Pengertian dan fungsi walimah : “Rahasiakan pinangan, umumkanlah pernikahan.” (H.R. Ibnu Hibban 1285, Ath Thabrani I:1/69 dan lainnya)
Alternatif tempat dan acara walimah : “Umumkan pernikahan ini, adakan di Masjid, meriahkan dengan tabuhan rebana.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)
Nabi saw dan Shafiyah hidangannya tanpa daging, hanya snack dari kurma, keju, dan samin (Muslim IV/147)
“Barangsiapa (sengaja tanpa udzur) tidak memenuhi undangan walimah, dia telah durhaka pada Allah dan Rasul-Nya.” (H.R. Bukhari IX/201)
Undangan tanpa membeda : “Sejelek-jeleknya jamuan adalah yang hanya mengundang orang kaya saja” (H.R. Muslim IV/154). Tetapi utamakan undangan yang shalih : “Upayakan makananmu dinikmati orang bertakwa” (H.R. Abu Dawud, Hakim IV/154, Ahnad III/262, dan lainnya)
Dalam walimah kikislah peran ritual dan perangkat yang bernuansa kemusyrikan. Jika keluarga teguh beradat bicarakan sejak awal. “Barang siapa datangi peramal atau dukun lalu percaya apa yang dikatakan, telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (H.R. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Hakim)
Upayakan proses walimah bersih sehingga berkah. “Sesiapa gantungkan suatu benda (dengan anggapan memberi manfaat, menolak sial/bahaya) maka Allah jadikan ia terbelenggu barang itu” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)
Mudahkanlah hadirin walimah menjaga sunnah-sunnah makan dengan menyediakan tempat duduk yang memadai dan alur pengambilan yang lancar. Memisahkan area tamu lelaki dan perempuan dalam walimah itu sungguh utama, tapi upayakan tak menghalangi komunikasi yang malah merepotkan.
Tujuan para tamu yang menghadiri walimah ialah mendoakan. Hindari pemborosan dan kemubadziran dalam pernak-pernik yang tak perlu.
Syukuri hidangan walimah dengan senyum dan doakan : “Allaahummaghfir lahum warhamhum, wa baariklahum fii maa razaqtahum” Doa itu berarti : “Ya Allah ampunilah pemilik hajat, sayangilah mereka, dan berkahilah rezeki yang Kau anugerahkan pada mereka”
Kita doakan para mempelai dalam walimah dengan doa : Barakallaahu laka wa baraka ‘alayka, wa jama’a baynakumaa fi khayr. Doa walimah itu bermakna: Semoga Allah berkahi dalam hal yang menyenangkan juga berkahi dalam hal tak mengenakkan dan satukan dalam kebaikan.
Pengajian, ceramah dan lainnya itu baik. Tetapi jangan sampai jadi menu utama walimah. Sebab kadang yang hadir hendak bersegera untuk acara lain.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Penerbit Pro-U Media