0878 8077 4762 [email protected]

Iman Sedang Turun? Lafalkan Doa Ini

KEIMANAN manusia tidaklah selalu berjalan lurus dan stabil. Manusia adakalanya mengalami keimanan yang naik atau turun.
Rendahnya iman mampu membawa kita kepada kesedihan dan putus asa, juga kecemasan. Oleh karena itu, tidak berlebihan rasanya jika iman kepada Allah SWT disebut sebagai penangkal dan pelindung dari kesedihan.
Ketika iman tengah turun, bisa saja melumpuhkan perbuatan baik dan menghilangkan produktivitas dalam kehidupan seseorang dalam ibadah.
Ini adalah doa untuk membantu Anda keluar dari lemahnya iman, kesedihan, dan waktu kesusahan.
Diriwayatkan dalam sahih Bukhori dan Abu Dawud bahwa Nabi SAW secara konsisten membaca doa ini, dan banyak dari para sahabat mendengar Nabi SAW sering mengulanginya.

اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ

 وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ.

“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.”
Doa ini mengandung banyak arti agar dihilangkan dari sifat malas, lemah, sedih dan susah, hutang dan kesewenang-wenangan manusia.
Salah satu aspek yang indah dalam agama Islam adalah bahwa Allah dan Rasul-Nya telah menentukan tindakan bagi kita ketika kita menderita lemah iman dan kesedihan, dan salah satu obat yang paling ampuh adalah Doa.
Semoga kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
 
Sumber : MuslimMatter

Menata Hati Meraih Kedamaian Hakiki

Banyak problematika dalam kehidupan yang menyangkut seseorang dengan yang lain, seperti dengan teman, saudara, bahkan dengan orangtua sekali pun.
Dari Zarbiy, ia berkata, Aku mendengar Anas bin Malik berkata : Ada orangtua yang datang ingin menemui Rasulullah, lalu orang-orang tidak segera memberi jalan kepadanya, maka Nabi bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak kasihsayang kepada yang lebih muda, dan tidak menghormati kepada yang lebih tua” (HR. Tirmidzi ).
Dikisahkan, seorang wanita yang baru menikah dengan pria yang dicintai dan tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah tangga, sangat terasa banyak ketidakcocokan di antara menantu dan sang mertua.
Hampir setiap hari terdengar kritikan dari ibu mertua. Pertengkaran pun seringkali terjadi. Apalagi sang suami tidak mampu berbuat banyak atas sikap ibunya.
Saat sang menantu merasa tidak tahan lagi dengan ibu mertuanya, akhirnya ia memutuskan untuk memberi racun sang ibu mertua.
Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya, seorang penjual obat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan bubuk beracun untuk membunuh ibu mertuanya.
Sang paman menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi dengan syarat. Sambil memberi sekantong bubuk ramuan yang dibuatnya, sang paman berpesan.
“Nak, untuk menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar orang-orang tidak akan curiga. Karena itu, saya memberimu ramuan yang secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu. Setiap hari campurkan sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil masakanmu sendiri. Kamu harus bersikap baik, menghormati, dan tidak berdebat dengannya. Perlakukan dia layaknya ibumu sendiri, agar saat ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga kepada kamu.” ungkap paman penjual ramuan.
Perempuan itu menuruti sang paman. Setiap hari, ia menyuguhkan aneka makanan kesukaan ibu mertua. Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah perubahan yang sangat besar.
Dari hari ke hari, melihat sang menantu yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa tersentuh. Ia mulai menyayangi sang menantu bahkan memperlakukannya seperti anaknya sendiri.
Menyadari perubahan positif ini, sang menantu cepat-cepat datang lagi menemui sang paman penjual obat, “Tolong berikan kepada saya obat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya patuhi nasihat paman, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi saya seperti anaknya sendiri” pinta sang menantu.
“Anakku, kamu tidak perlu khawatir. Bubuk yang saya berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesehatan. Racun yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan sikapmu terhadap ibu mertua. Sekarang semua racun itu telah punah oleh perhatian yang kamu berikan kepadanya.” kata sang paman tersebut.
Karena kasih dan perhatian mampu melepaskan kita dari belenggu kesalahpahaman, meluluhkan ketidakpedulian, hati yang keras, dan pikiran yang penuh kebencian.
 
Sumber: SangBidadari

Halimah, Presiden Muslimah Pertama Singapura

Halimah, Presiden Muslimah Pertama Singapura

SINGAPURA — Halimah Yacob ditetapkan menjadi presiden wanita pertama Singapura. Mantan ketua parlemen ini secara resmi dilantik pada hari Rabu (13/9), setelah kandidat lainnya tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk mengikuti pemilihan.
Kemenangan Halimah dipastikan setelah dia menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang diloloskan oleh Komite Pemilihan Presiden, seperti dilaporkan The Straits Times.
Dua bakal calon lain yaitu pengusaha Farid Khan dan Salleh Marican gagal memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menjadi calon resmi.
Dengan dirinya menjadi satu-satunya bakal capres yang dapat berlaga, maka dipastikan Halimah menang dengan walkover di hari nominasi yang akan digelar pada Rabu (13/9/2017).
Pilpres Singapura yang dijadwalkan akan digelar pada Sabtu (23/9/2017) dengannya tidak perlu diselenggarakan lagi.
Memang untuk menjadi capres di Singapura tidaklah mudah. Ada segudang kriteria yang sangat ketat yang harus dipenuhi.
Untuk pejabat publik seperti Halimah harus memenuhi syarat salah satunya ialah telah menjabat di sejumlah posisi penting politik selama sekurang-kurangnya 3 tahun.
Halimah sendiri menjabat sebagai Ketua DPR Singapura selama 4 tahun dari 2013 sampai 2017.
Sementara itu untuk bakal calon dari kalangan swasta harus memiliki shareholders equity sekurang-kurangnya 500 juta dollar Singapura.
Inilah syarat yang gagal dipenuhi Farid dan Salleh karena shareholders equityperusahaan yang mereka pimpin tidak mencapai angka yang disyaratkan.
Untuk pilpres tahun ini hanya warga Melayu yang dapat mencapreskan diri.
Amandemen konstitusi ini dilakukan tahun lalu untuk memastikan keterwakilan setiap suku di kursi presiden.
Adapun Singapura memiliki empat suku yaitu China, Melayu, India dan “Others” atau yang lain-lain.
Halimah mendeklarasikan kemenangannya dan berterimakasih terhadap dukungan warga Singapura yang luar biasa sejak dia memutuskan mencalonkan diri bulan lalu.

p_1505299971c7a-halimah-yacob-jadi-presiden-wanita-pertama-singapura

Pendukung capres Halimah dengan boneka dirinya


“Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya berjanji untuk melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk melayani masyarakat Singapura dan itu tidak berubah apakah ada pemilihan atau tidak ada pemilihan,” katanya kepada wartawan yang berkumpul.
Wanita berusia 63 ini menjadi orang melayu kedua yang menjadi presiden setelah Yusof Ishak yang merupakan presiden pertama Singapura dari 1965-1970.
Posisi Presiden Singapura adalah seremonial namun jauh lebih kuat dari presiden seremonial di negara lain.
Presiden Singapura mempunyai hak veto terhadap simpanan keuangan negara dan anggaran negara, penunjukan pejabat publik seperti Ketua Mahkamah Agung (MA), Jaksa Agung, Panglima Angkatan Bersenjata dan Kepala Staf Tiga Angkatan.
Presiden juga dapat memveto Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan parlemen
Kaum Melayu terakhir yang memegang kursi kepresidenan adalah Yusof Ishak. Gambar dirinya menghiasi uang kertas negara tersebut. Yusof adalah presiden antara tahun 1965 dan 1970, tahun-tahun pertama kemerdekaan Singapura menyusul persatuan dengan negara tetangga Malaysia, namun kekuasaan eksekutif terletak pada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negara tersebut.
Kondisi Etnis Melayu di Singapura
Pemisahan Singapura dari Malaysia membuat etnis Melayu menjadi mayoritas di Malaysia, sementara etnis Tionghoa membentuk mayoritas di Singapura. Namun, para pemimpin kedua negara mengakui bahwa perdamaian dan kemakmuran bergantung pada pelestarian harmoni antara kedua kelompok.
Meski demikian, sebuah laporan pemerintah yang diterbitkan pada tahun 2013 menemukan orang-orang Melayu terkadang merasa didiskriminasikan dan memiliki prospek terbatas di beberapa institusi, seperti angkatan bersenjata.
Kebijakan pendidikan dan ekonomi Singapura telah membantu menciptakan jajaran kelas menengah Melayu, namun sensus terakhir di tahun 2010 menunjukkan bahwa mereka tertinggal dari kelompok etnis lain mengenai tindakan sosio-ekonomi seperti pendapatan rumah tangga dan kepemilikan rumah.
Orang-orang Melayu, yang membentuk lebih dari 13 persen dari 3,9 juta warga Singapura dan penduduk tetap, juga berperforma buruk terhadap tindakan seperti pendidikan di universitas dan sekolah menengah. Meski menjadi calon presiden, Halimah mengenakan jilbab, yang dilarang di sekolah negeri dan pekerjaan sektor publik yang membutuhkan seragam. Tapi dia jarang berbicara secara terbuka mengenai masalah ini.
Halimah binti dulunya anggota Partai Aksi Rakyat (PAP), dia adalah Ketua Parlemen yang kesembilan, yang menjabat dari Januari 2013 sampai Agustus 2017.
Halimah Yacob telah mengukir sejarah setelah terpilih menjadi presiden wanita muslimah berjilbab pertama Singapura dan dunia.
 
Sumber : Republika/Kompas – Reuters/Strait Times
 
 

Doa Yang Tergesa-gesa

DOA adalah senjatanya umat Islam. Allah akan senang jika setiap hamba Nya terus memanjatkan doa kepada Nya. Semakin sering kita berdoa kepada Allah swt, maka semakin senang Allah.
Namun ada baiknya kita berdoa tak hanya dalam keadaan susah saja. Dalam keadaan lapang pun kita harus nya berdoa.
Nah berbicara doa, pernahkah kita merasa Allah tak mengijabah doa kita? Merasa bahwa doa yang dipanjatkan selama ini sia-sia?
Jika hal itu pernah dirasakan, perhatikanlah apa yang disampaikan Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab ad-Da’u wa ad-Dawa mengatakan,
“Salah satu penyebab gagalnya suatu doa adalah sifat tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa. Hamba yang berdoa itu terlalu terburu-buru. Ia merasa ijabah-Nya lambat, atau terlalu mundur datangnya sehingga membuatnya cemas. Akhirnya dia meninggalkan doa sama sekali.”
Hal ini dipertegas dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tercantum dalam Shahih Bukhari.
“Akan dikabulkan bagi seseorang di antara kalian selama tidak tergesa-gesa, (apalagi) mengatakan, ‘Aku telah berdoa, namun belum juga dikabulkan.’” (Hr. Imam al-Auza’i Rahimahullahu Ta’ala)
Cara berdoa sesuai urutan yang insya Allah baik adalah

  1. Mulailah dengan basmalah.
  2. Memujilah kepada Allah SWT. Minimal sekali ucapkan “Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin”.
  3. Bersholawatlah untuk Rasulullah SAW. “Allahumma Sholli ala saiyyidina Muhammad, dst.”
  4. Bersitighfar dan akuilah bahwa dirinya sebagai hamba yang penuh berdosa dan salah
  5. Menggunakan doa yang ada dalam Al-Qur’an atau dicontohkan Rasulullah SAW. Namun jika kita tidak hafal, bisa dengan bahasa sendiri.
  6. Tutup doa dengan sholawat kembali untuk Rasulullah SAW, dan memuji Allah SWT sekali lagi, lalu ucapkan Amin.

Mari kita ingat kembali doa-doa yang selama ini kita panjatkan kepada Allah Ta’ala. Adakah kiranya kita tergesa-gesa dalam berdoa?
Ingin cepat-cepat dikabulkan dan pada akhirnya kita putus asa, sehingga membuat kita meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala?
Bila hari-hari kemarin kita masih saja seperti itu, maka yang perlu kita lakukan adalah memperbaharui kesungguhan dalam berdoa dan tak hentinya mengharapkan ijabah dari-Nya.
Karena, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa.” (HR. Imam al-Auza’i Rahimahullahu Ta’ala).

Di Antara Yang Melenyapkan Keberkahan Ilmu

“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya,” (HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668).
Debat merupakan hal yang terlarang dalam Islam. Sudah seharusnya kita sebagai umat Islam mampu untuk meninggalkan debat dalam kondisi apapun.
Bahkan dalam kondisi kebenaran berada di pihak kita sekalipun. Karena, salah satu akibat dari berdebat adalah menghilangkan keberkahan ilmu.
Yang dimaksud orang yang paling dibenci pada hadits di atas adalah orang yang berdebat dengan cara yang keras. Secara umum, orang yang suka berdebat akan menghilangkan keberkahan pada ilmunya.
Karena orang yang menjatuhkan diri dalam perdebatan tujuannya hanya ingin dirinya menang. Itulah yang menjadi penyebab hilangnya berkah ilmu pada dirinya.
Adapun orang yang menginginkan kebenaran, maka kebenaran itu akan mudah diterima, tidak perlu dengan debat yang keras. Karena kebenaran itu begitu jelas dan terang benderang.
Oleh karena itu, siapa saja yang berdebat hanya untuk mencari kemenangan, maka ia tidak diberi taufik dan tidak mendapatkan keberkahan ilmu.
Adapun yang berdiskusi karena ingin meraih ilmu dan ingin meraih kebenaran serta menyanggah kebatilan, maka itulah yang diperintahkan.
Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam Al-Quran yang berbunyi,
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik,” (QS. An-Nahl : 125)
 
Oleh : Eki Baehaki

Fakta Muslim Rohingya Ini Bikin Kita Bangga pada Mereka, dan Malu pada Diri Sendiri

Sebuah fakta Muslim Rohingya yang telah berlangsung berabad-adab diungkap oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah Muhamad Zaitun Rasmin. Fakta yang menunjukkan siapa sebenarnya mereka ini membuat kita semakin bangga dengan Muslim Rohingya, sekaligus malu pada diri sendiri.
Wakil Ketua GNPF-MUI itu mengungkapkan, etnis Muslim Rohingya adalah etnis Muslim yang kuat dan istiqamah dengan iman dan Islamnya. Terbukti dengan kezaliman yang mereka derita berabad-abad hingga hari ini tidak menggoyahkan keimanan dan kemusliman mereka.
“Yang paling anyar adalah apa yang terjadi pekan ini berupa tindakan represif militer Myanmar dengan dalih memberantas militan Rohingya di wilayah Rakhine yang justru berwujud pembunuhan paling brutal pada abad ini,” kata Ustadz Zaitun dalam siaran pers seperti dikutip Republika, Selasa (5/9/2017).
Fakta bahwa Muslim Rohingya tetap teguh memegang iman dan Islam di tengah-tengah kezaliman parah yang mereka alami inilah yang seharusnya membuat umat Islam bangga pada mereka sekaligus malu pada diri sendiri jika tidak membela mereka.
Wahdah Islamiyah, ormas Islam yang dipimpin oleh Zaitun, mengutuk keras segala tindakan kezaliman terhadap etnis Muslim Rohingya. Lebih jauh, Wahdah Islamiyah menyeru seluruh umat Islam untuk melakukan jihad kemanusiaan dengan memberikan apapun untuk mengangkat kezaliman tersebut.
Wahdah Islamiyah juga menuntut PBB menghentikan genosida dan menuntut pemerintah Indonesia menggunakan pengaruhnya guna menghentikan genosida tersebut.
Seperti diketahui, pembantaian terhadap Muslim Rohingya kembali terjadi baru-baru ini. Menurut data yang diakui Pemerintah Myanmar, sekitar 400 orang tewas pada pekan lalu. Menurut PBB, pada 31 Agustus 2017 sekitar 38.000 warga etnis Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh dari Myanmar untuk menyelamatkan diri.
Sedangkan menurut Menurut lembaga aktivis Rohingya di Eropa, European Rohingya Council (ERC), jumlah yang tewas antara 2.000 hingga 3.000 orang, jauh lebih banyak daripada yang diakui oleh Pemerintah Myanmar.
Juru bicara ERC Anita Schug mengatakan, pada Ahad (27/8/2017) lalu, hampir 1.000 Rohingya terbunuh di desa Saugpara, distrik Rathedaung saja.
 
Sumber : Tarbiyah.net