Aksi 55 yang diprakarsai Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ini bertujuan menuntut keadilan terkait kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Aksi dilakukan menjelang putusan majelis hakim pada 9 Mei mendatang.
Ribuan peserta Aksi Damai 505 tiba di Jakarta dengan kondisi yang berpencar. Sebagian berkumpul di masjid At Tin TMII, dan masjid lain di Jakarta. Sebagian besar berkumpul di masjid Istiqlal.
Jamaah yang dominan mengenakan pakaian serba putih. Mereka memenuhi lebih dari setengah ruang utama masjid Istiqlal. Peserta aksi diketahui datang dari berbagai daerah. Menurut salah satu petugas keamanan Masjid Istiqlal, Taman, ada yang datang dari Purwakarta, Pekanbaru, Palembang, Pontianak, hingga Medan.
Kebanyakan mereka datang secara pribadi dan kelompok-kelompok kecil. Ada yang datang menggunakan motor, mobil pribadi dan transportasi lain.
Aa Gym Khotbah Subuh di Masjid At Tin
Aa menyoroti beberapa kejadian mencemaskan di antaranya pengadilan penistaan agama yang sedang berlangsung saat ini.
Ia berharap mudah-mudahan dengan munajat bersama, Allah memberikan hidayah dan taufik kepada majelis hakim untuk bisa memberikan keputusan seadil-adilnya yang bisa memenuhi dahaga keadilan sehinga bisa dirasakan masyarakat, khususnya umat Islam.
“Insya Allah aksi 505 kegiatan yang penuh berkah. Yang hadir niatnya lurus demi kebaikan. Laksanakan dengan niat yang baik, perkataan baik dengan sikap yang terbaik agar Allah yang maha menyaksikan Ridho kepada kita memberikan takdir terbaik bagi kita.”
Adapun bagi yang tak bisa hadir, kata Aa, silahkan shalat jumat di tempat masing-masing dan memperbanyak doa. Insya Allah tak ada yang disia-siakan.
“Dan berdoa bisa mengubah takdir ke takdir yang lebih baik. Insya Allah kita lakukan ini atas kecintaan terhadap negara kesatuan Indonesia kita yang utuh dan martabat ini.”
KH Adnan MUI Khotbah Jumat di Istiqlal
Khotib sholat Jumat Masjid Istiqlal kali ini adalah KH M Adnan Harahap dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam khotbahnya KH Adnan menyatakan, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia. Pemimpin negara – negara di dunia pernah menyempatkan untuk datang ke Masjid Istiqlal untuk belajar tentang Islam di Indonesia.
“Para pemimpin dunia pernah datang ke Masjid Istiqlal tidak lain untuk belajar Islam di Indonesia yang merupakan terbesar di dunia,” jelas KH Adnan.
KH Adnan juga berperan agar umat Islam menjadi umat yang bermanfaat dan bermartabat untuk orang lain. Seperti dalam ayat Al Quran jadilah kamu menjadi umat yang terbaik, umat yang bermartabat, umat yang tertib, umat yang memiliki harga diri. Contoh dari umat bermartabat ditunjukan dengan ikut aksi yang dilakukan dengan penuh kedamaian.
“Itulah makna dari umat yang bermartabat, sama seperti hari ini kegiatan mulia aksi damai. Ini mayoritas gelar aksi damai. Inilah wajah Islam Indonesia. Kita luruskan niat semata-mata lillahi taala. Niat yang lurus juga untuk masyarakat kita, para pemimpin kita,” tegasnya.