Imam Syafi’i menasihatkan, “Selama manusia masih hidup diantara sesamanya. Maka kebahagiaan terkadang pergi dan ada kalanya tiba.
Orang terbaik lebih suka bersembunyi dibalik tabirnya. Tetapi dia tak pernah alpa memerhatikan kebutuhan manusia.
Jangkauan tangannya melampaui siap yang dikenalnya. Disyukurinya segala hal, maka Allah buka pintu bakti untuknya.
Begitulah manusia, sebagian telah mati. Tetapi kebaikannya tak terhenti. Sebagiannya masih sentosa, tapi hadirnya tak terasa.”
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media