Pesta demokrasi Pilkada yang sedang berlangsung di Ibukota membuat warga Jakarta berbondong-bondong menyambangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayahnya masing-masing untuk memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pilihannya.
Bahkan, ada warga Jakarta yang sengaja bertolak dari Qatar ke Jakarta demi menunaikan hak pilihnya sebagai Warga Negara Indonesia. Semangat dan perjuangan Er Sopian (50 tahun) beserta isteri dan kedua anaknya ini patut mendapat acungan jempol.
“Sebelumnya, saya dan istri sudah merencanakan ini jauh-jauh hari. Sekaligus mengajak kedua anak saya, Reza (17) dan Aninditya Salma Sopian (20) yang kuliah di Inggris terbang ke Jakarta untuk nyoblos,” kata Er Sopian, Rabu (19/4/2017).
Kuatnya keinginan mencoblos di Pilkada Jakarta ini, kata Er mengawali kisahnya, bermula dari Aksi 212 di Jakarta tahun lalu. Mendapat informasi adanya aksi massa itu, dia langsung membeli tiket pesawat pulang pergi Qatar-Jakarta.
Semangat perjuangan di Aksi 212 dalam diri dan keluarganya terus berlanjut hingga berlangsungnya pilkada putaran pertama. Sayangnya, bertepatan dengan pesta demokrasi di putaran pertama itu dia dan sejumlah rekan kerjanya di perusahaan minyak tengah berada di tengah-tengah laut di Qatar.
“Karena saat itu saya tak mungkin (ke Jakarta), akhirnya isteri saya saja yang berangkat,” cerita Er.
Tiba di hari pencoblosan, dia dan isterinya lantas bergabung bersama relawan lainnya yang tergabung dalam Gema Jakarta menjadi saksi berlangsungnya Pilkada Jakarta di putaran kedua.
Sekeluarga Er Sopian pun lantas berbagi tugas di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang tak jauh dari rumahnya, yakni TPS 12, 15, dan 16.
Pagi sebelum pemilihan digelar, isterinya menyempatkan menyiapkan nasi bungkus dan sejumlah makanan ringan untuk diberikan kepada sejumlah relawan.
Pencatatan dilakukan para relawan umumnya secara manual. Untuk memudahkan upload data, dia sengaja membawa komputernya. Semua hasil catatan para relawan di-entry ke komputernya dengan cepat.
“Karena ada beberapa hasil data dari TPS yang perlu kami catat, saya harus gunakan sepeda motor berboncengan dengan anak saya Reza menengok dari satu TPS ke TPS lainnya,” ujarnya.
Dan sesuai aturan, maka pelaksanaan pemilihan suara harus sudah selesai pukul 13.00 WIB. “Alhamdulillah semuanya lancar,” ujarnya
Meski hasil hitung cepat menyebutkan kemenangan telak buat Anies Sandi, namun Sopian terus terang mengaku masih menyimpan rasa khawatir.
Khawatir kalau pelaksanaan pilkada ini dicurangi. Beda dengan isterinya yang yakin dan optimistis hasil perhitungan manual (di KPUD Jakarta) pada akhirnya nanti pasangan Anies-Sandi menang.
Rekapitulsasi perhitungan cepat dari berbagai lembaga survey menyebutkan secara umum pasangan Anies-Sandi unggul dibanding pesaingnnya. Kenyataan ini yang membuat dia dan keluarganya merasa perjuangannya tak sia-sia.
“Allah mendengar usaha kita. Ini doa seluruh umat dan para ulama dan seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Sumber : Republika