Bila adzan berkumandang, berhentilah dari segala aktifitas untuk menjawab adzan dari hati, dan membaca dzikir setelah adzan seperti telah dijelaskan. Lalu berwudhulah dan pergilah ke masjid, kerjakanlah shalat sunah empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat ba’da Dzhuhur, berdasarkan hadits dari Umul Mukminin Ramlah Binti Abi Sofyan ( Ummu Habibah ) ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba muslim melakukan shalat setiap hari dua belas rakaat sunnah bukan fardhu, kecuali Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah menjelaskan keutamaan dan tata caranya.
“Barangsiapa yang merutinkan dua belas rakaat sunnah maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Empat rakaat sebelum dzhuhur, dua rakaat sesudah dzuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Shahih Sunan Ibnu Majah )
Inspirasi
Ibrahim bin Maimun Al-Mawarzy adalah perajin emas dan perak. Ketika mendengar adzan, di saat sedang mengangkat palunya, maka ia tidak memukulkan palunya itu. Khawatir bila ia tersibukkan dengannya dari shalat.
Sofyan Bin Uyainah berkata, “Janganlah seperti hamba yang buruk, ia tidak datang kecuali setelah dipanggil. Maka datangilah shalat sebelum waktunya”.
Adapun terkait dengan shalat ashar, ada beberapa sunnah yang telah disepakati, diantaranya berada di shaf pertama berjamaah di masjid dan berada dibelakang imam. Sedangkan shalat sunnah ashar adalah seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
“Allah merahmati seseorang yang me-lakukan shalat sunnah emapat rakaat sebelum Ashar” (HR. Tirmidzi dihasankan oleh Al-Albani )
Jangan dilupakan dzikir sore hari dan waktu utamanya adalah kira-kira seperempat jam sebelum maghrib, ketika matahari menjelang tenggelam.
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia