Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Mari kita mentafakuri api unggun. Api unggun berawal dari kayu bakar yang berasal dari batang pohon. Kemudian batang-batang pohon itu dibelah dengan berbagai ukuran sedemikian rupa. Lalu ditumpuk-ditumpuk, disiram sedikit minyak dan dibakar. Dalam sekejap kayu-kayu bakar yang sudah melalui berbagai proses begitu lama itupun ludes menjadi abu. Dan musnah. Inilah gambaran kedengkian.
Rasululloh Saw. bersabda, “Jauhilah oleh kalian sifat dengki. Karena dengki itu memakan kebaikan bagaikan api unggun menghanguskan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)
Bayangkan, sholatnya jalan, tahajudnya hampir tiap malam, shaum sunnahnya jarang ketinggalan, sedekahnya mengagumkan, tilawah Al Qurannya setiap waktu, dan kebaikan-kebaikan lainnya banyak ia lakukan. Namun, ia memendam satu penyakit, yaitu dengki.
Orang pendengki itu rumusnya sederhana, susah melihat orang lain senang, dan senang melihat orang lain susah. Mengapa Alloh tidak suka kepada seorang pendengki?
Karena pendengki adalah orang yang tidak menyukai perbuatan Alloh Swt. Pendengki adalah orang yang kurang iman. Pendengki adalah orang yang buruk sangka kepada Alloh Swt. Dan, pendengki adalah orang yang tidak mengakui bahwa Alloh Maha Baik dan Maha Adil.
Ketika Alloh mentakdirkan sesuatu keberuntungan kepada salah seorang dari hamba-Nya, maka pendengki tidak rela akan takdir tersebut. Berarti lebih jauhnya, ia tidak suka kepada Dzat yang menghendaki takdir itu terjadi, yaitu Alloh Swt.
Bayangkan, manakala kita melakukan berbagai kebaikan, namun ada penyakit di dalam hati kita yaitu kedengkian, maka terhapuslah kebaikan-kebaikan kita itu. Subhaanalloh. Semoga kita terlindung dari hal yang demikian.
Saudaraku, ini adalah masalah yang penting. Mungkin kita tidak jarang menilai bahwa iri hati, dengki adalah masalah yang sepele. Padahal jikalau kita tafakuri lebih dalam, betapa ini adalah urusan yang serius.
Tidak heran jika Rosululloh Saw. dalam hadits di atas mewasiatkan tentang dampak buruk dari kedengkian. Artinya, dengki adalah penyakit yang benar-benar perlu kita jauhi. Jangan sampai berbagai amal kebaikan kita menjadi sia-sia disebabkan penyakit dengki di dalam hati kita.
Semoga Alloh Swt. selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita senantiasa membersihkan hati kita dan menjauhkannya dari iri hati dan dengki. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Sumber : SmsTauhid
Aa Gym menjadi Pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhid Bandung – Jakarta.