Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membantah bahwa dirinya telah melarang Ustadz Bachtiar Nasir memberikan ceramah keagamaan di kampus-kampus.
“Benarkah UBN katakan hal itu? Mengapa media itu tak sebutkan nama rektor dan UIN apa? Mengapa tak konfirmasi ke saya? Mana cover both sides?” tweet Lukman Hakim melalui akun twitternya, selasa(30/5/2017), dilansir Islamedia.
Tweet yang ditulis Lukman merupakan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh Tokoh Muhammadiyah Ustadz Fahmi Salim.
“Kami ingin pertanyakan ini kepada yth @lukmansaifuddin benar atau tidak, mengapa spt itu?” tanya Ustadz Fahmi Salim melalui akun twitternya @Fahmisalim2.
Lukman juga menampilkan sebuah link website resmi Kementrian Agama kemenag.go.id yang berjudul “Forum Pimpinan PTKIN: Menag Tidak Pernah Larang Ceramah Keagamaan di Kampus”.
“Semoga klarifikasi Forum Pimpinan Rektor PTKIN ini mampu menepis ‘berita’ yg tak ‘cover both sides’ itu” tweet Lukman.
Sementara pihak Forum pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menegaskan bahwa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tidak pernah melarang siapapun untuk menyampaikan ceramah keagamaan di kampus.
Hanya saja Forum pimpinan PTKIN mengaku pernah mendapatkan arahan dari Menteri Agama, tapi itu terkait dua hal berikut:
Pertama, memantau dan mengawasi aktivitas kemahasiswaan, dosen, dan segenap civitas akademika agar tidak menyebarkan ajaran/paham ekstrem dan radikal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moderasi Islam serta Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menag juga meminta agar rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan diseleksi dengan ketat terkait paham dan komitmennya terhadap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Kedua, menyampaikan dan menjelaskan ke publik melalui media massa di daerahnya tentang sikap penolakan terhadap paham dan gerakan Khilafah beserta alasan-alasan yang menyertainya.
Seperti diketahui bahwa bereda berita yang didasarkan pada pernyataan Ustadz Bachtiar Nasir yang mengisi masjid Jogokariyan.
Ustadz Bachtiar mengungkapkan bahwa dirinya dilarang ceramah di kampus oleh Menteri Agama.
“Ketika saya dilarang untuk bicara di Universitas Islam Negeri (UIN), saya ketemu salah satu rektor UIN di daerah lain. Lalu diperlihatkan whatsapp nya, yang melarang saya ternyata Menteri Agama. Karena ada grupnya.” imbuhnya.
 
Sumber : pekanews