الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Segala pujian hanya milik Allah. Dia yang layak dipuji, karena sifat dan perbuatan-Nya.
Kalau kita memiliki kebaikan atau kelebihan, tidak lain itu karena karunia Allah.
Kalau ada manusia yang berbuat baik kepada kita, itupun karena Allah yang menggerakkan.
Sehingga pujian tetap harus diberikan pada-Nya, sebelum berterima kasih kepada si pemberi.
Pujian layak diberikan kepada Allah, karena Dia yang mengatur seluruh alam. Tidak ada yang bergerak sendiri.
Buah dari ayat di atas adalah rasa syukur dan ridha.
Kita bersyukur dan ridha karena Allah, dengan segala sifat baiknya, yang mengatur alam ini.
Sebab, tidak ada aturan dan ketentuan Allah yg buruk.
Karena itu, kita disuruh banyak memuji-Nya.
Pujian kepada Allah di samping mendatangkan ketenangan, juga mendatangkan pahala yang besar.
Related Posts
Arti dan Makna Tahun Hijriyah Bagi Umat Islam
Tahun baru Islam Hijriyah memberikan arti dan makna tersendiri bagi umat Islam. Pasalnya, jika warga dunia merayakan tahun baru dengan penanggalan masehi, umat Islam menyambut tahun baru Islam menggunakan...
5 Makna Dibalik Ibadah Qurban
Shalat Idul Adha sudah kita lakukan bersama-sama, baik di lapangan maupun di masjid. Sebagian di antara kita juga sudah menyembelih hewan qurban. Bagi yang belum, perlu didoakan semoga dilain waktu bisa...