Apa itu hikmah? Kata Ibnul Qayim Al Jauziyah, “Segala kemanfaatan yang kita hadirkan, dinilai dari sudut pandang mitra bicara dan amal.”
Menurut Al Qurtuby dalam Al Jami’, bukan karena kisah Ibrahim mencari tuhan lewat benda-benda alam, melainkan kisah strategi dakwahnya. Mari mengambil pelajaran saat dia memenggal berhala kaumnya, lalu ditangkap. “Tanya saja patung itu!” ujar Ibrahim saat di interogasi. Hujahnya tak terbantahkan, kaumnya terbungkam.
Al Qardhawi dalam Fi Fiqhil Aulawiyat dalam menafsirkan surah An Nahl ayat 125 lafaz “hikmah mau’izah jidal” ialah mengurut efektivitas dan prioritas yang harus diambil dalam metode dakwah.
Ibrahim akhirnya memilih tokoh paling berkuasa bernama namrudz (surah Al Baqarah: 258). “Tuhanku menghidupkan dan mematikan.” ujar Ibrahim. Raja itu menghadirkan 2 tawanan, 1 dibunuh dan 1 dilepas. “Aku juga” katanya. “Tuhanku datangkan mentari di timur. Coba datangkan ia dari barat.” sanggah Ibrahim. Hujah dahsyat. Raja itu terbungkam.
Maka dari itu kebermanfaatan, Abu Bakar menyerahkan Rp 1,8 Miliar (40.000 dirham) kepada Nabi dihari pertama masuk Islam untuk proyek sosial dakwah. Berbeda dengan Al Walid ibn Mughirah yang dihinakan Allah dalam surah Al Balad.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Penerbit Pro-U Media