Pagi menjelang di stadion Patriot Bekasi, Ahad, 9/4/2017. Waktu sudah menunjukkan pukul 1.20 am.
Dokter Zakir Naik menanyakan: “Masih adakah peserta yang ingin melakukan Syahadat?”
Pagi sebentar lagi datang, tapi antrian di panggung lelaki maupun wanita masih ada yang mengisi.
Ribuan manusia masih betah bertahan di tempat duduknya. Di atas sana, ada bulan yang mengintip tanpa ditemani satupun bintang.
Zakir Naik menyatakan dirinya akan menutup acara, yang berarti menutup pula sesi dialog.
Ia meminta panitia menghitung peserta yang masih ingin berdiskusi. Ternyata masih mengantri 13 orang non muslim yang ingin bertanya.
Zakir Naik meminta maaf karena tidak dapat melanjutkan acara lagi dan menanya: “Adakah dari kalian wahai brothers and sisters yang ingin bersyahadat?”
Ada 7 lelaki non muslim yang mengangkat tangan dengan mantap. Saat ditanya satu persatu siapakah nama mereka, semua menjawab dengan suara tegas. Mereka ingin dituntun Syahadat.
Jadi malam ini keseluruhan ada 16 orang mualaf (koreksi ada 19 mualaf -red). Mereka semua adalah anggota keluarga baru, yang baru saja terlahir kembali bagaikan bayi, suci bersih, kembali ke fitrah manusia.
Ada banyak sedu sedan yang menular, ada keharuan nan dalam yang mampu mengheningkan seluruh penjuru stadion, dan berkali-kali terdengar suara takbir menggelegar tiap kali Syahadat diucapkan.
Tak henti-henti saya meluaskan pandangan mata dari atas tribun Stadion Patriot Bekasi.
Melihat mereka semua ini, mau tak mau lalu berandai-andai dan membayangkan bila saja nanti tersedia sebuah kampung besar yang akan saya huni bersama mereka. Di Jannah Allah kelak. Insya Allah.
50 RIBU LEBIH PESERTA
Lebih dari 50 ribu peserta menghadiri ceramah umum dan tanya
jawab bersama dai internasional pakar perbandingan agama asal India DR. Zakir Naik di Stadion Patriot Candrabagha Bekasi, Sabtu malam (8/4/2017).
Dalam kesempatan itu, Dr Zakir Naik menyampaikan ceramah bertema “Persamaan antara Islam dan Kristen” dalam bahasa Inggris tanpa penerjemah langsung sekitar 1,5 jam. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.
Panitia pun menyiapkan frekuensi radio khusus untuk mendengarkan terjemahan bahasa Indonesia dari rangkaian ceramah dan tanya jawab Dr Zakir Naik bagi lebih dari 50 ribu peserta yang hadir memadati stadion kebanggaan kota Bekasi itu. Peserta cukup memakai telepon seluler beserta headset atau perangkat suaranya untuk menyimak hasil terjemahan dari penyampaian Dr. Zakir Naik ini.
Orang-orang nonmuslim dan mampu berbahasa Inggris diberikan prioritas untuk bertanya. beberapa non-Muslim berasal dari agama Katolik, Kristen Protestan, dan Buddha melontarkan pertanyaan tentang Nabi Isa, tentang Allah SWT, dan tentang Islam.
Antusiasnya peserta nonmuslim memberikan pertanyaan atau menguatkan keinginannya memeluk Islam, membuat waktu tanya jawab lebih lama sebagaimana rencana.
Sebagaimana pemantauan Kantor Berita Islam MINA, dalam jadwal seharusnya sesi tanya jawab diakhiri dengan penutup dilaksanakan pada pukul 23.45 WIB, namun dalam pelaksanaannya sesi ini berakhir hingga dini hari pukul 02.00 WIB.
Dari puluhan orang yang bertanya, ada 19 orang yang langsung bersyahadat menyatakan diri masuk Islam. Di antaranya Alya, Beno, John, dan Roy.
“Semoga Alloh memberikan ampunan dan menunjukinya jelan menunuju syurga. Bagi umat Muslim diharuskan untuk memberikan bantuan dan bimbingan bagi para mualaf yang baru memeluk Islam,” ujarnya menutup acara.
Hadir dalam ceramah akbar itu Ketua MPR Zulkifli Hasan, Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ustaz Yusuf Mansur, dan tokoh serta ulama lainnya.
Zakir Naik ditemani oleh istri dan anak-anaknya melakukan safari dakwah ke Indonesia bertajuk Zakir Naik Visit Indonesia 2017 pada 1-10 April 2017.
Safari Dakwah Dr Zakir Naik di Indonesia dimulai pada 2 April 2017 lalu di Auditorium Universitas Pendidikan (UPI) Bandung dan akan berakhir pada 10 April 2017 mendatang di Auditorium Universitas Hasanuddin Makassar
Sumber : Mirajnews