by Danu Wijaya danuw | Feb 12, 2018 | Artikel, Dakwah
DALAM bahasa Arab, istilah dajjal lazim digunakan untuk menyebut “nabi palsu”. Namun, istilah ad-Dajjal, yang dimaksudkan di sini merujuk pada sosok “pembohong” yang muncul menjelang dunia berakhir atau kiamat.
Sosok itu juga disebut sebagai al-Masih ad-Dajjal; yang dimaksudkan di sini adalah “Al-Masih Palsu”. Menurut beberapa sumber, istilah ini berasal dari istilah Syria, yakni Meshiha Deghala yang telah menjadi kosakata umum di Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum al-Qur’an diturunkan.
Dalam kamus Lisân al-‘Arab, dikemukakan bahwa Dajjal berasal dari kata dajala, artinya menutupi. Mengapa dikatakan menutupi?
Karena ia adalah pembohong yang akan menutupi segala kebenaran dengan kebohongan dan kepalsuannya. Dikatakan “menutupi” karena Dajjal kelak akan menutupi bumi dengan jumlah pengikutnya yang sangat banyak.
Ada juga yang berpendapat bahwa Dajjal kelak akan menutupi manusia dengan kekafiran atau ingkar terhadap kebenaran yang datangnya dari Allah Swt.
Menurut Al-Qur’an
Lalu, siapakah sesungguhnya Dajjal menurut rujukan utama dan pertama kita dalam menggali berbagai informasi, utamanya berkaitan dengan agama, yakni al-Qur’an al-Karim?
Sayangnya, kata Dajjal ini tidak disebut secara langsung di dalam al-Qur’an. Namun, sumber kedua kita, yakni hadits Nabi Muhammad Saw banyak menginformasikan tentang Dajjal ini.
Mengapa Dajjal tidak disebut secara langsung di dalam al-Qur’an? Pertanyaan ini perlu kita jawab terlebih dahulu sebelum menelusuri informasi tentang Dajjal dari hadits Nabi Saw.
Jawaban yang sesungguhnya, sudah barang tentu, hanya Allah Swt. Yang Maha Mengetahui. Namun, para ulama memberikan pendapat mengenai hal ini.
Penyebutan Dajjal di dalam al-Qur’an sudah termasuk dalam kandungan ayat sebagai berikut:
“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).” (QS al-An’âm [6]: 158).
Dalam surat al-An’âm ayat 158 di atas disebutkan “tanda-tanda atau ayat Tuhanmu”, yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat, dalam hal ini adalah munculnya Dajjal.
Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda: “Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, dâbbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”
Ada yang berpendapat bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman mengakui diri sebagai Tuhan.
Hal ini berbeda dengan disebutkannya Fir’aun di dalam al-Qur’an, meski dia telah mengakui diri sebagai Tuhan, karena Fir’aun telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat sebagai peringatan atau pelajaran bagi umat manusia setelahnya.
Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.
Demikianlah di antara jawaban dari para ulama tentang tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an.
Sumber: Ammazet
by Danu Wijaya danuw | Jun 6, 2017 | Artikel, Dakwah
Qatar adalah negara pulau mungil di Timur Tengah, sekarang tengah diblokade oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan rezim-rezim Arab sekutu Amerika dan Zionis Israel.
Negara-negara Arab yang terlihat mendiamkan Zionis itu marah terhadap Qatar, karena membuka negaranya untuk menjadi suaka ulama-ulama dan pejuang-pejuang Islam terutama yang anti Zionis.
Qatar memang saat ini menampung banyak ulama-ulama yang lurus yang diburu rezim-rezim Arab. Termasuk diantara ulama ini adalah Dr Yusuf Qaradhawi, yang menjadi Ketua Persatuan Ulama Sedunia.
Qatar juga mengizinkan pejuang-pejuang Hamas dari Palestina untuk tinggal di negaranya dan bahkan konsisten membantu secara finansial pemerintah Hamas di Jalur Gaza.
Tidak cuma itu, Qatar juga menampung banyak aktivis Ikhwanul Muslimin yang sekarang diburu oleh rezim As Sisi yang bengis dan kejam.
Ketika Presiden Mohammad Mursi dari IM berkuasa, Qatar adalah negara pertama dan paling banyak membantu pemerintah Mursi dengan bantuan keuangan.
Tidak banyak yang tahu, Dinasti Emir Tamim bin Hamad Al Thani yang berkuasa di Qatar sekarang berasal dari Bani Tamim.
Emir Qatar adalah anggota dinasti Al-Thani. Qatar didirikan pada tahun 1868 oleh Muhammad bin Thani. Keluarga Al-Thani merupakan keturunan Tamim.
Bani Tamim bukan saja salah satu kabilah atau klan Arab terbesar, tetapi juga klan sahabat Rasullullah, Abu Bakar As Siddiq.
Bani Tamim juga salah satu klan yang dicintai Rasulullah SAW dan kabilah yang akan mendukung Imam Mahdi melawan Dajjal.
Berikut hadits-haditsnya:
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW telah mengambil tangan Ali RA dan bersabda: “Akan keluar dari sulbi pemuda ini (Ali) yang memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Putera dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi” (HR. Tabrani)
Dari Abu Hurairah RA dia berkata; “Saya akan senantiasa mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah saya mendengar dari Rasulullah SAW tentang mereka:
Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.’
Kedua, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.’
Ketiga, Rasulullah SAW pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: ‘Ini adalah zakat kaum kami.’ (HR. Bukhari)
Ikrimah RA berkata; seorang lelaki sahabat Nabi SAW menceritakan kepadaku, bahwa pernah Bani Tamim disebut-sebut di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba seorang laki-laki berkata; “Suku dari Bani Tamim ini berlambat-lambat dalam perkara ini (zakat).”
Rasulullah SAW kemudian memandang ke arah lelaki suku Muzainah itu seraya berkata: “Mereka (Bani Tamim) tidak lebih lambat dari kalian.”
Suatu hari seorang laki-laki juga pernah berkata, “Mereka dari suku Bani Tamim itu lamban dalam memberikan sedekahnya.”
Ikrimah melanjutkan, “Maka datanglah unta dan kain indah milik suku Bani Tamim”.
Rasulullah SAW lantas bersabda: ‘Ini adalah unta kaumku.’
Kemudian suatu hari ada seorang laki-laki dari suku Bani Tamim berada di sisi Rasulullah SAW, beliau lalu bersabda: “Janganlah kalian katakan sesuatu kepada Bani Tamim kecuali yang baik, sebab mereka adalah orang-orang yang lemparannya paling jauh kepada Dajjal.” (HR. Ahmad)
Adakah blokade kepada Dinasti Bani Tamim di Qatar menjadi salah satu tanda-tanda mendekatnya Yaumus Sa’ah (hari Kiamat)?
Wallahu ‘alam
Sumber : ngelmu.id