0878 8077 4762 [email protected]

Surah Al Mulk, Ini Dia Keutamaannya

Surah al-Mulk diturunkan di Mekkah, sehingga disebut dengan surah Makkiyah terdiri dari 30 ayat. Di antara Tema penting yang terdapat dalam ayat-ayatnya adalah

  1. Allah pemilik kerajaan langit dan bumi
  2. Kehidupan dan kematian diciptakan sebagai ujian bagi manusia
  3. Kisah penolakan orang-orang kafir terhadap ajakan para nabi dan Rasul Allah
  4. Dan bagaimana keadaan yang Allah anugerahkan bagi manusia di bumi, serta beberapa tema lainnya.

Surah ini memiliki beberapa keutamaan, sebagaimana yang termuat dalam beberapa dalil berikut:
1. Pemberi Syafaat
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Di dalam Al-Quran itu terdapat satu surah yang terdiri dari 30 ayat. Surah itu dapat memberi syafaat kepada pembacanya sampai dia diampuni. Surah itu adalah al-Mulk.” (HR. Abu Dawud).
2. Selamat dari Siksa Kubur
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Orang yang membaca surah al-Mulk setiap malam, Allah pasti akan menyelamatkannya dari siksa kubur. Pada masa Rasulullah SAW kami menyebutnya dengan istilah Surah Benteng. Surah itu terdapat dalam al-Quran. Orang yang membacanya pada malam hari, dia telah banyak mendapat keuntungan,” (HR. Nasa’i).
3. Benteng dari Siksa Kubur
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan, “Seorang lelaki didatangi oleh malaikat di dalam kuburnya dari arah kaki. Kakinya berkata, ‘Hai malaikat kamu tidak mempunyai jalan masuk dari arahku yang membaca surah al-Mulk.’
Malaikat itu kemudian mendatanginya dari arah dada. Dadanya berkata, ‘Kamu tidak mempunyai jalan masuk dari arahku yang membaca surah al-Mulk.’
Malaikat itu kemudian mencoba mendatanginya dari arah kepala. Kepalanya berkata, ‘Kamu tidak mempunyai jalan masuk dari arahku yang membaca surah al-Mulk.’
Surah al-Mulk merupakan benteng yang dapat membentengi pembacanya dari siksa kubur. Alam kitab Taurat, surah ini juga disebut surah al-Mulk. Orang yang membacanya pada malam hari, dia telah memperkukuh bentengnya dan sangat beruntung,” (HR. Hakim).
4. Membebaskan Pembacanya dari Siksa Kubur
Ibnu Abbas menceritakan, “Sebagian sahabat membuat tempat persembunyian di bawah tanah. Tanpa sengaja, salah seorang dari mereka telah menggali bekas kuburan orang yang pernah membaca surah al-Mulk.
Sahabat itu datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah saya menggali tempat persembunyian bawah tanah. Tanpa sengaja yang saya gali ternyata merupakan bekas kuburan orang yang membaca surah al-Mulk.’ Rasulullah kemudian bersabda, ‘Surah itu merupakan benteng dan pembekas yang dapat membebaskan pembacanya dari siksa kubur’,” (HR. Tirmidzi).
5. Dibaca Rasul Saat Shalat untuk Menghindar dari Siksa Kubur
Dalam kitab Kanzul ‘Ummal, disebutkan sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Ayub, bahwa Nabi SAW membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah al-Mulk) saat mengimami shalat shubuh.
Ibnu Mas’ud berkata, “Siapa yang membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah al-Mulk) setiap malam, Allah akan menghindarkannya dari siksa kubur. Pada masa Rasulullah SAW, kami menyebutnya dengan istilah al-Mani’ah (penghalang),” (HR. Nasa’i).
*Ket : Al-Mani’ah merupakan ismul fa’il dari katamana’a-yamna’u (menghalangi). Artinya, penghalang yang akan menghalangi seseorang dari siksa kubur dan siksa neraka.
Semoga Allah SWT senantiasa menaungi kita semua dengan rahmat dan kasih sayangNya, serta melindungi kita dengan surah al-Mulk ini.
 
Diolah dari : Kerajaan Al-Quran/Karya: Hudzaifah Ismail/Penerbit: Almahira

Thariq bin Ziyad, Sang Penakluk Spanyol

Thariq bin Ziyad, Sang Penakluk Spanyol

Thariq bin Ziyad, dikenal dalam sejarah Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto, adalah seorang jendral dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus pada tahun 711 M. Dikenang sebagai salah satu pahlawan besar Islam dalam sejarah Islam.
Setelah Musa bin Nushair membuka jalan pasukan Islam ke Eropa, Thariq bin Ziyad menyempurnakannya dengan menaklukkan Andalusia. Atas perintah Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, Thariq membawa pasukan Islam menyeberangi selat Gibraltar menuju daratan Eropa dari sinilah sejarah bangsa Ifranji –sebutan untuk orang-orang Eropa- itu berubah.
Jihad di Afrika Utara

Al-Hoceima

Posisi Kota Al-Hoceima yang penting dalam penaklukkan Maroko dan Selat Gibraltar (Selat Thariq) ketika menyebrang ke Spanyol


Salah satu daerah yang paling strategis di wilayah Afrika Utara adalah Maroko. Daerah ini telah mengenal Islam sebelum kedatangan Musa bin Nushair dan pasukannya –Thariq bin Ziyad termasuk pasukan Musa bin Nushair-. Namun penduduk di daerah ini belum menerima Islam secara utuh dan keimanan mereka belum kokoh, terbukti dengan seringnya masyarakat wilayah ini berganti agama dari Islam ke agama selainnya.
Di antara penyebab pergantian agama ini karena penaklukan Maroko di masa Uqbah bin Nafi’, kurang memperhatikan pendidikan keagamaan. Islam belum mapan di suatu daerah, Uqbah dan pasukannya sudah berangkat ke daerah lainnya. Selain itu keadaan bangsa Barbar di Afrika Utara yang memang mewaspadai pergerakan Uqbah bin Nafi’. Keadaan demikian menyebabkan masyarakat Maroko sering murtad setelah masuk ke dalam Islam (Qishshatu al-Andalus min al-Fathi ila as-Suquth, Hal. 30).
Dalam perjalanan menaklukkan Afrika Utara, Musa bin Nushair dibuat kagum dengan kesungguhan dan keberanian salah seorang pasukannya yang bernama Thariq bin Ziyad. Setelah menaklukkan beberapa wilayah, akhirnya pasukan ini berhasil menaklukkan Kota Al-Hoceima, salah satu kota penting di Maroko. Kota ini sebagai wilayah strategis yang mengantarkan pasukan Islam menguasai semua wilayah Maroko. Musa kembali ke Qairawan sedangkan Thariq menetap di sana dan memberi pengajaran keagamaan kepada masyarakat Barbar Maroko.
Menaklukkan Andalusia (Spanyol)
Salah satu rahasia mengapa agama Islam begitu diterima di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya karena umat Islam tidak memperbudak dan bukan bertujuan mengusai, akan tetapi tujuannya adalah membebaskan wilayah tersebut dari kezaliman penguasanya dan hukum-hukum yang tidak adil. Oleh karena itu, kita jumpai wilayah-wilayah yang ditaklukkan umat Islam, penduduk pribuminya berbondong-bondong memeluk agama Islam.
Sebelum umat Islam menguasai Andalus, daratan Siberia itu dikuasai oleh seorang raja zalim yang dibenci oleh rakyatnya, yaitu Raja Roderick. Di sisi lain, berita tentang keadilan umat Islam masyhur di masyarakat seberang Selat Gibraltar ini. Oleh karena itu, orang-orang Andalusia sengaja meminta tolong dan memberi jalan kepada umat Islam untuk menngulingkan Roderick dan membebaskan mereka dari kezalimannya.
Musa bin Nushair merasa perlu menguji Count (Pangeran) Julian dengan mengirim 500 tentara di bawah komando Tharif ke wilayah yang sampai kini dinamai Tarifa, di ujung paling selatan Spanyol. Orang Arab menamakannya Jazira Tharif (Terifa). Itu terjadi pada tahun 91 H.  Tharif membawa misi utama pengintaian kekuatan Kerajaan Bangsa Visigoth, serta penjajakan bagi sebuah operasi militer besar.
Gubernur Musa semakin yakin akan kejujuran Pangeran Julian, setelah Pangeran Ceuta itu juga menyiapkan kapal-kapal yang akan digunakan untuk menyerang Spanyol. Dan setetlah mendapat izin dari Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik di Damaskus, Musa pun memutuskan menyerang Spanyol. Apalagi saat itu Raja Roderick di Toledo sedang menghadapi pemberontakan di bagian utara kerajaannya. Untuk melaksanakan misi besarkannya itu, Musa memilih seorang Berber, Thariq bin Ziyad, sebagai Komandan.
Panglima perang Thariq bin Ziyad bersama 7000 tentara, yang mayoritas berasal dari suku Berber, menyeberang ke Spanyol di tahun 711 M. ia mendarat dekat gunung batu besar yang kelak dinamai dengan namanya, Jabal (gunung) Thariq, Orang Eropa menyebutnya Gilbraltar.
gibraltar-jabal-thariq_1488982931932

Batu keras besar di Gibraltar tempat mendarat Thariq bin Ziyad pertama kali


Setelah berhasil menyeberang ke daratan Spanyol, tiba-tiba Thariq mengambil langkah yang hingga sampai kini membuat tercengang para ahli sejarah. Ia membakar perahu-perahu yang digunakan untuk mengangut pasukannya itu. Lalu ia berdiri di hadapan para tentaranya seraya berpidato dengan lantang berwibawa, dan tegas.
Dalam pidatonya yang penuh semangat, panglima Thariq berkata;
Di mana jalan pulang? Laut berada di belakang kalian. Musuh di hadapan kalian. Sungguh kalian tidak memiliki apa-apa kecuali sikap benar dan sabar. Musuh-musuh kalian sudah siaga di depan dengan persenjataan mereka. Kekuatan mereka besar sekali. Sementara kalian tidak memiliki bekal lain kecuali pedang, dan tidak ada makanan bagi kalian kecuali yang dapat kalian rampas dari tangan musuh-musuh kalian. Sekiranya perang ini berkepanjangan, dan kalian tidak segera dapat mengatasinya, akan sirnalah kekuatan kalian. Akan lenyap rasa gentar mereka terhadap kalian. Oleh karena itu, singkirkanlah sifat hina dari diri kalian dengan sifat terhormat. Kalian harus rela mati. Sungguh saya peringatkan kalian akan situasi yang saya pun berusaha menanggulanginya. Ketahuilah, sekiranya kalian bersabar untuk sedikit menderita, niscaya kalian akan dapat bersenang-senang dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, janganlah kalian merasa kecewa terhadapku, sebab nasib kalian tidak lebih buruk daripada nasibku…”
Selanjutnya ia berteriak kencang: “Perang atau mati!” Pidato yang menggugah itu merasuk ke dalam sanubari seluruh anggota pasukannya.
Pasukan Thariq vs Pasukan Roderick
Perang-Sidonia

Pertarungan antara Thariq dan Roderick


Dan pada 19 Juli 711 M, pasukan Thariq yang saat itu berjumlah 12000 personil setelah ada tambahan pasukan dari Ifriqiya, berhadapan dengan Raja Roderick dan pasukannya di mulut sungai (Rio) Barbate. Peperangan di bulan Ramadhan itu berlangsung sengit selama delapan hari. Pasukan Roderick pada awalnya sempat unggul, namun kelemahan di sayap kiri dan kanan pasukan mereka berhasil dimanfaatkan oleh pasukan Islam. Dan pasukan Roderick pun terdesak, hingga akhirnya dipukul mundur.
Pasukan Islam berhasil meraih kemenangan gemilang. Roderick sendiri menghilang, dan di duga ia tenggelam di Sungai Barbate. Kuda dan sepatunya ditemukan di tepi sungai.
Gubernur Musa bin Nusair lalu mengirim surat kepada Khalifah Al-Walid, melukiskan jalannya peperangan Rio Barbate. “Penaklukan ini berbeda dari penaklukan-penaklukan lain. Peristiwa seperti kiamat,” tulisnya.
Penaklukan Daerah Lain : Sevilla, Ecija, Arkedonia, Elvira, Cordoba, Granada
andalucia

Peta andalusia yang dikuasai Islam


Kemenangan telak dalam pertempuran di Sungai Barbate itu membentang jalan bagi masuknya Thariq bin Ziyad menuju kota Sevilla yang dijaga oleh benteng-benteng kuat. Tapi sebelum merebut Sevilla, Thariq lebih dulu menaklukkan daerah-daerah lain yang lebih lemah. Sebagian ditaklukkan dengan cara damai, tapi sebagian terpaksa dengan kekerasan karena warga setempat melawan. Mereka bersikap ramah terhadap penduduk yang tidak melawan.
Pasukan Thariq yang sudah lebih besar karena ada tambahan pasukan baru, kini mengarah ke Toledo, ibukota Visigoth (Gotik Barat). Di jalan ke Toledo itu mereka menyapu kota Ecija dimana sempat terjadi perdamaian dan menerima kekuasaan Muslim atas wilayah itu.
Dengan cepat Thariq berusaha menaklukkan sebagian besar tanah Spanyol, yang oleh orang Arab dinamakan Al-Andalus (Andalusia) itu. Ia lalu membagi-bagi pasukannya ke dalam beberapa kelompok. Satu pasukan berhasil merebut Arkidona tanpa perlawanan, dan pasukan lainnya juga dengan mudah merebut kota Elvira dekat Granada. Ia lalu menaklukkan Cordoba dan sebagian wilayah Malaga. Kemudian diteruskan dengan mengepung Granada yang berhasil ditaklukkan dengan jalan perang.
Menaklukan Ibukota Toledo
Thariq lalu menuju ibukota Toledo. Di dalam perjalanan dia menyerang kota Murcia dan menghancurkan kerajaannya sampai lumat. Ketika pasukan Islam di Toledo ternyata para pemimpin Gotik telah meninggalkan wilayah itu. Thariq memasukinya dengan mudah. Ketika itu pasukannya didukung pula oleh ksatria-ksatria Kristen lokal yang tak suka kekuasaan Bangsa Gotik Barat di negaranya.
Thariq terus mengejar para pejabat Gotik ke gunung, hingga mendapatkan harta rampasan yang sangat banyak. Harta dan para tawanan dibawa ke Toledo. Di sana para tawanan dipekerjakan untuk membangun kembali kota itu, antara lain dengan membangun 365 tiang terbuat dari batu Zabarjud.
Musa bin Nusair lalu mengirim surat kepada Thariq bin Ziyad, dan memerintahkannya untuk menghentikan gerakan, dan tetap berada di tempat surat itu tiba. Tapi, Thariq malah mengumpulkan para pejabatnya, merundingkan strategi perang.  Semuanya berpendapat melaksanakan perintah Musa akan mempersulit strategi perang mereka. Sebab, sudah terbuka untuk merekrut pasukan asal Toledo dan meraih momentum untuk menyerang lawan yang belum menyadari situasi.
Karena itu Thariq melanjutkan penaklukan seraya merekrut milisi dari warga Toledo yang sudah kalah. Thariq mengabarkan keputusannya ini kepada Musa bin Nushair disertai alasan-lasannya.
Bantuan dari Musa bin Nushair
Ketika pesan Thariq sampai, Musa langsung berangkat ke Spanyol  pada bulan Juni 712 M dengan membawa 18.000 tentara, kebanyakan orang Arab. Dan seperti yang pernah disepakati dengan Thariq, pasukan Musa bin Nushair segera menuju Sevilla, kota terkuat Spanyol saat itu. Sebelum ke Sevilla pasukan Musa menaklukkan Medina Sidon dan Carmona. Musa mengepung ketat kota Sevilla dan akhirnya berhasil menghancurkan kota pusat kebudayaan Spanyol itu.  Namun kota itu ditinggalkan Musa dalam keadaan kobaran api dan ia melanjutkan perjalanan  ke arah Toledo.
Warga Sevilla tetap tak rela terhadap pendudukan oleh pasukan Muslim di sana. Setelah panglima Musa bin Nushair meninggalkan kota itu, milisi Sevilla kembali beraksi mengobarkan pemberontakan. Mereka dapat membunuh tentara Muslim. Mendengar berita itu, Musa segera mengirim anaknya Abdul Aziz, untuk kembali ke Sevilla. Ia sendiri terus menuju Toledo.
Percecokan Musa dengan Thariq
Mendengar kabar akan datangnya panglima utamanya, Musa bin Nushair, Thariq segera keluar ke perbatasan Toledo untuk menyambut Musa.
Namun Musa sangat marah kepadanya. Thariq dianggap telah mengabaikan perintahnya untuk menghentikan sementara penaklukkan sampai ia datang ke Spanyol. Begitu marahnya Musa sampai ia memasukkan jendralnya itu ke dalam penjara layaknya seorang penjahat.
Di depan sidang dewan pertahanan, Musa menyatakan memecat Thariq bin Ziyad, dengan tujuan memperbaiki segala sesuatu yang telah dilakukan Thariq. Sekalipun Thariq berupaya menjelaskan bahwa keputusannya itu dilakukan demi kemaslahatan kaum Muslimin dan sudah dimusyawarahkan dengan para penasehat, Musa tetap teguh pada pendiriannya. Ia mengganti Thariq dengan Mughits bin Al-Harits, tapi Mughits menolaknya. Ia segan menjadi komandan di atas Thariq sang pemeberani.
Mughits bahkan bertekad membela Thariq bin Ziyad. Diam-diam dia mengirim kabar kepada Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik tentang situasi yang berkembang.  
Pemulihan Thariq dan Kerjasama antara Thariq dan Musa bin Nushair
Khalifah Al-Walid sangat marah mendengarnya. Ia lalu menyurati Musa dan memerintahkan agar kedudukan Thariq dipulihkan sebagai komandan pasukan. Dan Musa menaati perintah pemimpinnya di Damaskus itu.
Kemudian kedua panglima itu bergerak terus ke utara, hingga berhasil menaklukkan Castilla, Aragon dan Catalonia (Barcelona). Keduanya bahkan sampai ke pegunungan Pyrennes yang menjadi batas antara Spanyon dan Perancis. Sekiranya tidak ada perintah dari Damaskus untuk menghentikan penaklukan, niscaya gerakan mereka berdua tak tertahankan untuk menguasai seluruh benua Eropa.
Penutup
Perjalanan hidup panglima Thariq bin Ziyad, sang penakluk Spanyol yang agung telah menjadi bagian dari sejarah patriotisme Islam melalui penaklukan Andalusia.
Jasa-jasa Thariq dan kepahlawanannya diabadikan dengan nama selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol dengan nama Selat Gibraltar. Gibraltar adalah kata dalam bahasa Spanyol yang diartikan dalam bahasa Arab sebagai Jabal Thariq atau dalam bahasa Indonesia Bukit Thariq.

Pangeran Arab Saudi Sumbang Karpet Persia untuk Mushola Mal di Bali

BALI—Setelah dihadiahi AC (Air Conditioner) oleh Pangeran Saudi, kini Mushola di pusat perbelanjaan Discovery Shopping Mall Kuta, Bali, kembali mendapat hadiah berupa dua buah karpet Persia.
I Wayan Puspa Negara, Corporate General Manager PT Bali Unicorn—pengelola mal tersebut—mengatakan bahwa pihaknya didatangi seorang pria asal Arab Saudi yang dikawal oleh dua penjaga. Pria itu nampak memakai pakaian khas Kerajaan Arab Saudi.
“Ya, tadi siang ada Pangeran Arab Saudi datang ke sini. Beliau memberikan dua gulung karpet Persia untuk mushola,” kata Puspa, seperti dikutip dari Dream.
Namun Puspa tidak mengetahui siapa sosok pria yang diperkirakan seorang pangeran itu. Ia pun sulit memberikan penjelasan lantaran tidak bisa mengambil foto sosok pangeran itu.
Bahkan para pengunjung mal itu dilarang untuk mengambil foto sang pangeran oleh dua pengawalnya. Jika sudah terlanjur mengabadikan, foto tersebut diminta untuk dihapus.
“Semua yang mengabadikan momen tersebut diminta untuk menghapusnya,” kata Puspa.
Beberapa awak media sempat menunjukkan foto Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud kepada Puspa. Puspa pun membenarkan bahwa orang dalam foto tersebut adalah penyumbang karpet.
“Nah, itu mirip dengan pangeran yang tadi siang datang ke sini,” kata dia.
Liburan kerajaan Arab Saudi diperpanjang dari 4-7 maret 2017, menjadi hingga 12 maret 2017. Liburan ini mendongkrak sektor pariwisata di pulau Dewata itu. Dan menganggap Indonesia sebagai tempat yang nyaman untuk berlibur.

Ini Lima Penghargaan yang Diraih Dr. Zakir Naik

ZAKIR NAIK—Seorang ulama asal India yang kini banyak dibicarakan dunia. Lewat ceramah dan tulisannya yang luar biasa. Ia mampu menyerukan segala jenis masalah secara sopan, argumentatif, dan menghargai orang dalam kehidupan di dunia untuk  kembali pada pondasi Al-Quran dan Hadist, sebagai sumber segala petunjuk.
Georgetown University, Amerika pada tahun 2011 hingga 2015 menerbitkan sebuah daftar umat Muslim berpengaruh di dunia. Dalam daftar itu, Zakir Naik menduduki peringkat ke 70 daftar dari 500 umat Muslim berpengaruh di seluruh dunia selama berturut turut.
Maka tidak heran, Dr. Zakir Naik banyak dikagumi oleh orang-orang di seluruh dunia, terutama ulama di Indonesia seperti Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Arifin Ilham, KH Abdullah Gymnastiar, hingga Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Selama 20 tahun lebih berdakwah, Zakir Naik mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai Negara atas kecintaannya terhadap Islam dan konsisten mencerdaskan umat.
Penghargaan pertama, Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud pada tahun 2015 menganugerahkan penghargaan ‘King Faisal International Prize’ kepada Dr. Zakir Naik, semacam hadiah Nobel pada kategori ‘Layanan kepada Islam’.
Hadiah terdiri dari sertifikat penghargaan, 200 gram medali emas dengan 24 karat, dan 750 ribu riyal Saudi atau 200 ribu dolar AS. Seluruh hadiah uang diterima Zakir Naik, disumbangkan untuk program Wakaf,Peace TV Network.
Kedua, Shaikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA) menganugerahkan ‘Islamic Personality of 2013’ kepada Dr. Zakir Naik dalam ajang penghargaan bergengsi Dubai International Al-Quran Award pada 29 Juli 2013.
Penghargaan tersebut diberikan atas pelayanan luar biasa Zakir Naik terhadap Islam dan umat Islam pada tingkat global di Media, Pendidikan dan Filantropi.
Hadiah yang diterima dari UEA, 1 juta Dirham 272 ribu dolar AS. Ia sumbangkan untuk Wakaf dana pembuatan media Peace TV Network. Dr Zakir saat itu berusia 47 tahun merupakan penerima penghargaan termuda.
Ketiga, Syekh Dr. Sultan bin Mohammed Al Qasimi, Penguasa di Sharjah, memberikan penghargaan ‘Sharjah Award’ kepada Dr. Zakir Naik pada untuk layanan sukarela kepada Islam pada skala internasional, 16 Januari 2014.
Keempat, Dr Yahya Jammeh, Presiden Republik Gambia memberi Dr. Zakir Naik lencana penghargaan nasional tertinggi dari Komandan Nasional Republik Gambia di Gambia pada 15 Oktober 2014.
Kelima, Dr. Zakir Naik juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Malaysia. Raja Malaysia, menganugerahkan penghargaan tertinggi dari Malaysia ‘Tokoh Ma’al Hijrah Distinguished International Personality Award for the Year 2013’ untuk layanan dan kontribusi yang signifikan pada perkembangan Islam pada 5 November 2013. Ia menerima sebuah plakat yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Malaysia Mohd. Najib Razak. Demikian dilansir Gulalives, Kamis (14/4/2016).

Kebersihan Penampilan dalam Islam dan 15 Dalilnya

Sesungguhnya Islam adalah agama yang sempurna, memerhatikan aspek-aspek kehidupan secara menyeluruh agar ia mendatangkan kebaikan kepada setiap pengikutnya.
Sudah menjadi fitrah yang manusia cenderung kepada keindahan, ketampanan dan kecantikan. Jika ditinggalkan berarti adanya sesuatu yang tidak normal, baik di sisi manusiawi atau kesalahfahaman terhadap Islam itu sendiri.
Penampilan yang elok, selagi syar’i adalah tuntutan kehidupan. Baik dalam bidang pekerjaan maupun dakwah, penampilan memainkan peranan penting dalam penonjolan imej, penerimaan orang (tsiqah), keselamatan kerja, dan keselamatan daripada siksa api neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ اْلجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah Maha Indah, serta menyukai keindahan.” (HR. Muslim)
Ketahuilah bahwa Islam tidaklah anti dengan orang yang berambut panjang, namun Islam benci dengan penampilan yang kacau, sehingga menjadikan wajah yang tampan menjadi mengerikan, atau wajah cantik rupawan menjadi menakutkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
Barang siapa memiliki rambut panjang maka hendaknya ia memuliakan rambutnya (merapikan dan merawatnya dengan baik)” [HR. Abu Dawud 4163 dan lainnya, dishahihkan Al Albani dalamShahih Abi Daud]
Sahabat Jabir radhiallahu anhu mengisahkan, suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkunjung ke rumah kami, lalu beliau melihat seorang lelaki yang rambutnya kusut/ acak acakan, spontan beliau bersabda:
Tidakkah lelaki ini memiliki sesuatu yang dapat ia gunakan untuk merapikan rambutnya?
Jabir berkata, beliau juga melihat lelaki yang berpakaian kotor, maka beliau bersabda:
Tidakkah lelaki ini memiliki sesuatu yang dapat ia gunakan untuk mencuci bajunya?” (HR. Ibnu Hibban 6326, dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah 493)
Dalam hadist yang lain seseorang bertanya kepada Rasulullah saw.
Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, seseorang ingin agar bajunya bagus dan sandalnya juga bagus,apakah itu termasuk kesombongan?
Rasulullah saw berkata: “Tidak, sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan menghinakan orang lain.”
Perbaikilah Penampilan Wahai Para Da’i
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al-A’raf: 31-32)
Sesungguhnya Allah itu indah dan senang dengan keindahan. Bila seseorang diantara kamu (bermaksud) menemui kawan-kawannya hendaklah dia merapikan dirinya.” (HR. Muslim)
Apabila kamu memelihara rambut, hendaklah dimuliakan (disisir, dirapikan agar tidak teracak-acak)” (HR. Abu Dawud dan Ath Thahawi)
Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan suka pada kemurahan hati, dermawan dan suka pada kedermawanan …” (HR Tirmidzi).
Lima hal yang termasuk fitrah (kesucian): mencukur bulu kemaluan, khitan, menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak & memotong kuku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Kalian akan mendatangi saudara-saudara kalian. Kerana itu perbaikilah kendaraan kalian, dan pakailah pakaian yang bagus sehingga kalian menjadi seperti tahi lalat di tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya Allah tidak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu Dawud dan Hakim)
“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang Telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat” Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang Mengetahui.”
Allah SWT mencintai seorang hamba yang memperindah/menghiasi ucapannya dengan kejujuran, hatinya dengan keikhlasan, kecintaan, selalu kembali dan bertawakkal (kepada-Nya), dan anggota badannya dengan ketaatan (kepada-Nya), serta tubuhnya dengan memperlihatkan nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadanya.
Dalam berpakaian (mengikut keperluan) membersihkan tubuh dari najis dan kotoran, mandi untuk menghilangkan bau dan kotoran, memotong kuku, merapikan rambut dan janggut, menyikat gigi, memakai wangian, dan sebagainya
Maka hamba yang dicintai-Nya adalah hamba yang mengenal-Nya dengan sifat Maha Indah-Nya. Kemudian beribadah kepada-Nya dengan keindahan yang ada pada agama dan syariat-Nya.
Hal kebersihan tersebut senada dengan Sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya Allah suka melihat (tampaknya) bekas nikmat (yang dilimpahkan-Nya) kepada hamba-Nya” (HR at-Tirmidzi dan al-Hakim)
Rasulullah saw Memberi Contoh dalam Penampilan
Anas bin Malik ra. menceritakan, “Tidak pernah aku mencium bau wangi atau bau semerbak yang lebih wangi dari bau dan semerbak Nabi saw” (HR. Bukhari)
Seandainya tak memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari Abi Rofi’, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam berkeliling mengunjungi beberapa istrinya (untuk menunaian hajatnya), maka beliau mandi setiap keluar dari rumah istri-istrinya. Maka Abu Rofi’ bertanya, ‘Ya, Rasulullah, tidakkah mandi sekali saja?’ Maka jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ini lebih suci dan lebih bersih.’” (HR. Ibnu Majah & Abu Daud)
Beliau melihat seorang lelaki yang acak-acakan rambutnya. Rasulullah bersabda, ‘Tidakkah orang ini mendapatkan sesuatu untuk merapikan rambutnya?’ Kemudian beliau melihat seorang lelaki yang kotor pakaiannya. Beliau bersabda, ‘Tidakkah orang ini mendapatkan air untuk mencuci pakaiannya?‘”(HR Abu Dawud dan An-Nasa’i).
Menjauhi Sifat Sombong dan Berlebihan dalam Berpenampilan
Dalam soal kecantikan atau keelokan, Ibnul Qayyim al-Jauziyah berkata,
“Kecantikan itu ada yang disukai oleh Allah dan ada yang dibenci. Sesungguhnya Allah membenci mempercantik diri (lelaki) dengan mengenakan sutera dan emas, membenci berhias dengan pakaian kesombongan.
Untuk membedakan antara kesombongan yang dibenci Allah, bahwasanya kesombongan itu bukanlah keindahan. Dan Rasulullah menjelaskan keindahan yang disukai Allah, Rasulullah mengatakan: “Tidak akan masuk Surga siapa saja yang ada di dalam hatinya sebesar biji dzarrah kesombongan.