Ribuan orang ikut Aksi Bela Ulama jilid II di Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari Sabtu 20 mei 2017. Dari tempat berkumpul di Masjid Raya Mujahidin, massa bergerak ke Mapolda Kalbar.
Sejak Sabtu pagi, massa dari berbagai kelompok elemen Islam di Kalimantan Barat berdatangan ke Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, untuk mengikuti aksi damai bela ulama.
Seusai melakukan Shalat Zuhur berjamaah di masjid terbesar di Kota Pontianak itu, massa aksi damai melakukan konvoi menuju Mapolda Kalimantan Barat untuk menyuarakan tuntutannya.
Massa aksi juga mengecam pidato Gubernur Kalbar Cornelis yang mengungkit masalah ormas radikal terutama pidato bernada kebencian kepada FPI dan Sekjen MUI Tengku Zulkarnaen. Sehingga terjadi penghadangan kepada Ulama yang datang.
Pidato itu juga dinilai provokatif dan dapat memecah persatuan dan kehormatan antaretnis dan agama di Kalbar.
Kegiatan Aksi Damai Bela Ulama di Kota Pontianak yang berbarengan dengan Pawai Dayak, yang semula dikhawatirkan terjadi gesekan, ternyata berjalan dengan aman. Hingga saat ini, kondisi Kota Pontianak terpantau aman dan terkendalai.
Deklarasi Perdamaian Masyarakat Kalbar di Mapolda Kalbar yang dihadiri oleh
- Ketua DPD RI / Wakil Ketua MPR-RI Usman Sapta Odang
- Gubernur Kalbar Cornelis
- MH, Ketua DPRD Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak
- Pangdam XII/Tpr Mayjen (TNI)
- Andika Perkasa, Wakil Wali Kota Pontianak
- Ketua MUI Prov Kalbar dan Kota Pontianak
- Ketua Forum Kesatuan Umat Beragama (FKUB) Prov Kalbar
- Ketua FKUB Kota Pontianak.
Kegiatan ini juga dihadiri para ketua adat Melayu; Batak; Madura; Jawa; Bugis; dan Thionghoa, para pimpinan NU; Muhamaddiyah Prov Kalbar, Ketua KNPI Prov Kalbar dan Kota Pontianak, ketua ormas Persatuan Orang Melayu (POM), ketua Pemuda Pancasila, serta beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Massa Aksi Bela Ulama yang dihadiri Ribuan Umat Islam di Pontianak menuntut agar Tidak ada lagi pengusiran terhadap Ulama yang datang ke Pontianak.
Dan berharap tidak ada provokasi yang menebar kebencian terhadap Islam serta ingin menjalin kedamaian antar umat beragama di Pontianak.
Aksi Bela Ulama ini juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat KalBar akan pentingnya memiliki gubernur muslim. Yang mana saat ini gubernur Kalbar dijabat oleh Cornelis seorang Katolik yang diusung PDIP.
Disadur : Viva/SindoNews