Permadi Arya atau Abu Janda Al-Boliwudi pernah menyatakan jika dirinya adalah warga Nahdliyin.
Untuk menguatkan hal itu ia pernah mengunggah fotonya bersama Ketua PBNU, Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj.
Pertanyaan soal apakah Abu Janda NU atau bukan ternyata sudah pernah muncul di situs resmi NU Januari 2017 lalu.
Saat itu banyak yang menghubungkan Abu Janda dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Namun Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Alfa Isnaeni, membantah hal tersebut.
Alfa Isnaeni, mengatakan, akun Facebook “Abu Janda” sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Sebab Ansor dan Banser tidak berwatak demikian.
Hal itu setelah Alfa menugaskan kader untuk melacak siapa sebenarnya yang membuat akun Abu Janda tersebut.
“Dengan nama akun yang tidak jelas, kita mesti berhati-hati dengan akun model Abu Janda ini. Selain tidak jelas profilnya, kita masih meraba motif dan kepentingannya apa,” ujar Alfa saat itu.
Untuk diketahui, belakangan ini publik ramai membincang akun Ustad Abu Janda Al-Boliwudi. Tulisan-tulisan Abu Janda NU diikuti banyak orang. Namun, banyak pula akun-akun menentang bahkan memusuhinya sehingga terjadi perdebatan di kolom-kolom komentar.
Intinya, lanjut dia, perlu selektif dan tidak gampang ngeshare dari orang-orang model begini, yang mungkin belakangan sudah banyak jumlahnya di media sosial.
“Sesuatu yang baik itu jelas sumber dan motifnya. Banser tidak akan membiarkan siapapun yang akan memecah belah NKRI dengan beragam cara. Di dunia nyata dan dunia maya (internet), Banser selalu ada untuk menjaga NKRI,” pungkasnya.
Persoalkan Hadist, Abu Janda di-Skakmat Mahfud MD
Permadi Arya alias Abu Janda kembali jadi perbincangan saat tampil dalam ILC TV One Selasa (5/desember/2017).
Abu janda sempat telibat perdebatan sengit dengan ustadz Felix Siuaw.
Salah satu yang dikritik Abu Janda yang memiliki 350 ribu pengikut di facebook ini adalah tentang hadist.
“Hadits itu kan baru ada 200 tahun setelah Nabi wafat,” kata Abu Janda.
Sontak saja Mahfud MD, Pakar Hukum Tata Negara yang juga tokoh menyemprot Abu Janda gara-gara pernyataannya itu.
“Ketika Saudara Felix membaca beberapa hadits, lalu dia (Abu Janda) membantah mengatakan bahwa hadits itu kan ada 200 tahun sesudah Nabi wafat,
Wah ini sangat bertentangan. Pandangan ini sangat bertentangan dengan tradisi NU,” kata Mahfud MD.
“Justru NU mengembangkan hadits itu dan tahu bahwa hadits itu memang ditulis dan diteliti secara resmi dalam ilmu mustholah hadits. Itu tahu orang NU. Karena setelah diteliti hadits itu ada tingkatannya,” lanjut mantan ketua MK itu.
Sumber : tribunnews/nu.or.id