0878 8077 4762 [email protected]

Panitia Reuni 212 : Insya Allah Akan Hadir Jamaah dari Eropa dan Asia

JAKARTA—Terkait acara reuni akbar 212 yang rencananya akan digelar pada tanggal 2 Desember 2017 di kawasan monumen nasional, Jakarta, pihak panitia mengaku persiapan acara tersebut sudah matang.
Koordinator Divisi Media Center sekaligus Humas Reuni akbar 212, Habib Novel Bamukmin menyatakan kesiapan yang matang dari seluruh panitia perhelatan akbar reuni 212.
Acara yang dimulai dari shalat shubuh berjamaah ini diprediksikan akan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Alhamdulilah saat ini saya masih memersiapkan siaran 212” ujar Novel, seperti dikutip dari Republika pada Rabu (29/11/2017) kemarin.
Persiapan dari sisi logistik menurut pantauannya sudah sangat matang, divisi transportasi, dan divisi kebersihan juga siap dikerahkan pada acara Sabtu mendatang. Divisi terpenting dari perhelatan reuni 212 adalah divisi kebersihan yang sangat diandalkan dan diharapkan.
Novel mengatakan kebersihan sangat diperlukan karena semua umat ingin suasana nyaman, aman dan seselesainya acara dapat kembali bersih dengan lingkungan yang bersih hatipun bersih.
“Mudah-mudahan lebih rapi, ada penanggung jawabnya. Untuk perbandingan kebersihan sampai saat ini 300 orang per satu petugas kebersihan di posko logistik, posko pengobatan, dan posko keamanan juga terdapat penanggung jawab kebersihan,” ujarnya.
Selain dari berbagai daerah yang akan hadir, rencanannya akan ada ribuan orang datang untuk memeringati aksi damai 212 sekaligus maulid nabi dengan jamaah yang datang dari Eropa, Asia dan seluruh penjuru Nusantara.
“Gaungnya 212 tahun lalu meluas dan mendunia, sampai orang yang ingin bergabung dengan jutaan manusia mereka merasakan berkumpul sebegitu banyaknya umat muslim dengan semangat spirit syiar Islam,” pungkasnya.

Saat Kelaparan Melanda Eropa, Khilafah Islam Turki Utsmani Datang Membantu

Saat Kelaparan Melanda Eropa, Khilafah Islam Turki Utsmani Datang Membantu

Victor Laisdokat dari fraksi nasdem memberikan terjemahan sendiri kekhilafahan Islam secara tidak layak.
Namun Tahukah Anda? Saat kelaparan melanda Eropa, Khilafah Islam Turki Utsmani datang membantu, tanpa meminta imbalan atau misi keagamaan. Itu semua dilakukan atas dasar kemanusiaan.
Suatu ketika antara tahun 1845-1852 M kelaparan hebat terjadi di seantero Eropa. Peristiwa itu dikenal dengan “The Great Hunger” atau “the Great Irish Famine”. Walaupun bencana kelaparan merata di Eropa, namun kelaparan terparah terjadi di Irlandia dan Skotlandia.
Kelaparan ini disebabkan panen kentang yang berulang kali gagal, sementara kentang yang ada diserang jamur berbahaya, sehingga tidak dapat dikonsumsi.
Selain itu kelaparan juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah Inggris yang mengekspor bibit kentang ke wilayah utara, serta pemberlakuan tanam paksa dengan harga sewa tanah yang tinggi terhadap petani Irlandia, yang saat itu dibawah kekuasaan Inggris.
Akibat bencana kelaparan ini angka kematian meningkat, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, terjadi imigrasi besar-besaran yang membuat jumlah penduduk Irlandia berkurang sebanyak 25%.
Mendengar peristiwa itu Khilafah Sultan Ottoman Turki, Abdul Majid I menyatakan keinginannya untuk mengirimkan bantuan sebesar 10.000 sterling demi membantu para petani Irlandia. Akan tetapi Ratu Victoria meminta Sultan untuk mengirimkan 1.000 sterling saja.
Permintaan Ratu Victoria memang aneh, sepertinya dia tidak mau terlihat rendah karena sebelumnya hanya mengirimkan 2.000 sterling, jumlah yang jauh lebih kecil dibanding tawaran Sultan Turki.
Sultan pun sepakat dengan permintaan tersebut. Dia hanya mengirimkan 1.000 sterling, namun secara diam-diam Sang Sultan mengirimkan 3 kapal besar yang memuat makanan, sepatu dan keperluan lainnya.
Mengetahui hal itu, pemerintah Inggris berusaha memblokir kapal yang membawa bantuan tersebut, akan tetapi kapal-kapal itu berhasil berlabuh di pelabuhan Drogheda dengan aman. Setelah mengantarkan kapal tersebut, para pelaut Ottoman meninggalkan pelabuhan Drogheda dan kembali ke Turki.
Atas pemberian itu masyarakat Irlandia menyampaikan rasa terima kasih kepada sultan Abul Majid I melalui sebuah surat yang hingga saat ini masih tersimpan rapi di museum arsip Turki.

4580599289_ae66bf7208_b-696x857

Surat Terimakasih dari Irlandia. Dikolom kotak bawah ada nama-nama Pemimpin, Bangsawan dan Baron (penguasa tanah) Irlandia


Dalam surat tersebut para pembesar dan bangsawan Irlandia menyampaikan pujian kepada Sultan, dan berharap agar tindakan Ottoman menjadi contoh bagi negara-negara lainnya di Eropa.
Adapun isi surat berikut dengan ucapan syukur kepada Khalifah Negara Islam Turki Utsmani:
“Kami para bangsawan, tuan-tuan dan penduduk Irlandia ingin mengekspresikan terima dan terima kasih atas bantuan murah hati Sultan Turki Utsmani.”
“Karena bencana kelangkaan. Hal ini tidak dapat dihindari bagi kita untuk menarik bantuan dari negara-negara lain untuk diselamatkan dari ancaman abadi kematian dan kelaparan.”
“Kemurahan hati Sultan untuk memenuhi panggilan bantuan ini menampilkan contoh untuk Eropa Serikat. Masyarakat merasa lega dan diselamatkan dari kebinasaan melalui tindakan ini yang sangat tepat waktu.”
“Kami mengucapkan terima kasih atas nama mereka dan berharap bahwa Sultan Turki Utsmani dan kekuasaannya akan diselamatkan dari penderitaan yang menimpa kita.” – tulis para Pimpinan & bangsawan Irlandia
Hingga kini peristiwa bersejarah itu masih sangat membekas di hati masyarakat Irlandia, terutama bagi mereka yang tinggal disekitar pelabuhan Drogheda.
Dan sejak peristiwa itu pula masyarakat Irlandia menganggap Turki seperti saudara sendiri. Sehingga tak jarang siapapun yang pernah berkunjung ke Irlandia, khususnya ke Drogheda dapat dengan mudah menyaksikan hal-hal yang bernuansa Turki.
Bahkan salah satu klub sepak bola Irlandia Drogheda United menjadikan lambang kesultanan Ottoman sebagai lambang klubnya.
PhotoGrid_1502548394514_1502548417473

Klub bola Irlandia dengan lambang Bulan Bintang


Sebagai penghormatan terhadap kekhalifaan Ottoman Turki, mereka bangga dengan lambang tersebut, disaat sebagian kaum muslimin sebaliknya justru bangga dengan jersey berlambangkan salib.
 
Allahulmustaan.. Begitulah jadinya bila Islam berjaya.
Biarkan Sejarah Bicara.
 
Sumber : Middle East Update/ yang menyadur dari ’Shalatin Daulah Al-Utsmaniyah’
Source :

When the Ottomans Came to Ireland’s Aid


munculnya symbol-simbol Usmani ( http://en.wikipedia.org/wiki/Drogheda )
[Video : English Subtitle] https://www.youtube.com/watch?v=y4Oaw23NPoU
[Video : Teks Indonesia] https://www.youtube.com/watch?v=AA_fx_TlZiM
 
Catatan: tahun 1845, nilai 10,000 ponds yang diberikan kepada penduduk Irlandia dari Sultan itu bernilai kurang lebih 800,000 pond pada hari ini, itu sama dengan $1,683,280 US Dollar. Di sisi lain, Ratu memberikan uang senilai 160,000 pond pada hari ini atau 336,656 US Dollar. (Kurs Dollar 2008)