0878 8077 4762 [email protected]

Innalillahi Penyakit Ini yang Sebabkan dr OZ, Ryan Thamrin Meninggal Dunia

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tak ada yang tahu kapan umur manusia. Tak disangka seorang Dokter yang masih muda ini menjadi tadzkirah – pengingat akan maut dapat menjemput siapa saja, termasuk dokter yang ahli dibidang penyakit.
Hesta Meiriansyah bin Husni Thamrin atau Dokter Ryan Thamrin dan dikenal juga sebagai Dr Oz di sebuah acara televisi swasta nasional meninggal dunia Jumat (4/8/17).
Jasad almarhum saat ini sudah dikebumikan di Pemakaman Jalan Kesadaran, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Pria kelahiran 1978 ini meninggal di rumah kakak kandungnya, Ferdi Thamrin sekitar pukul 03.30 WIB. Almarhum dr Ryan meninggal di usia 39 tahun dan belum berkeluarga.
Setelah dimandikan, jenazahnya dishalatkan di Masjid Nurul Muttaqim yang juga di Jalan Kesadaran. Setelah itu almarhum dimakamkan di pemakaman yang masih sama dalam lingkungan Jalan Kesadaran.
Dikatakan salah seorang sepupu almarhum, Doni Apriyaldi, dr Ryan menderita sakit maag setahun ini dan selalu berada di Pekanbaru. Almarhum tidak lagi berada di Jakarta setelah tidak menjadi host pada acara kesehatan di salah satu stasiun televisi nasional.
“Dia berobat di Malaka, Malaysia, rawat jalan,” kata pria yang menjabat Kepala Dinas Pemuda dan olahraga Riau ini di rumah duka, lansir Antara.
Selain menderita maag akut, dr Ryan Thamrin juga menderita benjolan pada kepalanya. Rencana operasi selalu gagal karena ketakutan pihak keluarga.
Akibat sakitnya inilah selain memutuskan tinggal di Pekanbaru, tepatnya di rumah kakak tertuanya, Ferdi Thamrin, dr Ryan juga memilih tidak melanjutkan kariernya sebagai host Dr Oz Indonesia
“Ryan Thamrin selama ini mengeluhkan sakit mag akut. Sempat berobat ke Malaka (Malaysia) dan di sana juga ditemukan ada benjolan di bagian belakang kepalanya,” kata Doni sepupu almarhum di rumah duka almarhum, Pekanbaru, Jumat (4/8/17).
“Namun pihak keluarga selama ini belum mengizinkan untuk dilakukan operasi tersebut,” kata Doni.
Selama setahun tinggal di Pekanbaru, katanya, Ryan Thamrin selalu ditemani saudaranya dan ibu kandungnya. Ryan selama setahun harus berobat jalan.
“Kami atas nama keluarga, menyampaikan permohonan maaf apa bila Ryan Thamrin bila ada kesalahan dan kekhilafan mohon dimaafkan, baik teman sepergaulan, ataupun permirsa di televisi. Karenakan selama ini dia selalu tampil dalam acara kesehatan di televisi,” kata Doni.
Almarhum adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir di Tanjungpinang, 28 Mei 1978 silam.
Usai waktu salat Jumat, almarhum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jl Kesadaran, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.
 
Sumber : Detik/Kumparan

Shalat Menggerakkan 266 Tulang dan 660 Otot

Shalat merupakan salah satu bentuk penghambaan umat Islam kepada Allah SWT. Namun tahukah di dalam shalat rupatnya terdapat segudang manfaat di balik gerakan shalat. Sejak takbiratul ihram hingga salam mampu memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh.
Direktur Halimun Center (HMC) dr Briliantono M Soenarwo (SpOT) mengatakan gerakan shalat sangat baik untuk persendian, tulang, dan otot. “Gerakan shalat bermanfaat bagi kelenturan sendi, kekuatan tulang, dan memperbesar kemampuan otot,” ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (24/1).
Setiap gerakan shalat, kata ia, memiliki manfaat. Pria yang biasa disapa dr Tony ini menyebut apabila gerakan shalat dilakukan sesuai yang dianjurkan, maka akan menggerakkan 266 tulang dan 660 otot.
“Semua bergerak, dari jari sampai leher. Subhanallah,” kata dia. Bahkan ada beberapa olahraga yang meniru gerakan shalat. Menurut dia, hal itu boleh-boleh saja karena bisa mendatangkan manfaat bagi kesehatan.
Bukan hanya gerakan shalat yang mendatangkan manfaat. Kekhusyukan saat shalat rupanya juga membawa dampak positif bagi tubuh. Manusia terdiri dari jiwa, raga, dan kalbu. Kalbu inilah yang mempengaruhi pikiran manusia. Alhasil apabila kalbu khusyuk dan senang, maka jiwa pun akan terkena imbas baiknya.
“Kalau jiwa senang, hormon melatonin akan naik, akhirnya me-recovery tubuh,” ujarnya. Itulah sebabnya, orang-orang yang selesai menunaikan shalat merasa lebih segar dan ‘enteng’ dari sebelumnya.
Bagi Anda yang sedang sakit atau tak mampu melakukan gerakan shalat dengan sempurna, jangan khawatir. Pasalnya menurut dr Tony, meskipun gerakan shalat dilakukan dari atas tempat tidur, tetap akan mendapatkan manfaat yang sama.