Imam Abu Hamid Al Ghazali berkata dalam kitab Bidayatul Hidayah, ketahuilah bahwa ada 3 kategori penuntut ilmu.
Pertama, seseorang yang menuntut ilmu untuk dijadikan bekal dikemudian hari.
Hanya satu tujuannya yaitu ridha Allah dan hari akhir. Ini adalah kategori orang yang beruntung.
Kedua, seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk menopang kehidupan dunianya.
Dengan ilmu itu ia berharap mendapat popularitas, kedudukan dan harta. Namun ia tahu dan sadar bahwa hatinya lemah dan tujuannya hina.
Orang yang semacam ini berada dalam kondisibyang berbahaya. Jika ajalnya menjemput ia belum sempat bertaubat, maka dikhawatirkan mati dalam kondisi su’ul khatimah.
Adapun jika ia sempat bertaubat sebelum ajalnya tiba, dan ia mengamalkan ilmu yang dimiliki, serta menyadari kesalahannya yang lalu, ia termasuk orang yang beruntung.
Ketiga, orang yang dibelenggu syaitan.
Ia menjadikan ilmunya sebagai sarana memperbanyak harta, merasa hebat dengan kedudukan, dan membanggakan diri dengan banyak pengikut.
Ia memanfaatkan ilmunya untuk mendapatkan kepentingan duniawi. Terlebih lagi ia merasa bahwa ia memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah karena ia adalah seorang ulama dan berpenampilan layaknya ulama. Padahal ia telah berlumuran dengan dunia secara zahir maupun batin. Ini termasuk kategori orang yang celaka dan binasa, yang tertipu oleh dirinya sendiri.