Tak pernah terbayangkan, ada masjid di Indonesia yang sangat dalam di perut bumi. Jauh di kedalaman 1.765 meter.
PT Freeport membangun itu untuk keperluan karyawan mereka, yang bekerja di areal tambang bawah tanah, di kawasan Tembagapura, Timika, Papua.
Kapasitas masjid yang bernama Baabul Munawar itu, menampung 250 jamaah. Persis di sebelahnya, berdiri Gereja Oikumene Soteria.
Kedua tempat ibadah ini masuk rekor MURI sebagai masjid terdalam diperut bumi Indonesia.
Karena letak masjid yang berada di perut bumi, dipasang exhaust untuk menyedot udara kotor keluar.
Sehingga udara dalam masjid itu pun tetap terasa nyaman.
“Kami sengaja membangun mesin blower yang besar untuk memberikan udara yang cukup bagi orang yang bekerja di bawah tanah,” kata Senior Vice President Geoservice Freeport, Wahyu Sunyoto
Prof Nasaruddin Umar merasakan suasana itu seperti dalam gua.
Saat tiba waktunya berbuka, salah seorang karyawan mengumandangkan adzan yang syahdu. Kami menikmati tajil sederhana yang disiapkan para pekerja. Teh manis hangat, kurma dan gorengan siomay. Malam itu kami menutup kebersamaan dengan shalat maghrib berjamaah. Dinginnya lantai mesjid dan damainya hati pekerja
Masjid dan gereja ini berada di salah satu sudut terowongan, yang digali oleh ribuan pekerja tambang. Dinding dan atap masjid dari batu disemprot oleh semacam semen dan diratakan.
Di tiap meter, ada batuan penahan di dinding. Untuk lantainya, masjid itu ditutup karpet kehijauan.
Masjid tersebut dirancang oleh Alexander Mone, lulusan Universitas Bina Nusantara. Sedangkan konstruksi oleh Andrew Parhusip, insinyur sipil jebolan Institut Teknologi Bandung.
Sekitar 2.450 orang bekerja di wilayah bawah tanah tersebut. Para pekerja tidak sempat keluar masuk tambang yang amat dalam untuk ibadah.
Maka dari itu, dibangunkan juga tempat untuk beribadah.
Sumber : Merdeka