Lihat Video Ustad Somad Ngajar Kuliah, Nitizen : Ganteng Kayak Fahri Ayat-Ayat Cinta

Sebuah video tentang Ustadz Abdul Somad sedang mengajar di kelas langsung viral di jagad dunia maya. Video yang berdurasi 17 menit ini direkam oleh seorang mahasiswa Ustadz Somad dan langsung dibagikan 2.633 kali oleh netizen.
“Beginilah Gaya dan Penampilan Ustadz Abdul Somad Lc, MA Ketika Mengajar. UAS Dosen Ganteng euyy,” demikian keterangan yang menyertai video tersebut.
Dalam video itu Ustad Somad tampak sedang menjelaskan mata kuliah tentang asal-usul hadist. Saat mengajar, Ustad Somad tidak menggunakan peci seperti yang kerap terlihat saat ia ceramah.
Rambutnya yang sudah agak memanjang terlihat jelas. Hal ini justru dinilai sejumlah warganet membuat penampilan Ustadz Somad menjadi lebih ganteng.
Sejumlah warganet juga menyoroti wajah Ustadz Somad yang terlihat lelah, namun tetap meluangkan waktu untuk mengajar mahasiswanya.
Berikut sejumlah komentar warganet yang melihat gaya Ustadz Somad saat mengajar.
Eli Yana : Ganteng ustad somad kayak fahri film ayat-ayat cinta.
Semangat ya ustad somad, moga sehat selalu biar bisa ceramah sampai ke Bagansiapiapi besok”nya dan moga selalu dlm lindungan Allah swt
Qomariah Elhadi: Subhanalloh…low di Perhatikan Manis jg ustd. Abdul Somad ni terlihat Lelah Sangat…Sehat Sllu ya Ustad…Barokalloh Fi ‘Umrik
Ibnu Addin : Mudah2 an anak kami bisa di terima di uin suska agar dpt berguru langsungpd tuan guru abdul somad aamiin.
Aswin Cules: Hhmm kasian liat ustad lesu gtu. Pasti capek habis ceramah sana si i terus ngajar lagi.
 
Sumber : M.Riau24.com

Ditolak Di Hongkong, Ustad Abdul Somad Malah Diundang ke Amerika

 
Pasca ditolak ceramah di Hongkong, Ustadz Abdul Somad justru mendapat simpati luas dari berbagai pihak.
Bahkan Ustadz lulusan S-3 Maroko ini, sudah diundang untuk ceramah di Amerika Serikat (USA) dan gratis pelayanan pulang pergi.
Hal ini disampaikan oleh Imam Shamsi Ali, imam masjid di New York AS yang berasal dari Indonesia.
“Saya sangat kecewa dengan tindakan atau kebijakan sebagian pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Ustaz Abdul Somad. Kejadian beberapa waktu lalu bertentangan dengan nilai-nilai yang dibanggakan oleh dunia, khususnya yang menganut paham demokrasi dengan kebebasan (freedom) sebagai esensi dasarnya.”
“Oleh karenanya, Saya memutuskan untuk mengundang beliau. Saya mencari kontak beliau dan mengontak beliau. Subhanallah beliau dengan sangat hormat dan lapang dada merespon dengan positif undangan kami ke USA insyaAllah,” tutur Shamsi Ali dalam pesan tertulis kepada wartawan, Selasa (26/12/2017).
Berikut selengkapnya tulisan Imam Shamsi Ali tentang Ustadz Abdul Somad seperti dilansir kumparan.com:
“Ustadz Abdul Somad yang Saya Kenal”
Oleh: Shamsi Ali
Saya sangat kecewa dengan tindakan atau kebijakan sebagian pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Ustaz Abdul Somad. Kejadian di Bali beberapa hari lalu, dan kejadian di Hongkong juga tiga hari lalu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dibanggakan oleh dunia, khususnya yang menganut paham demokrasi dengan kebebasan (freedom) sebagai esensi dasarnya.
Apapun alasannya pencekalan itu baik oleh oknum masyarakat maupun pemerintah sangat tidak sejalan dengan semangat kebebasan dan keragaman.
Dalam dunia demokrasi yang kita kenal, seperti Amerika, kebebasan ekspresi, berbicara dan berpendapat itu hak asasi manusia yang sangat dihormati. Dan tidak akan dianggap ancaman selama itu masih dalam batas opini atau bicara (speech). Maka mengkritik presiden sekalipun adalah hal wajar selama tidak ada ancaman, apalagi tindakan kekerasan (violence).
Sejujurnya saya belum terlalu lama mengenal Ust. Abdul Somad, Lc., MA. Baru sekitar bulan Juli lalu saya kembali ke Jakarta dan salah seorang pengurus Islamic Center Jakarta memberikan usulan agar ceramah-ceramah saya direkam. Menurutnya, ada seorang ustaz saat ini yang menjadi magnet, disenangi di mana-mana. Beliaupun menyebutkan nama itu, Ust. Abdul Somad.
Dari situlah saya menjadi ingin tahu siapa gerangan sosok itu. Saya cari beliau di YouTube, dan subhanallah, beliau adalah sosok ulama yang luar biasa.
Justru yang membuat saya terkagum dengan beliau adalah keseimbangan dalam memahami Islam. Mungkin bahasa populernya beliau sangat moderat dalam pemahaman. Tidak ekstrim ke samping mana saja, baik kiri maupun kanan.
Tapi yang lebih penting adalah keluasan ilmu dan referensi agama yang beliau miliki. Sungguh saya senang ketika seseorang beragumentasi dan menyampaikan argumentasi dengan referensi dan pemahaman yang luas.
Maka ceramah-ceramah yang diselingi dengan humor-humor yang sesuai dan mengena bagi saya memang sangat wajar jika memiliki daya atraksi yang tinggi. Sehingga di mana-mana beliau dicari, serta diterima oleh massa yang sangat besar.
Karakter mulia
Tapi yang paling saya kagumi dari guru kita ini adalah kesederhanaan, apa adanya, dan insya Allah mengatakan dan melakukan semuanya tanpa dipoles-poles. Beliau melakukan dakwah tanpa pilih, di kota besar atas undangan pejabat besar atau dipelosok desa atas undangan rakyat kecil. Bagi beliau semuanya punya hak yang sama.
Melalui berbagai ceramah di YouTube, saya diam-diam memang jatuh hati baik oleh pemikiran dan pendapat keagamaan beliau maupun cara penyampaian yang berkarakter dan menyegarkan. Bahkan jujur saya banyak menimba ilmu baru dan segar dari ceramah-ceramah beliau.
Oleh karenanya saya memutuskan untuk mengundang beliau. Saya mencari kontak beliau dan mengontak beliau. Subhanallah beliau dengan sangat hormat dan lapang dada merespon dengan positif undangan kami ke US insyaAllah.
Keinginan saya untuk mengundang beliau adalah selain memberikan tausiah-tausiah ke masyarakat Indonesia di Amerika, juga seorang ustaz, apalagi sebesar nama beliau perlu diberikan akses global. Bahwa keluasan ilmu agama menjadi sangat penting untuk dibarengi oleh pengalaman yang lebih banyak sehingga wawasan akan semakin menjadi luas pula.
Maka saya berusaha menemui beliau di saat ada kesempatan kembali ke tanah air. Kesempatan itupun terjadi di tempat Ust. Arifin Ilham, Sentul. Subhallah saya menemukan sosok yang luar biasa dalam kesederhanaan, kesahajaan, tapi memilii kharisma dalam kata dan penyampaian.
Dua hari setelah itu kembali kami dipertemukan di kampung halaman saya di Makassar. Saya sungguh kagum betapa beliau dikarunia Allah kemampuan keilmuan dan daya tarik sehingga massa begitu berlimpah untuk mendengarkan tausiah-tausiah beliau.
Maka mendengarkan berita penolakan dan pencekalan itu menjadikan saya kecewa, entah kepada siapa. Walau saya sadar bahwa da’wah itu alamiahnya pasti akan ada tantangannya.
 
Sumber : DakwahMedia/Kumparan