Habib Rizieq Shihab (HRS) dijadikan tersangka tepat di bulan Ramadhan, di mana umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagian besar masyarakat Indonesia terganggu kekhusyu’an bulan puasa dengan kasus yang masih penuh kontra dan belum jelas tersebut.
“HRS ditersangkakan Polda Metro Jaya tepat di bulan Ramadahan ini takdir. Bulan Ramadhan, bulan jihad. Bisakah dibendung Polda Metro Jaya? Spirit jihad ini. Yuk, mikir,” tulis politisi Partai Bulan Bintang, MS Ka’ban di akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (30/5/2017).
Bahkan dalam sumpah sebelum menjadi saksi pun menurut Ka’ban seharusnya tidak perlu diragukan kebenarannya.
“Untuk apa orang bersumpah sebelum diperiksa sebagai saksi ahli untuk tegak hukum? Kenapa ragu dengan mubahalah, tidak percaya? Coba saja entar. Rasakan akibatnya.”
Menurut Ka’ban, di bulan Ramadhan pula di mana setiap doa-doa menurutnya akan dikabulkan. “Siapa yang tahu doa para pencinta ulama. Dan doa qunut para ulama.”
Sebagaimana informasi yang didapat, rencana HRS akan pulang kemungkinan besar Minggu-minggu ini.
Ka’ban pun memprediksi kedatangan HRS nanti akan menyedot perhatian masyarakat.
“HRS yakin, dengan izin Allah SWT pulang dari Saudi ke Tanah Air lalu dijemput polisi dengan pasukan lengkap. Kemudian HRS ditahan/tidak bakal rame, lah.
Habib Rizieq Tersangka, Kuasa Hukum Angkat Tangan Jika Umat Islam Turun Ke Jalan
Penetapan tersangka terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dinilai bisa memicu reaksi Umat Islam.
Menurut Kuasa Hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera, potensi umat muslim marah lantaran sang Imam diduga melakukan chat porno dengan Firza Husein, sangat besar.
Oleh sebab itu, pihaknya angkat tangan jika nantinya umat Islam akan turun ke jalan melakukan aksi besar kepada Polri.
 
Sumber : Voa Islam/Jawa Pos