Asy Syafi’i menasihatkan, “Belumlah menjadi saudaramu dia yang masih membuatmu harus berpura-pura. Siapa yang jika kau senangkan, memujimu dengan yang tak kau miliki. Kala marahnya, juga akan menjelekkanmu mengada-ngada.”
“Siapa mendengar hanya dengan telinga kan menjadi tukang cerita. Namun bila menyimak dengan hati kan menjadi fakih yang ahli.”
Lanjut Asy-Syafi’i, “Menasihati dengan kata-kata, bak muazin yang merdu suaranya. Menasihati dengan teladan mulia, kan jadi imam dalam segala.”
“Kuburu akhlak tuk diteladani dari tiap insan yang kutemui, bagai seorang ibu mencari anak semata wayangnya hilang.”
“Mimpi terburuk adalah bertemu amal jelek kita, dalam tidur yang disebut kubur. Lalu saat bangun terhalangi dari rahmat-Nya.”
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
Related Posts
Guru dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang Rezeki
Inilah kisah antara Imam Malik sebagai guru dan Imam Syafii sebagai murid. Imam Malik ( guru Imam Syafii ) dalam majelis menyampaikan : "Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal...
Cerita Imam Syafii yang Berguru Kepada Imam Malik
Salah satu madzhab fiqih yang banyak dianut oleh pemeluk Islam dunia adalah madzhab Syafi'i. Abu Abdullah Muhammad bin Idris yang lebih terkenal sebagai Imam Syafi'i, pendiri madzhab fiqih Syafi'i, termasuk...