Rasulullah ketika Fathu Makkah, yaitu melakukan Pembebasan kota Mekah dari kemenangan melawan kafir quraisy, seraya memasuki kota Mekkah dengan kepala menunduk sambil berdoa mengucapkan surat An nashr yang terdiri dari 3 ayat
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
(1)إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
(2)وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا
(3)فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berhondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Tobat.”
Diriwayatkan oleh ‘Abdurrozzaq did lam kitab al-Mushannaf, dari Ma’mar yang bersumber dari az-Zuhri,
Bahwa ketika Rasulullah saw memasuki kota Mekah saat Fathu Makkah, Khalid bin Walid diperintahkan untuk memasuki Mekah dari dataran rendah untuk menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong-bondonglah kaum Quraisy masuk Islam.
Surat ini turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai perintah untuk memuji syukur untuk memahasucikan Allah atas kemenangan yang telah diraih dan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan.
Peristiwa Fathu Makkah terjadi tahun kedelapan Hijriyah. Dengan peristiwa ini, Allah mengubah kota Makkah yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan, menjadi kota dengan lambang keimanan dan kepasrahan kepada Allah ta’ala.
Sumber: Asbabunnuzul, KHQ. Shaleh dkk