Jangan biarkan waktu berlalu sia-sia tanpa ada kesibukan yang bernilai ketaatan, seperti berzikir, tilawah Al Qur’an, atau mendengarkan ayat Al Qur’an menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar atau berusaha memenuhi hajat kaum muslimin. Inilah cara terbaik kita mendekatkan diri kepada Allah.
Kita harus bisa mengontrol waktu dengan melakukan variasi aktifitas yang bermanfaat. Termasuk bila kita ingin menyaksikan beragam program audio maupun vcd, atau dengan membantu anggota keluarga yang lain.
Di sini kita bisa bercermin pada Abi Hatim Ar-Razi. Beliau tidak melalaikan waktu sedikitpun. Hal ini disebutkan oleh anaknya yang bernama Abdurrahman, saat ia mengatakan, “Aku membacakan Al-Qur’an dan menuliskan ilmu dari ayahku sambil berjalan. Bahkanaku membacakan Al Qur’an dan menuliskan ilmu meski ayahku berada di kamar mandi, sedang aku berada di luar kamar mandi.
Ayahku mendengar dan tidak berbicara. Ketika keluar dari kamar mandi, beliau berkata kepadaku, “Engkau salah pada ini dan ini. Seharusnya begini dan begini.”
Ingatlah bahwa balasan dan pahala yang kita dapatkan, sesuai dengan jenis amal yang kita lakukan. Sebagian dari buah Imam Ar Razi mengefektifkan waktu adalah beliau menulis kitab tafsir berjilid-jilid.
Beliau juga menulis Kitab Al Jarh Wa Ta’dil sebanyak sembilan jilid, dan musnad dalam jumlah yang sangat banyak.
 
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia