Maksud qaulan baligha adalah perkataan yang membekas di hati. Kata qaulan baligha tercantum dalam Q.S. An Nisa ayat 63. “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha.”
Ketika perang Tabuk diserukan, Allah dan Rasul-Nya menjadikan keberangkatannya sebagai kewajiban bagi semua sahabat. Maka berangkatlah lelaki beriman hingga kota Madinah jadi sunyi. Keluarga-keluarga tak dibersamai suami dan para ayah kecuali beberapa orang munafikin.
Para istri munafik mencoba mengguncangkan iman para mukminah lagi shalihah yang ditinggalkan suami. Kita bayangkan mereka berkata, “Aduh ibu, kasihan amat yak. Lagi repot rumah, cuaca tak bersahabat, mana anak banyak dan rewel, eh ditinggal pergi suami. Kalau kami nggak mau bu.”
Apa jawab para istri mukminah dan shalihah ini ketika di ledek seperti itu? Qaulan baligha.
Kalimat mereka indah dan diabadikan : “Innama dzahabal akkal, wa baqiyar razzaq.” Terjemah Harfiahnya : “Yang pergi itu (para suami) hanyalah tukang makan, adapun Yang Memberi rezeki (Allah), tetap tinggal bersama kami.” Inilah kalimat membekas jiwa.
Para Salihat, terkadang dakwah menjadikan suami harus pergi meninggalkan dikala kehadirannya pun amat diperlukan. Jadikan suami sebagai rekan berbakti dan mengabdi. Gelora asmara dan cinta akan jadikan rumah tangga surga sebelum di surga.
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media

X