Begitu mulia antar ulama untuk saling menghormati dan menghindari perdebatan, seperti pulangnya ulama mesir Syekh Amr mendadak dari Indonesia, dan sikap Din Syamsudin yang tidak hadir disebuah acara televisi.
Imam Syafi’i menuturkan alasan meninggalkan Baghdad, “Kutinggalkan Baghdad, sebab disana ada seorang yang alim dan terpercaya, fakih dan zahid, ahli hadis dan fasih, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal.
Imam Abu Hanifah menjelaskan, ” Demi Allah, Malik ialah penjaga warisan Rasulullah. Bagaimana mungkin aku akan berpendapat jika dia telah membawakan hadist.”
Imam Malik memuji, “Alangkah cerdasnya ia, andai mengqiyaskan tempat ini kekayuan, kalian semua akan percaya.”
Ibnu Athailah berkata, “Dalam fikih, semua orang adalah keluarga Abu Hanifah. Karena pada seorang guru yang sebenarnya berilmu, kau reguk adab yang tak disediakan oleh buku-buku.”
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media