2674), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
4. Memperbanyak Sedekah
Bukan hanya uang, namun sedekah bisa dengan tersenyum, membantu menuangkan air minum untuk saudara, memberikan bantuan tenaga untuk yang menyiapkan menu berbuka adalah sedekah.
5. Berdoa
Berdoa juga termasuk ibadah, seperti sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1264, At-Tirmizi no. 2895, dan Ibnu Majah no. 3818)
Do’a bisa apa saja, asalkan tidak mengandung dosa dan tidak pula memutus tali kekeluargaan. Sabda Nabi Muhammad S.A.W: “Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan: Doanya akan segera dikabulkan, atau akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad no. 10709)
6. Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Jika tidak sedang berpuasa, pahala puasa insya Allah tetap bisa didapat dengan memberi makanan berbuka pada orang yang berpuasa. “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
Keenam hal tersebut dapat dilakukan untuk menjaga ruhiah muslimah di bulan ramadhan. jangan sampai haid justru menjadi alasan ukhti berleha-leha dan malah menggoda orang yang sedang berpuasa ramadhan.