Di dalam hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bersin hendaknya dia mengucapkan Alhamdulillah, dan saudaranya atau temannya mengucapkan untuknya “Yarhamukallah “, dan apabila saudaranya mengucapkan yarhamukallah maka hendaknya dia mengucapkan “Yahdikumullah wa yushlihu balakum”. (HR. Malik no. 1800, pentahqiq Zaad Al-Ma’ad berkata : “sanadnya shahih”, 2/437)
Bersin merupakan proses pengeluaran racun dan bakteri berbahaya dari dalam tubuh sehingga bermanfaat untuk kesehatan.
Mengucapkan alhamdulillah setelah bersin merupakan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan mendatangkan pahala serta mendapatkan doa dari saudara-saudara muslim lain.
Wajib bagi orang yang mendengar ucapan Alhamdulillah dari orang bersin untuk mengucapkan doa padanya, bagi laki-laki : Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu) dan untuk perempuan : Yarhamukillah.
Bagi yang tidak mengucapkan Alhamdulillah ketika bersin
Adapun jika orang bersin tidak mengucapkan “Alhamdulillah” ketika bersin maka tidak perlu didoakan dengan didoakan yarhamukallah.
Sebab perintah mengucapkan doa yarhamukallaah hanyalah ditujukan bagi orang bersin yang memuji Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis diatas, juga hadis Anas dalam Shahih Bukhari (no. 6225 ) :
“Dua orang bersin dihadapan Nabi shallallahu’alaihi wasallam, beliau lalu mengucapkan doa ; yarhamukallah pada salah satunya, dan tidak mengucapkannya pada orang kedua.
Maka orang kedua ini berkata : “Si Fulan tadi bersin dan engkau mengucapkan padanya ; yarhamukallah, namun ketika saya bersin engkau tidak mengucapkannya padaku, maka Rasulullah bersabda : “Tadi orang ini memuji Allah (ketika bersin) dan engkau tidak memujinya”.
Bersin dalam Keadaan Shalat
Orang yang bersin dalam keadaan shalat baik sendiri atau berjamaah, tetap disunatkan mengucapkan Alhamdulillah.
Hadis riwayat Abu Daud (773) dan selainnya dari Rifa’ah bin Rafi’ radhiyallahu’anhu ia berkata : “Saya shalat dibelakang Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, lalu Rifa’ah (saya) bersin dan mengucapkan : “Alhamdulillah hamdan katsiran mubaarakan fiihi ,mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu rabbuna wa yardha”, Ketika beliau selesai shalat, beliau bersabda : “Siapa tadi yang berkata-kata (dengan hamdalah dalam shalat) ?” , iapun berkata : “saya, wahai Rasulullah”, maka beliau bersabda : “Saya tadi telah melihat lebih dari 30 malaikat berlomba-lomba untuk menulis pahala (ucapanmu)”.
Imam Bukhari juga telah meriwayatkan hadis ini dalam Shahihnya (799) dari jalur Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ ( 1/211) dengan isi redaksi berbeda.
Dilarang Jamaah Shalat Menjawab Doa Bersin
Namun tidak dibolehkan bagi jamaah shalat yang mendengarkan untuk mengucapkan “Yarhamukallah” karena bisa membatalkan shalatnya. karena ia telah mengucapkan kata-kata yang bukan bagian dari bacaan dzikir shalat. Sebagaimana hadist panjang riwayat Muslim (538) dari Muawiyah bin Al-Hakam radhiyallaahu’anhu,
“Ketika kami shalat bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, tiba-tiba ada seseorang bersin (dan mengucapkan hamdalah), aku katakan, ‘Yarhamukallah.’ Tiba-tiba orang-orang memandangiku saya pun berkata, ‘Brengsek, mengapa kalian memandangiku seperti ini ?’ Tiba-tiba mereka semua menepuk paha mereka. Ketika saya tahu bahwa mereka mendiamkanku, saya pun diam. Setelah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam selesai shalat, Maka Demi Allah, sungguh ayah dan ibuku menjadi tebusan baginya, tidak pernah aku melihat seorang pendidik, sebelum dan sesudah ini, yang lebih baik dari beliau. Demi Allah, beliau tidak menghardikku, tidak memukulku, dan tidak mencaciku. Beliau hanya berkata, ‘Shalat ini tidak boleh dicampur dengan ucapan manusia sedikit pun. Ia berisi tasbih, takbir, dan membaca Al-Qur’an.’ Atau seperti apa yang disabdakan Rasulullah.”
Kondisi lain yang dilarang
Jika bersinnya tepat ketika imam sedang khutbah jum’at. Orang yang bersin tetap mengucapkan Alhamdulillah –seperti ketika shalat-, adapun orang yang mendengarnya tidak perlu mengucapkan ; yarhamukallah karena diam dan tidak berbicara dengan orang lain ketika imam berkhutbah adalah wajib.
Ketika bersin di tempat buang air, maka tidak perlu mengucapkan : “Alhamdulillah” atau “yarhamukallah”, karena tidak disunatkan menyebut nama Allah atau berzikir didalam tempat buang air.
Jika Bersin Lebih dari 3 Kali
Jika bersinnya sudah lewat tiga kali maka tidak perlu diucapkan padanya “Yarhamukallah” karena orang itu kemungkinan besarnya sedang flu, sesuai hadis :
“Jika salah seorang diantara kamu bersin maka orang yang didekatnya hendaknya mengucapkan “Yarhamukallah”, jika bersinnya telah lewat dari tiga kali maka itu flu, dan tidak perlu mengucapkan : yarhamukallah, setelah ia tiga kali bersin”. (HR Abu Daud : 5035, shahih, lihat juga no.5034, 5036 dan 5037).
Jika yang Bersin Orang Kafir
Jika yang bersin adalah orang kafir lalu ia mengucapkan Alhamdulillah, maka sebagai seorang muslim kita jangan mengucapkan “yarhamukallaah” karena doa ini hanya ditujukan untuk seorang muslim. Tapi dengan mengucapkan doa agar ia mendapatkan hidayah, doanya adalah : “Yahdiikumullaah wayushlih baalakum”,
Ini sesuai dalam hadis Abu Musa : “Dahulu, orang-orang yahudi suka bersin dihadapan Rasulullah dengan harapan agar beliau mendoakan mereka dengan doa : yarhamukallah, namun Rasulullah hanya mengucapkan pada mereka doa : “”Yahdiikumullaah wayushlih baalakum”. (HR Ahmad : 19586, Abu Daud : 5038, dan Tirmidzi : 2937 , hadisnya Hasan Shahih).
Adab Ketika Bersin
1. Ketika bersin, tidak mengeraskan suara, namun harus menahan keluarnya suara sebisa mungkin. Ini sesuai sunnah Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu,
” Bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ketika bersin beliau menutup mulutnya dengan tangannya, atau kain pakaiannya, dan menahan suaranya”. (HR Ahmad : 9662, Abu Daud : 5029, dan Tirmidzi : 2948, Hasan Shahih).
2.Menutup wajah dan mulut ketika bersin baik dengan tangan, kain, atau tisu agar tetesan air yang penuh bakteri tidak mengenai orang-orang atau benda yang ada disekitarnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis sebelumnya.
3. Hendaknya tidak memutar atau meggoyang kepala kekiri atau kekanan ketika bersin sebab sangat berbahaya bagi otot dan tulang leher. Sebagian orang melakukan ini sehingga lehernya menjadi cacat. Jika dihadapannya ada orang dan ia terpaksa harus bersin, maka sebaiknya menunduk atau memutar badan secara keseluruhan
 
Oleh : Ustadz Maulana La Eda (Mahasiswa Pascasarjana (s-2), Jurusan Ilmu Hadis Universitas Islam Madina), Wahdah.or.id