Jihadusy Syaitan atau jihad melawan syaitan memiliki dua poin, yakni melawan syubhat (rancu pikiran) dan syahwat (hawa nafsu).
Melawan syubhat itu jihad. Imam Ahmad bin Hambal menentang paham bahwa Al Qur’an itu makhluk.  Sebab ia berujung kalau makhluk bisa salah bisa benar.
Melawan syubhat itu jihad. Hingga kini penerus jejak syubhat terus ada. Penyesatan logika adalah cara merusak akidah yang efektif.
Melawan syahwat adalah jihad. Seperti Yusuf lari dari goda jelita, seperti Al Miski melumurkan kotoran ke tubuhnya saat diajak berzina.
Melawan syahwat itu jihad. Menyegerakan menikah, berlari dari yang haram dan keji menuju yang halal lagi suci perlu keberanian tinggi.
Mengendalikan syahwat itu jihad. Cinta ialah ujian yang menghanyutkan. Didunia maya berpindah dari keshalihan menuju dosa nista bisa dilakukan hanya dengan satu klik saja.
Melawan syahwat itu jihad. Sebab ujiannya berkelit dan rumit. Wanita, harta, tahta, berpadu, lalu didaya gunakan syaitan habis-habisan.
Melawan syahwat itu jihad. Sebab harta dan kenikmatan dunia itu memabukkan, menagihcandukan dan tak memberi puas seberapa pun banyaknya.
Melawan syahwat itu jihad. Sulaiman as memang hebat, berkuasa atas manusia, jin, hewan dan angin. Tapi tak dimabukkan sombong dan bangga hati. Berbeda dengan Fir’aun tak sekuasa Sulaiman as hanya Nil, Mesir dan Bani Israil. Tapi dia tak tahan untuk berkata, “Aku Tuhan!”
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media