Jika kita dapati seseorang yang buruk ibadahnya dan maksiat kepada Allah, lalu mendapat kekayaan dan kesenangan hidup. Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya.
Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya. Yang seperti ini biasanya memang Allah berikan kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat, atau lewat pekerjaan pesugihan yang syirik.
Sebagaimana firman Allah swt, “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (Ali ‘Imran: 178).
Dalam firman Allah yang lain, “… kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (Az Zumar: 49)
Dijelaskan dalam Tafsir Al Muyassar tentang ayat Az-Zumar 49 ini:
“Tetapi kebanyakan manusia –karena kebodohan dan buruknya prasangka mereka- tidak mengetahui bahwa hal itu merupakan istidraj dari Allah dan ujian bagi mereka agar mensyukuri nikmat.” (Tafsir Al Muyassar, 1/464)
Kemudian dalam hadist dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:
“Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka.
Lalu Rasulullah membaca surah Al An’am ayat 44 : ‘Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa’. ” (HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan: hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 17311)
Demikianlah istidraj, diberikan kepada ahli maksiat. Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya.
Ada pun jika ada kenikmatan dunia diberikan kepada orang mukmin shalih dan ahli ibadah, maka itu merupakan nikmat Allah yang disegerakan baginya di dunia, atau bisa juga ujian untuk meninggikan lagi kedudukannya. Wallahu a’lam.